Judul : Baksos di wilayah pegunungan, TRC Satpol PP jajal trek Taman Hidup
link : Baksos di wilayah pegunungan, TRC Satpol PP jajal trek Taman Hidup
Baksos di wilayah pegunungan, TRC Satpol PP jajal trek Taman Hidup
Penulis : Hendra
Senin 9 April 2018
KRUCIL,KRAKSAANONLINE.COM - Reputasi mistis dan trek super ekstrim yang dimiliki lereng utara pegunungan Yang (Argopuro) seakan tidak menciutkan nyali 20 personil Tim Reaksi Cepat (TRC) Satpol PP Kabupaten Probolinggo saat menjajal trek Taman Hidup, Sabtu (07/04/2018) pagi.
Ekspedisi ini bukan hanya sekedar jalan-jalan atau happy trekking saja. Namun personil khusus "serba bisa" pada korps Satpol PP ini sedang menjalani rangkaian agenda dalam tugas bakti sosial (baksos) di Kecamatan Krucil sejak Jum'at (06/04).
Sejak di bentuknya TRC sejak 20 November 2017 lalu, baksos kali ini merupakan kedua kalinya setelah baksos serupa di pulau Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo beberapa waktu lalu. Namun medan dan tantangan kali sangat berbeda sepenuhnya.
Sebelum menjalani agenda terakhir ini, pukul 06.00 WIB, tepat nya di halaman resort Ayer Dingin yang menjadi pintu masuk menuju trek taman hidup, TRC mendapatkan briefing singkat dari petugas Balai Besar KSDA Wilayah VI Probolinggo.
Briefing ini terkait aturan baru yang diberlakukan pihak Ditjen BKSDA tentang kewajiban pengunjung untuk membayar karcis masuk sebesar 20 ribu/hari dan sekilas tentang kondisi medan dan jalur menuju taman hidup.
Koordinator TRC, Budi Utomo mengemukakan, Baksos di wilayah paling selatan Kabupaten Probolinggo kali ini adalah dalam rangka menyongsong hari ulang tahun satpol PP Dan Hari Jadi Kabupaten Probolinggo (Harjakapro) ke 272 tahun 2018.
Selain itu, dua agenda tersebut adalah berada tepat sebelum pelaksanaan Pilkada serentak di Kabupaten Probolinggo. Oleh karena itu, lanjut Budi Utomo, Satpol PP juga perlu secara sampling melihat langsung kondisi kamtibmas di wilayah dalam rangka menjamin situasi dan kondisi yang Amandali (aman terkendali).
"Sehari sebelumnya kami juga telah sowan dan melakukan sosialisasi kepada beberapa tokoh masyarakat tentang penegakan Perda, Kamtibmas, dan perlindungan masyarakat," jelas Pak BUTO sapaan akrabnya.
Lebih lanjut bapak empat anak ini menjelaskan, beberapa agenda sudah disiapkan dalam ekspedisi kali ini. Selain bersih-bersih gunung dan pemasangan rambu-rambu himbauan, mereka juga akan melakukan upacara pengibaran bendera merah putih dan bendera korps Satpol-PP di akhir perjalanan yaitu di danau Taman Hidup.
"Trek dan medan yang sulit di tambah guyuran hujan, tentu cukup menyulitkan kami, namun dengan kekompakan dan keyakinan, InsyaAllah kami sanggup dan akan tetap bersama sejak start dan nanti saat kembali pulang," ujarnya penuh keyakinan sambil memungut sampah di sepanjang jalur.
Setidaknya 6 jam lamanya dibutuhkan TRC ini untuk mencapai danau taman hidup. Tidak dipungkiri jalur trek dengan dominasi tanjakan ektrim dan basah cukup menyulitkan mereka. Terpeleset dan jatuh seakan merupakan pemandangan yang biasa.
Namun kemolekan dan pesona pemandangan khas pegunungan Yang, di tambah iringan kicau burung dan sambutan sekelompok lutung di sepanjang jalur, seakan menjadi pendongkrak semangat masing-masing personil untuk melewati halangan dan rintangan.
Begitu pula dengan yang dilakukan Asnan, salah seorang personil TRC yang terkenal tegas namun humanis ini. Di sepanjang perjalanan tak henti hentinya dia selalu memotivasi rekan-rekanya yang sudah mulai terlihat down dan hilang semangat. Dengan sedikit bumbu gurauan yang selalu dia lontarkan seakan turut memompa semangat tim.
"Jiwa Korsa yang telah kami bangun bersama selama ini sangat kuat, satu sama lain akan saling mendukung dan memotivasi demi tercapainya visi dan misi kami saat bertugas," tegas Asnan usai melakukan bersih-bersih sampah di Taman Hidup.
Bibirnya belum berhenti mengucap syukur dan bertasbih, pandangan matanya seakan tidak mau beranjak menyaksikan hamparan danau eksotis pada ketinggian hampir hampir 2000 mdpl, dengan berpagar hutan rimba mengelilinginya. "Subhanallah taman hidup adalah suatu keajaiban dunia, mistiknya juga masih kental dan kita semua telah merasakannya," ungkap nya dengan suara berat.
Ekspedisi ini dipungkasi dengan sebuah upacara pengibaran bendera merah putih dan bendera korps Satpol PP di bibir danau taman hidup kemudian dilanjutkan pembersihan sampah dan pemasangan rambu-rambu himbauan berupa banner pada beberapa titik di areal taman hidup.
Dedi, salah satu personil TRC asal Kecamatan Krucil dan bisa dibilang cukup berpengalaman pada jalur Taman Hidup ini menambahkan, jalur trek yang sering membuat pendaki tersesat itu memang masih menyimpan aura mistis dan kearifan lokal yang harus kita ikuti aturan mainnya.
"Selama niat kami baik, menjaga kesopanan dan tidak menyombongkan diri, InsyaAllah kami akan melewati ini semua. Dan tentu hal ini akan menjadi pengalaman berharga bagi tim kami," kata pria murah senyum ini.
"Semoga usai tugas ekspedisi ini, kedepan tim kami semakin solid dan selalu siap menjalankan tugas dan fungsi kami pada roda pemerintahan Kabupaten Probolinggo," pungkasnya.(dra)
Demikianlah Artikel Baksos di wilayah pegunungan, TRC Satpol PP jajal trek Taman Hidup
Sekianlah artikel Baksos di wilayah pegunungan, TRC Satpol PP jajal trek Taman Hidup kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Baksos di wilayah pegunungan, TRC Satpol PP jajal trek Taman Hidup dengan alamat link https://beritawawancara.blogspot.com/2018/04/baksos-di-wilayah-pegunungan-trc-satpol.html
0 Response to "Baksos di wilayah pegunungan, TRC Satpol PP jajal trek Taman Hidup"
Posting Komentar