Judul : Dua Kapal Baru TNI AL Diberi Nama Prabu Siliwangi dan Brawijaya
link : Dua Kapal Baru TNI AL Diberi Nama Prabu Siliwangi dan Brawijaya
Dua Kapal Baru TNI AL Diberi Nama Prabu Siliwangi dan Brawijaya
⚓ OPV/PPA diharapkan datang awal tahun 2025ITS Marcantonio Colonna (P433), PPA kelima yang akan di akuisisi TNI AL (Fincantieri)
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali mengatakan dua nama kapal patroli lepas pantai (PPA) baru pesanan Indonesia dari galangan kapal Italia, Fincantieri, bakal diberi nama KRI Prabu Siliwangi dan KRI Brawijaya.
Ali mengatakan dua nama itu dipilih untuk merepresentasikan daerah Jawa Barat dan Jawa Timur.
Prabu Siliwangi dikenal sebagai Raja Padjajaran yang identik dengan Jawa Barat, sementara Brawijaya adalah Raja Majapahit yang identik dengan Jawa Timur.
"Namanya (dua kapal PPA pesanan Indonesia) memang sudah ditentukan, bahwa itu nanti namanya KRI Brawijaya dan KRI Prabu Siliwangi," kata Laksamana Ali di Kesatrian Marinir Hartono, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (12/11) seperti dikutip dari Antara.
Ali melanjutkan kontrak pembelian dua PPA dari Fincantieri Italia itu kemungkinan telah efektif. Pasalnya, berdasarkan informasi yang diterimanya, pencairan uang muka untuk dua kapal itu telah diteken Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
"Untuk PPA, ini tahapnya sudah ditandatangani untuk uang muka, kalau tidak salah sudah ditandatangani oleh menteri keuangan, dan harapannya dalam waktu dekat, mungkin awal tahun depan sudah bisa datang salah satu PPA," kata Ali.
ITS Ruggiero di Lauria (P435) dikabarkan akan diakuisisi TNI AL. (Giorgio Arra)
Kementerian Pertahanan RI pada 17 April 2024 mengumumkan pembelian dua kapal patroli lepas pantai (OPV/PPA) yang dapat ditingkatkan fungsinya menjadi fregat dari galangan kapal Italia, Fincantieri.
Unit pertama PPA pesanan Indonesia itu dijadwalkan tiba di Indonesia pada awal 2025 mendatang.
Dalam proses pengadaan itu, TNI membentuk Satuan Tugas Proyek Pengadaan (Satgas Yekda) A Frigate FREMM yang dipimpin Laksamana Pertama TNI Sumarji Bimoaji. Kemudian, TNI AL juga telah mengirim lima perwira dari Satuan Kapal Eskorta (Satkor) Komando Armada II untuk menjadi calon pengawak dua kapal patroli lepas pantai (PPA) itu.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI I Made Wira Hady Arsanta Wardhana pada 17 September 2024 menjelaskan lima perwira TNI AL diikutsertakan dalam pelayaran kapal PPA Italia ITS Raimondo Montecuccoli P432 dari Okinawa, Jepang, menuju Jakarta.
"Selama berlayar dari Okinawa menuju Jakarta, lima perwira TNI Angkatan Laut mendapat kesempatan untuk mempelajari operasional dan observasi kegiatan serta peran-peran yang dilaksanakan oleh kru ITS Raimondo Montecuccoli," ujar Made Wira saat itu.
"Kegiatan ini diharapkan dapat memberi pengalaman berlayar di laut secara langsung (on sea experience), serta menjadi pengetahuan dan referensi awal dalam persiapan mengawaki calon kapal fregat terbesar yang akan segera memperkuat jajaran Armada TNI Angkatan Laut," imbuhnya.
Dia melanjutkan lima perwira TNI AL yang mengikuti kegiatan shiprider dan initial familiarization onboard di ITS Raimondo Montecuccoli yaitu Letkol Laut (T) Muhammad Syaikhul Azhar, Mayor Laut (P) Angga Radiansyah, Mayor Laut (P) Agung Susyanto, Mayor Laut (E) Wirawan Hanindito, dan Kapten Laut (P) Rian Sisky Putrantio.
Shiprider merupakan kegiatan perwira angkatan laut dari negara tertentu ikut berlayar kapal perang negara mitra, sementara initial familiarization onboard merujuk pada kegiatan pengenalan/familiarisasi operasional dan peran-peran kapal. (Antara/kid)
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali mengatakan dua nama kapal patroli lepas pantai (PPA) baru pesanan Indonesia dari galangan kapal Italia, Fincantieri, bakal diberi nama KRI Prabu Siliwangi dan KRI Brawijaya.
