Judul : [Global] Rusia Segera Punya Rudal Hipersonik Baru Berkecepatan 9 Mach
link : [Global] Rusia Segera Punya Rudal Hipersonik Baru Berkecepatan 9 Mach
[Global] Rusia Segera Punya Rudal Hipersonik Baru Berkecepatan 9 Mach
➶ Tanggapan atas tindakan NATO yang mengancam Rusia.Rusia meluncurkan rudal hipersonik generasi baru dari kapal perang. [Foto/Russian Defence Ministry]
Pada awal November, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan tes rudal hipersonik Zirkon hampir selesai. Kini, Putin mengatakan senjata hipersonik dengan kecepatan maksimum 9 Mach akan muncul di Rusia dalam waktu dekat.
“Kami sekarang telah menguji, dan berhasil, dan dari awal tahun kami akan dipersenjatai dengan rudal hipersonik berbasis laut baru, (kecepatan) 9 Mach,” ungkap Putin, dilansir Sputnik pada Selasa (30/11/2021).
Dia menjelaskan, “Moskow sedang mengembangkan senjata hipersonik sebagai tanggapan atas tindakan NATO yang mengancam Rusia.”
“Hal-hal telah sampai pada titik bahwa sistem pertahanan anti-rudal dikerahkan di Polandia dan Rumania, dan peluncur yang ada di sana, Mk-41, juga dapat dilengkapi dengan sistem serangan Tomahawk. Tapi ini juga menciptakan ancaman bagi kami,” ujar Putin.
“Yah, ini adalah fakta yang jelas, hal yang jelas. Terlepas dari semua permintaan kami untuk tidak melakukan ini, apa yang telah terjadi? Apa yang kita lihat sekarang. Sebagai tanggapan, kami telah dipaksa, saya ingin menekankan ini, kami telah dipaksa untuk mulai mengembangkan senjata hipersonik. Ini adalah tanggapan kami," tegas Putin.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan sarana kontrol objektif Rusia mendeteksi lebih dari 50 pesawat pengintai dan drone NATO di dekat perbatasannya setiap pekan.
Pada gilirannya, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menunjuk peningkatan "tindakan provokatif." Juru bicara itu menyebutkan meningkatnya kegiatan intelijen dan pengintaian pesawat NATO di wilayah Laut Hitam.
Zircon adalah rudal jelajah hipersonik pertama di dunia yang mampu melakukan penerbangan aerodinamis yang panjang dengan manuver di lapisan atmosfer yang padat menggunakan kekuatan propulsinya sendiri secara eksklusif.
Kecepatan maksimum rudal mencapai sekitar sembilan kecepatan suara. Jangkauan maksimumnya mencapai 1.000 kilometer.
AS Akui Berlomba dengan China Bangun Senjata Hipersonik
Rudal hipersonik China dilaporkan diuji coba dengan diluncurkan menggunakan roket Long March -- Ilustrasi (dok. Ju Zhenhua/Xinhua via AP)
Amerika Serikat (AS) dan China terlibat dalam perlombaan senjata untuk mengembangkan senjata hipersonik paling mematikan. Pengakuan itu diungkapkan Sekretaris Angkatan Udara AS Frank Kendall pada Selasa (30/1/2021).
Saat ini Beijing dan Washington membangun dan menguji lebih banyak lagi senjata hipersonik generasi baru.
“Ada perlombaan senjata, tidak harus untuk peningkatan jumlah, tetapi untuk peningkatan kualitas,” papar Sekretaris Angkatan Udara Frank Kendall kepada Reuters selama wawancara di kantor Pentagon, dilansir Alarabiya pada Rabu (1/12/2021).
Dia menambahkan, “Ini adalah perlombaan senjata yang telah berlangsung cukup lama. Orang China telah melakukannya dengan sangat agresif.”
Pada Oktober, perwira tinggi militer AS, Jenderal Mark Milley, mengkonfirmasi tes senjata hipersonik China yang menurut para ahli militer tampaknya menunjukkan Beijing merancang sistem senjata yang mengorbit Bumi untuk menghindari pertahanan rudal Amerika.
Tahun ini Pentagon telah mengadakan beberapa tes senjata hipersonik dengan keberhasilan yang beragam.
Pada Oktober, Angkatan Laut AS berhasil menguji motor roket pendorong yang akan digunakan untuk menggerakkan kendaraan peluncur yang membawa senjata hipersonik ke atas.
