Judul : Bicara Laporan Transfer Alutsista SIPRI
link : Bicara Laporan Transfer Alutsista SIPRI
Bicara Laporan Transfer Alutsista SIPRI
♖ Ada rudal dan perangkat alutsista lainnyaRudal Nasams TNI AU
Hari ini beredar info pengadaan alutsista TNI dari SIPRI, List alutsista tersebut diposkan Lembaga Keris dari pengamatan impor barang militer yang tercatat SIPRI (sebuah lembaga asing di Swedia, yang monitor perihal serba-serbi militer).
Dalam laporan tahunan tersebut banyak alutsista yang di rencanakan, dikirim maupun hanya wacana dari pemesan yang belum tentu terealisasi.
Dalam laporan tersebut, banyak yang menarik dicermati, sehingga jelas peruntukannya. diantaranya :
♖ Mesin
Dari mesin kita bisa menebak pengadaan seperti :
- 3 kapal selam Nagapasa class,
- 14 mesin Badak FSV, namun hanya 9 yang terungkap dikirimkan termasuk kubah meriamnya yang berjumlah 9 unit yang tertera,
- 20 mesin untuk modernisasi PT 76 Marinir,
- 9 mesin helikopter Super Puma NAS series,
- 14 unit mesin KCR, namun hanya tertera 6 unit yang dikirimkan yang digunakan untuk 3 kapal KCR 60.
- 54 mesin CN235 yang terkirim dari 76 yang dipesan, dll.
Lalu ada mesin untuk MT Harimau sejumlah 18 unit, namun tidak ada info kejelasan pengirimannnya, termasuk mesin untuk pesawat KFX/IFX.
♖ Rudal,
Masalah rudal ini menjadi sesuatu, karna dipesankan sebanyak 200 unit AIM 120C AMRAAM yang tertera, telah dikirimkan 100 unit untuk arhanud NASAMS TNI AU, lalu 36 unit diperuntukan mempersenjatai pesawat F16 A/B/C/D. Selain itu ada juga 25 rudal Exocet untuk kapal PKR 10514 Martadinata class, berserta 40 rudal Mica. Juga rudal manpads Chiron tercatat 60 unit yang terkirim.
Disesuaikan dengan anggaran negaraInfo impor alutsista TNI
♖ Perangkat Elektronik
Sistem pengendus kapal selam Helras tercantum 2 unit untuk helikopter ASW Panther Penerbal, lalu radar Smart S untuk modernisasi Bung Tomo class sebanyak 1 unit. Dan lain sebagainya.
Dari laporan tersebut, banyak laporan yang tidak terkini (up to date), seperti pengadaan mesin untuk pesawat hasil kerjasama dengan Korea Selatan sebanyak 80 mesin atau bisa menjadi 40 unit pesawat.
Ada lagi pengadaan ranpur BMP3F yang kemungkinan besar batal atas bonus dari negara sanksi Amerika Serikat.
Melihat data diatas bisa disimpulkan pengadaan ini masuk dalam pengadaan MEF (Minimum Essential Force) II.
Bicara MEF III, tentunya ada sesuatu yang berbeda, karena akan tercantum pengadaan kapal frigat, kapal selam dan alutsista lainnya yang belum terealisasi di periode MEF II.
Pada tahun 2021 akan semakin menarik, karena banyak alutsista yang akan dipesan atau dibeli berbeda dari perencanaan sebelumnya, Sebagai info yang beredar, Perancis dan Jepang menyediakan dana pinjaman untuk pengadaan alutsista. Bila mengutip para petinggi, akan terdengar "Disesuaikan dengan anggaran pemerintah". [GM]
♖ Garuda MIliter
Hari ini beredar info pengadaan alutsista TNI dari SIPRI, List alutsista tersebut diposkan Lembaga Keris dari pengamatan impor barang militer yang tercatat SIPRI (sebuah lembaga asing di Swedia, yang monitor perihal serba-serbi militer).
Dalam laporan tahunan tersebut banyak alutsista yang di rencanakan, dikirim maupun hanya wacana dari pemesan yang belum tentu terealisasi.
Dalam laporan tersebut, banyak yang menarik dicermati, sehingga jelas peruntukannya. diantaranya :
♖ Mesin
Dari mesin kita bisa menebak pengadaan seperti :
- 3 kapal selam Nagapasa class,
- 14 mesin Badak FSV, namun hanya 9 yang terungkap dikirimkan termasuk kubah meriamnya yang berjumlah 9 unit yang tertera,
- 20 mesin untuk modernisasi PT 76 Marinir,
- 9 mesin helikopter Super Puma NAS series,
- 14 unit mesin KCR, namun hanya tertera 6 unit yang dikirimkan yang digunakan untuk 3 kapal KCR 60.
- 54 mesin CN235 yang terkirim dari 76 yang dipesan, dll.
Lalu ada mesin untuk MT Harimau sejumlah 18 unit, namun tidak ada info kejelasan pengirimannnya, termasuk mesin untuk pesawat KFX/IFX.
♖ Rudal,
Masalah rudal ini menjadi sesuatu, karna dipesankan sebanyak 200 unit AIM 120C AMRAAM yang tertera, telah dikirimkan 100 unit untuk arhanud NASAMS TNI AU, lalu 36 unit diperuntukan mempersenjatai pesawat F16 A/B/C/D. Selain itu ada juga 25 rudal Exocet untuk kapal PKR 10514 Martadinata class, berserta 40 rudal Mica. Juga rudal manpads Chiron tercatat 60 unit yang terkirim.
Disesuaikan dengan anggaran negaraInfo impor alutsista TNI
♖ Perangkat Elektronik
Sistem pengendus kapal selam Helras tercantum 2 unit untuk helikopter ASW Panther Penerbal, lalu radar Smart S untuk modernisasi Bung Tomo class sebanyak 1 unit. Dan lain sebagainya.
Dari laporan tersebut, banyak laporan yang tidak terkini (up to date), seperti pengadaan mesin untuk pesawat hasil kerjasama dengan Korea Selatan sebanyak 80 mesin atau bisa menjadi 40 unit pesawat.
Ada lagi pengadaan ranpur BMP3F yang kemungkinan besar batal atas bonus dari negara sanksi Amerika Serikat.
Melihat data diatas bisa disimpulkan pengadaan ini masuk dalam pengadaan MEF (Minimum Essential Force) II.
Bicara MEF III, tentunya ada sesuatu yang berbeda, karena akan tercantum pengadaan kapal frigat, kapal selam dan alutsista lainnya yang belum terealisasi di periode MEF II.
Pada tahun 2021 akan semakin menarik, karena banyak alutsista yang akan dipesan atau dibeli berbeda dari perencanaan sebelumnya, Sebagai info yang beredar, Perancis dan Jepang menyediakan dana pinjaman untuk pengadaan alutsista. Bila mengutip para petinggi, akan terdengar "Disesuaikan dengan anggaran pemerintah". [GM]
♖ Garuda MIliter
Demikianlah Artikel Bicara Laporan Transfer Alutsista SIPRI
Sekianlah artikel Bicara Laporan Transfer Alutsista SIPRI kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Bicara Laporan Transfer Alutsista SIPRI dengan alamat link https://beritawawancara.blogspot.com/2021/03/bicara-laporan-transfer-alutsista-sipri.html
0 Response to "Bicara Laporan Transfer Alutsista SIPRI"
Posting Komentar