Alutsista TNI AL 70 Persen Buatan Dalam Negeri

Alutsista TNI AL 70 Persen Buatan Dalam Negeri - Hallo sahabat Berita Wawancara, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Alutsista TNI AL 70 Persen Buatan Dalam Negeri, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Artikel Kabar, Artikel Berita, Artikel Berita Wawan cara, Artikel Fenomena, Artikel Indonesia, Artikel Islam, Artikel Islami, Artikel Muslim, Artikel Politik, Artikel Ragam, Artikel Unik, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Alutsista TNI AL 70 Persen Buatan Dalam Negeri
link : Alutsista TNI AL 70 Persen Buatan Dalam Negeri

Baca juga


Alutsista TNI AL 70 Persen Buatan Dalam Negeri

Ikuti Arahan Jokowi Rantis Maung 4x4 produksi Pindad nantinya juga digunakan tiga Matra TNI. (Istimewa)

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali mengatakan, saat ini alutsista yang dimiliki TNI AL 70 persen diproduksi oleh perusahaan industri pertahanan dalam negeri.

Kasal menegaskan, hal itu dilakukan dalam rangka mendukung program perintah Presiden RI Joko Widodo dalam memaksimalkan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).

"Kalaupun (ada) buatan luar negeri pasti dikerjasamakan ada TOT (Transfer of Technology) dari pihak galangan Indonesia maupun dengan galangan Internasional," kata KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali di Markas Besar TNI Angkatan Laut (Mabesal), Cilangkap, Jakarta Timur, Jum'at, 6 Oktober 2023.

Ketika disinggung dengan rencana pengadaan alutsista dengan mempertimbangkan potensi ancaman di masa mendatang, Kasal memastikan rencana pengadaan alutsista TNI AL akan terus dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan kesiapan anggaran dari pemerintah atau APBN.

"Alutsista kita bertahap ya, karena kita mengikuti kesiapan anggaran dari pemerintah dihubungkan dengan kemajuan ekonomi. Kalau ekonomi baik kita akan bisa membeli atau memproduksi alutsista baru. Tapi sekarang kita secara bertahap sudah mulai pengadaan alutsista baru baik dalam negeri maupun luar negeri tapi secara bertahap, pelan-pelan yang penting jalan terus, ada terus tiap tahun pasti ada yang baru," tutur Laksamana TNI Muhammad Ali.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo ketika menghadiri Upacara HUT Ke-78 TNI di Silang Monas, Jakarta Pusat, Kamis, 5 Oktober 2023 kemarin, menyampaikan bahwa modernisasi alutsista bagi TNI adalah sebuah kebutuhan yang tidak bisa dielakkan.

Kendati demikian, Jokowi menekankan bahwa modernisasi alutsista TNI harus disesuaikan dengan kondisi keuangan negara yang sangat terbatas. Sehingga, orang nomor satu di Republik Indonesia itu menekankan bahwa pengadaan atau modernisasi alutsista harus dilakukan dengan tanpa mengurangi kebutuhan atau anggaran untuk program kesejahteraan rakyat yang lainnya.

"Sehingga belanja alutsista harus dilakukan dengan bijak, baik caranya dan peruntukannya. Modernisasi alutsista harus menjadi bagian penting dari pengembangan investasi pertahanan dalam negeri sehingga harus didorong transfer teknologi, produk dalam negeri," kata Jokowi di hadapan ribuan prajurit TNI.

 Komandan Satuan TNI AL hingga Komandan KRI Dapat Kendaraan Operasional Baru
Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali hari ini menyerahkan 173 kendaraan dinas baru untuk operasional para Komandan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), Komandan Batalyon Marinir, Komandan Skuadron Penerbang TNI AL, serta 100 sepeda motor untuk Bintara Pembina Potensi Maritim dan Polisi Militer di Markas Besar TNI Angkatan Laut (Mabesal), Cilangkap, Jakarta Timur.

Selain menyerahkan kendaraan hasil pengadaan TNI AL, Laksamana TNI Muhammad Ali juga menyerahkan 22 unit mobil hasil hibah dari Kementerian Pertahanan RI dan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo.

KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali menyampaikan, pengadaan kendaraan dinas bagi Komandan Satuan terakhir kali dilakukan pada 2007 atau sekitar 15 tahun lalu, sehingga banyak mobil-mobil dinas butuh peremajaan.

Daur hidup kendaraan itu 5 tahun harus overhaul, makanya kami ganti dengan mobil kendaraan yang baru. Kendaraan mobil dinas ini juga mendukung program pemerintah dalam memperbaiki emisi karbon, karena mobil-mobil baru ini lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan mobil-mobil lama. Itu harapannya,” kata KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali usai acara serah terima 173 kendaraan dinas tersebut.

Selain dapat meningkatkan kesejahteraan prajurit, lanjut Kasal, dukungan kendaraan dinas baru itu berdampak pada kesigapan para komandan dalam menjalankan tugas sehari-hari.

Ini salah satu bentuk kesigapan untuk para komandan dalam mobilitas di lapangan, juga (untuk) kesejahteraan bagi prajurit,” ujarnya.

Lebih jauh Kasal menjelaskan, untuk kendaraan-kendaraan dinas lama seperti mobil dan motor lama akan terus dirawat dan digunakan oleh jajaran dan satuan di bawahnya.

Untuk diketahui, dalam upacara serah terima kendaraan dinas tersebut, sebanyak 53 Komandan Batalyon Marinir mendapatkan mobil merek Mitsubishi Strada Triton, sementara 118 Komandan KRI dan Komandan Skuadron Penerbang TNI AL menerima mobil Toyota Rush, 2 Komandan KRI kelas jabatan 12 mendapatkan mobil Mitsubishi Xpander.

Sementara untuk kendaraan dinas roda dua atau sepeda motor, Kasal menyerahkan enam unit motor kawal BMW Grand America 1.600 cc dan 17 unit motor kawal Yamaha FJR 1.300 cc untuk Polisi Militer TNI AL. Kemudian, 77 unit sepeda motor trail Honda CRF yang merupakan hibah dari Kementerian Pertahanan RI diserahkan kepada Bintara Pembina Potensi Maritim TNI AL.

Kasal menjelaskan para bintara itu diberi motor trail karena mengikuti situasi medan tempat mereka bertugas.

Nilai pengadaan mobil dan motor baru TNI AL itu mencapai Rp 60,9 miliar. TNI AL bekerja sama dengan dua perusahaan swasta untuk pembelian kendaraan dinas tersebut.

Pantauan VIVA Militer di lapangan, Dalam kesempatan itu, KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali secara simbolis menyerahkan kunci kendaraan operasional tersebut kepada sejumlah Perwira Tinggi (Pati) TNI AL, diantaranya adalah Komandan Pusat Hidro-Oseanografi TNI AL (Danpushidrosal) Laksamana Madya (Laksdya) TNI Nurhidayat dan Komandan Korps Marinir TNI AL (Dankormar) Mayjen TNI (Mar) Nur Alamsyah. Setelah menyerahkan kunci, Kasal didampingi para Komandan Satuan TNI AL mengecek langsung beberapa kendaraan yang terparkir di Lapangan Mabesal, Cilangkap, Jakarta Timur.

Laksamana Ali juga sempat memerintahkan jajarannya untuk tidak memasang strobo di kendaraan dinas yang digunakan oleh Komandan KRI.

Kalau mobil untuk komandan KRI tidak perlu pakai strobo, tetapi kalau Komandan Batalyon Marinir (tetap pakai) karena dia kegiatannya harus cepat, kadang-kadang luar kota, mobilitasnya banyak (sehingga) harus menggunakan strobo karena sesuai aturan lalu lintas konvoi militer harus didahulukan,” ujar Muhammad Ali.

  Vivanews  


Demikianlah Artikel Alutsista TNI AL 70 Persen Buatan Dalam Negeri

Sekianlah artikel Alutsista TNI AL 70 Persen Buatan Dalam Negeri kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Alutsista TNI AL 70 Persen Buatan Dalam Negeri dengan alamat link https://beritawawancara.blogspot.com/2023/10/alutsista-tni-al-70-persen-buatan-dalam.html

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Alutsista TNI AL 70 Persen Buatan Dalam Negeri"

Posting Komentar