Senjata hipersonik bergerak di atmosfer atas dengan kecepatan lebih dari lima kali kecepatan suara, atau sekitar 6.200 kilometer per jam.
Kendall mencatat, sementara militer AS telah memfokuskan dana pada Irak dan Afghanistan, mereka telah mengalihkan perhatiannya dari pengembangkan senjata hipersonik.
“Ini tidak berarti kami tidak melakukan apa-apa, tetapi kami belum melakukan cukup banyak,” ujar dia.
Ketika Pentagon memasuki siklus anggaran tahunan 2023, Kendall berharap mengumpulkan dana untuk sistem senjata baru, bersamaan pensiunnya sistem lama yang mahal untuk dirawat. Dana itu termasuk program pengembangan hipersonik.
“Saya suka A-10. C-130 adalah pesawat hebat yang sangat mampu dan sangat efektif untuk banyak misi. MQ-9 sangat efektif untuk kontraterorisme dan sebagainya. Mereka masih berguna, tetapi tidak satu pun dari hal-hal ini yang menakut-nakuti China,” ujar Kendall, merujuk pada pesawat tempur berusia lebih dari 40 tahun, pesawat untuk membawa kargo, dan drone yang banyak digunakan.
Kontraktor pertahanan berharap dapat memanfaatkan peralihan ke senjata hipersonik, tidak hanya dengan membangunnya, tetapi juga dengan mengembangkan mekanisme deteksi dan penangkalan baru.
Pembuat senjata Lockheed Martin Corp, Northrop Grumman Corp dan Raytheon Technologies Corp semuanya telah menggembar-gemborkan program senjata hipersonik mereka kepada para investor karena fokus dunia bergeser ke perlombaan senjata baru untuk kelas senjata yang baru muncul.
“Namun, Pentagon ingin para kontraktor pertahanan memangkas biaya akhir senjata hipersonik,” ungkap kepala penelitian dan pengembangan.
Seperti diketahui, generasi berikutnya dari rudal super cepat yang sedang dikembangkan saat ini menelan biaya puluhan juta dolar per unit. (sya)
Pada awal November, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan tes rudal hipersonik Zirkon hampir selesai. Kini, Putin mengatakan senjata hipersonik dengan kecepatan maksimum 9 Mach akan muncul di Rusia dalam waktu dekat.
“Kami sekarang telah menguji, dan berhasil, dan dari awal tahun kami akan dipersenjatai dengan rudal hipersonik berbasis laut baru, (kecepatan) 9 Mach,” ungkap Putin, dilansir Sputnik pada Selasa (30/11/2021).
Dia menjelaskan, “Moskow sedang mengembangkan senjata hipersonik sebagai tanggapan atas tindakan NATO yang mengancam Rusia.”
“Hal-hal telah sampai pada titik bahwa sistem pertahanan anti-rudal dikerahkan di Polandia dan Rumania, dan peluncur yang ada di sana, Mk-41, juga dapat dilengkapi dengan sistem serangan Tomahawk. Tapi ini juga menciptakan ancaman bagi kami,” ujar Putin.
“Yah, ini adalah fakta yang jelas, hal yang jelas. Terlepas dari semua permintaan kami untuk tidak melakukan ini, apa yang telah terjadi? Apa yang kita lihat sekarang. Sebagai tanggapan, kami telah dipaksa, saya ingin menekankan ini, kami telah dipaksa untuk mulai mengembangkan senjata hipersonik. Ini adalah tanggapan kami," tegas Putin.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan sarana kontrol objektif Rusia mendeteksi lebih dari 50 pesawat pengintai dan drone NATO di dekat perbatasannya setiap pekan.
Pada gilirannya, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menunjuk peningkatan "tindakan provokatif." Juru bicara itu menyebutkan meningkatnya kegiatan intelijen dan pengintaian pesawat NATO di wilayah Laut Hitam.
Zircon adalah rudal jelajah hipersonik pertama di dunia yang mampu melakukan penerbangan aerodinamis yang panjang dengan manuver di lapisan atmosfer yang padat menggunakan kekuatan propulsinya sendiri secara eksklusif.
Kecepatan maksimum rudal mencapai sekitar sembilan kecepatan suara. Jangkauan maksimumnya mencapai 1.000 kilometer.