Ali mengatakan dua nama itu dipilih untuk merepresentasikan daerah Jawa Barat dan Jawa Timur.
Prabu Siliwangi dikenal sebagai Raja Padjajaran yang identik dengan Jawa Barat, sementara Brawijaya adalah Raja Majapahit yang identik dengan Jawa Timur.
"Namanya (dua kapal PPA pesanan Indonesia) memang sudah ditentukan, bahwa itu nanti namanya KRI Brawijaya dan KRI Prabu Siliwangi," kata Laksamana Ali di Kesatrian Marinir Hartono, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (12/11) seperti dikutip dari Antara.
Ali melanjutkan kontrak pembelian dua PPA dari Fincantieri Italia itu kemungkinan telah efektif. Pasalnya, berdasarkan informasi yang diterimanya, pencairan uang muka untuk dua kapal itu telah diteken Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
"Untuk PPA, ini tahapnya sudah ditandatangani untuk uang muka, kalau tidak salah sudah ditandatangani oleh menteri keuangan, dan harapannya dalam waktu dekat, mungkin awal tahun depan sudah bisa datang salah satu PPA," kata Ali.
ITS Ruggiero di Lauria (P435) dikabarkan akan diakuisisi TNI AL. (Giorgio Arra)
Kementerian Pertahanan RI pada 17 April 2024 mengumumkan pembelian dua kapal patroli lepas pantai (OPV/PPA) yang dapat ditingkatkan fungsinya menjadi fregat dari galangan kapal Italia, Fincantieri.
Unit pertama PPA pesanan Indonesia itu dijadwalkan tiba di Indonesia pada awal 2025 mendatang.
Dalam proses pengadaan itu, TNI membentuk Satuan Tugas Proyek Pengadaan (Satgas Yekda) A Frigate FREMM yang dipimpin Laksamana Pertama TNI Sumarji Bimoaji. Kemudian, TNI AL juga telah mengirim lima perwira dari Satuan Kapal Eskorta (Satkor) Komando Armada II untuk menjadi calon pengawak dua kapal patroli lepas pantai (PPA) itu.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI I Made Wira Hady Arsanta Wardhana pada 17 September 2024 menjelaskan lima perwira TNI AL diikutsertakan dalam pelayaran kapal PPA Italia ITS Raimondo Montecuccoli P432 dari Okinawa, Jepang, menuju Jakarta.
"Selama berlayar dari Okinawa menuju Jakarta, lima perwira TNI Angkatan Laut mendapat kesempatan untuk mempelajari operasional dan observasi kegiatan serta peran-peran yang dilaksanakan oleh kru ITS Raimondo Montecuccoli," ujar Made Wira saat itu.
"Kegiatan ini diharapkan dapat memberi pengalaman berlayar di laut secara langsung (on sea experience), serta menjadi pengetahuan dan referensi awal dalam persiapan mengawaki calon kapal fregat terbesar yang akan segera memperkuat jajaran Armada TNI Angkatan Laut," imbuhnya.
Dia melanjutkan lima perwira TNI AL yang mengikuti kegiatan shiprider dan initial familiarization onboard di ITS Raimondo Montecuccoli yaitu Letkol Laut (T) Muhammad Syaikhul Azhar, Mayor Laut (P) Angga Radiansyah, Mayor Laut (P) Agung Susyanto, Mayor Laut (E) Wirawan Hanindito, dan Kapten Laut (P) Rian Sisky Putrantio.
Shiprider merupakan kegiatan perwira angkatan laut dari negara tertentu ikut berlayar kapal perang negara mitra, sementara initial familiarization onboard merujuk pada kegiatan pengenalan/familiarisasi operasional dan peran-peran kapal. (Antara/kid)
💥 CNN
Demikianlah Artikel Dua Kapal Baru TNI AL Diberi Nama Prabu Siliwangi dan Brawijaya
Sekianlah artikel Dua Kapal Baru TNI AL Diberi Nama Prabu Siliwangi dan Brawijaya kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Dua Kapal Baru TNI AL Diberi Nama Prabu Siliwangi dan Brawijaya dengan alamat link https://beritawawancara.blogspot.com/2024/11/dua-kapal-baru-tni-al-diberi-nama-prabu.html
0 Response to "Dua Kapal Baru TNI AL Diberi Nama Prabu Siliwangi dan Brawijaya"
Posting Komentar