Cinta Tak Sampai dari Negeri Sakura

Cinta Tak Sampai dari Negeri Sakura - Hallo sahabat Berita Wawancara, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Cinta Tak Sampai dari Negeri Sakura, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Artikel Kabar, Artikel Berita, Artikel Berita Wawan cara, Artikel Fenomena, Artikel Indonesia, Artikel Islam, Artikel Islami, Artikel Muslim, Artikel Politik, Artikel Ragam, Artikel Unik, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Cinta Tak Sampai dari Negeri Sakura
link : Cinta Tak Sampai dari Negeri Sakura

Baca juga


Cinta Tak Sampai dari Negeri Sakura



Ngomongin kirim mengirim barang pastilah bukan sesuatu yang asing. Apalagi semenjak bisnis jual beli online merebak. Jasa pengiriman barang makin banyak dan konsumen punya banyak pilihan. Tentunya konsumen menginginkan perusahaan jasa pengiriman barang yang terbaik, memberikan pelayanan paling cepat dan aman.

Salah satu perusahaan pengiriman barang paling gaek ya PT. Pos Indonesia lah. Badan usaha milik negara itu telah melayani jasa pengiriman sejak dulu, jauh sebelum ada toko online. Sebelum ada internet, mengirim surat itu menjadi hal yang menyenangkan, seru dan bikin deg-degan. Ahemmm.

Ohya, Pos Indonesia tak hanya melayani pengiriman barang skala nasional lho, tapi membuka jalur internasional juga. Saya sudah sering mengirimkan barang ke luar negeri di tahun 2000an. Waktu itu internet masih sedikit yang tahu. Jasa pengiriman barang ke luar negeri setahu saya juga cuma POS saja.

Cerita nih, dulu saya punya temen sebut saja Kreis, yang pacarnya  kerja di Jepang. Mereka sering tukeran foto. Nah, di salah satu foto yang Kreis kirim ke pacarnya saya ada foto kami berdua. Singkat cerita teman dari pacar Kreis pengen kenalan ama saya dan jadi berteman akrab.

Kami memang belum pernah bertemu muka, tapi dia baik banget. Pernah dia minta dikirimin VCD lagu-lagu band Indonesia. Dia ngga ngomong sebelumnya, hanya tiba-tiba saya dapat paket yang isinya kaset Nintendo. Nah, bingung donk buat apa kaset Nintendo secara saya ngga ngegame. 

Baru saya dikasih tahu Kreis kalau   didalam kaset Nintendo ada uangnya. Dulu memang pengiriman uang bisanya cuma lewat bank, saya ngga punya rekening dan pasti juga ga maulah dikirim uang sama orang yg belum kenal dekat.

Nah, ternyata cara pengiriman uang lewat kaset Nintendo sudah jadi rahasia umum. Uang diselipin di dalam kaset dan saat kaset dibongkar ada selembar uang 1000 yen kalau nggak salah. Kemudian saya tukarkan ke Money Changer didepan  Hotel Inna Garuda. Ngga nyaka ditukerin rupiah jadi 1.500.000 rupiah. Nominal yang sangat besar saat itu, lha biaya kuliah satu semester saya aja cuma 1.250.000 rupiah.

Jujur saya takut donk dikasih uang segitu ntar dikira cewek apaan, mau nerima-nerima uang. Tapi dia menjelaskan kalau sebenarnya dia minta tolong untuk dibelikan VCD band Indonesia dan minta tolong dikirim ke Jepang.

Akhirnya saya menerima uang itu dan kemudian saya belikan 5 VCD. Ada VCD Padi, Dewa dan satunya apa ya, saya lupa pemirsah. Saya bungkus dan segera saya kirim ke Jepang. Pake jasa pengiriman apa? Jaman dulu adanya cuma POS lah. Nggak semua kantor Pos juga melayani pengiriman barang ke luar negeri. Kalau sekarang mah, bisa dicek online berapa biayanya dan jangka waktu pengiriman. Kantor Pos terdekat yang bisa waktu itu di UGM. Bea kirimnya sebesar 150 ribu. Nggak mahal lah. Mengingat bea pesawat juga mahal. Lama pengiriman ke Jepang seingat saya ngga nyampe seminggu.

Jadi berapa sisa uang saya pemirsah? Hahaha, kok jadi belajar matematika ya.

Beli VCD habis 150 ribu, ongkos kirim ke Jepang 150 ribu jadi masih sisa 1,2 juta. Ehm, buanyak banget. Saya kembalikan eh dia ngga mau, katanya ucaapan terimakasih. Temen saya ngaco lagi, kalau dia nembak dimauin ajah, ntar sering dikirimin uang. Wah. enggak laaaah, kalau saya beneran cinta nggak papa tapi kalau cuma manfaatin saya ngga berani. Dosa dan karma euy.

Lalu dia menyarankan buat beli handphone saja biar bisa buat telpon telponan. Saya manutlah, beli Nokia 3310 second seharga 800 ribu, lalu kartu perdana 300 ribu. Kartu GSM mahal banget kala itu, Tapi nggak papalah, dia seneng bisa ngobrol bareng saya walau cuma via udara.

Seingat saya, saya temenen ama orang itu cukup lama hingga saya menolaknya dan dia memilih melupakan saya. Tapi saya merasa punya utang karena pernah dikasih uang ama dia.  Ohyaaa, hingga sekarang saya belum pernah bertemu muka dengan dia, karena dia ngga pernah balik ke Indonesia. Denger dari si Kreis sih dia dapat istri orang Jepang dan stay disana.

Sobat Prima, seandainya saya bisa bertemu dia, saya ingin mengucapkan terima  kasih, berkat dia dulu saya bisa beli henpon dan dapat kakak ketemu gede yang baik. Mas ....., (saya lupa namanya) dimanapun kamu berada semoga selalu bahagia yaaa.


Demikianlah Artikel Cinta Tak Sampai dari Negeri Sakura

Sekianlah artikel Cinta Tak Sampai dari Negeri Sakura kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Cinta Tak Sampai dari Negeri Sakura dengan alamat link https://beritawawancara.blogspot.com/2017/04/cinta-tak-sampai-dari-negeri-sakura.html

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Cinta Tak Sampai dari Negeri Sakura"

Posting Komentar