AS Akui Berlomba dengan China Bangun Senjata Hipersonik
Rudal hipersonik China dilaporkan diuji coba dengan diluncurkan menggunakan roket Long March -- Ilustrasi (dok. Ju Zhenhua/Xinhua via AP)
Amerika Serikat (AS) dan China terlibat dalam perlombaan senjata untuk mengembangkan senjata hipersonik paling mematikan. Pengakuan itu diungkapkan Sekretaris Angkatan Udara AS Frank Kendall pada Selasa (30/1/2021).
Saat ini Beijing dan Washington membangun dan menguji lebih banyak lagi senjata hipersonik generasi baru.
“Ada perlombaan senjata, tidak harus untuk peningkatan jumlah, tetapi untuk peningkatan kualitas,” papar Sekretaris Angkatan Udara Frank Kendall kepada Reuters selama wawancara di kantor Pentagon, dilansir Alarabiya pada Rabu (1/12/2021).
Dia menambahkan, “Ini adalah perlombaan senjata yang telah berlangsung cukup lama. Orang China telah melakukannya dengan sangat agresif.”
Pada Oktober, perwira tinggi militer AS, Jenderal Mark Milley, mengkonfirmasi tes senjata hipersonik China yang menurut para ahli militer tampaknya menunjukkan Beijing merancang sistem senjata yang mengorbit Bumi untuk menghindari pertahanan rudal Amerika.
Tahun ini Pentagon telah mengadakan beberapa tes senjata hipersonik dengan keberhasilan yang beragam.
Pada Oktober, Angkatan Laut AS berhasil menguji motor roket pendorong yang akan digunakan untuk menggerakkan kendaraan peluncur yang membawa senjata hipersonik ke atas.
Senjata hipersonik bergerak di atmosfer atas dengan kecepatan lebih dari lima kali kecepatan suara, atau sekitar 6.200 kilometer per jam.
Kendall mencatat, sementara militer AS telah memfokuskan dana pada Irak dan Afghanistan, mereka telah mengalihkan perhatiannya dari pengembangkan senjata hipersonik.
“Ini tidak berarti kami tidak melakukan apa-apa, tetapi kami belum melakukan cukup banyak,” ujar dia.
Ketika Pentagon memasuki siklus anggaran tahunan 2023, Kendall berharap mengumpulkan dana untuk sistem senjata baru, bersamaan pensiunnya sistem lama yang mahal untuk dirawat. Dana itu termasuk program pengembangan hipersonik.
“Saya suka A-10. C-130 adalah pesawat hebat yang sangat mampu dan sangat efektif untuk banyak misi. MQ-9 sangat efektif untuk kontraterorisme dan sebagainya. Mereka masih berguna, tetapi tidak satu pun dari hal-hal ini yang menakut-nakuti China,” ujar Kendall, merujuk pada pesawat tempur berusia lebih dari 40 tahun, pesawat untuk membawa kargo, dan drone yang banyak digunakan.
Kontraktor pertahanan berharap dapat memanfaatkan peralihan ke senjata hipersonik, tidak hanya dengan membangunnya, tetapi juga dengan mengembangkan mekanisme deteksi dan penangkalan baru.
Pembuat senjata Lockheed Martin Corp, Northrop Grumman Corp dan Raytheon Technologies Corp semuanya telah menggembar-gemborkan program senjata hipersonik mereka kepada para investor karena fokus dunia bergeser ke perlombaan senjata baru untuk kelas senjata yang baru muncul.
“Namun, Pentagon ingin para kontraktor pertahanan memangkas biaya akhir senjata hipersonik,” ungkap kepala penelitian dan pengembangan.
Seperti diketahui, generasi berikutnya dari rudal super cepat yang sedang dikembangkan saat ini menelan biaya puluhan juta dolar per unit. (sya)
Demikianlah Artikel [Global] Rusia Segera Punya Rudal Hipersonik Baru Berkecepatan 9 Mach
Sekianlah artikel [Global] Rusia Segera Punya Rudal Hipersonik Baru Berkecepatan 9 Mach kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel [Global] Rusia Segera Punya Rudal Hipersonik Baru Berkecepatan 9 Mach dengan alamat link https://beritawawancara.blogspot.com/2021/12/global-rusia-segera-punya-rudal.html
0 Response to "[Global] Rusia Segera Punya Rudal Hipersonik Baru Berkecepatan 9 Mach"
Posting Komentar