Judul : Kemhan Targetkan MEF Terlaksana Dalam 5 Tahun
link : Kemhan Targetkan MEF Terlaksana Dalam 5 Tahun
Kemhan Targetkan MEF Terlaksana Dalam 5 Tahun
Lebih Maksimalkan Keberadaan Industri PertahananMedium Tank Harimau [Pindad] ★
Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, saat ini alutsista yang dimiliki tiga matra TNI belum memenuhi kekuatan pokok minimum atau minimum essential force (MEF). Untuk itu, pemerintah berencana meningkatkan kualitas dan kuantitas alutsista di tiga matra dalam kurun satu periode pemerintahan ini.
“Apakah MEF itu sudah tercapai? Belum mencapai. Tetapi dalam lima tahun mendatang, sesuai anggaran, MEF kita akan tercapai,” ucap Sakti.
Untuk mencapai target yang ditentukan, ia menuturkan, tidak selalu dengan cara menambah anggaran pertahanan, tetapi dengan melakukan peninjauan terhadap industri pertahanan Tanah Air.
Sebagai contoh, PT Pindad (Persero) memiliki kapasitas produksi amunisi hingga 250 juta amunisi setiap tahun. Namun, dalam praktiknya, produksi yang dihasilkan Pindad tidak pernah mencapai kapasitas.
“Artinya dalam kacamata pertahanan, industri itu tidak dimanfaatkan,” ujarnya.
Setidaknya, ada sejumlah faktor yang melatarbelakangi kurang maksimalnya industri pertahanan di dalam negeri. Mulai dari minimnya order dari pengguna produk pertahanan yaitu TNI; pemerintah yang belum memberikan kepercayaan kepada industri tersebut, hingga produk yang dihasilkan belum dipercaya.
“Jadi bukan semata-mata menambah anggaran, tetapi lebih dimaksimalkan keberadaan industri pertahanan kita,” ujarnya.
Menurut Sakti, Indonesia memiliki industri pertahanan yang cukup lengkap. Selain Pindad, ada pula PT PAL yang memproduksi kapal dan PT Dirgantara Indonesia yang memproduksi pesawat terbang.
Keberadaan industri ini harus dimaksimalkan serta diperkuat dengan mengubah paradigma dari industri yang berorientasi komersial ke industri pertahanan mandiri.
Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, saat ini alutsista yang dimiliki tiga matra TNI belum memenuhi kekuatan pokok minimum atau minimum essential force (MEF). Untuk itu, pemerintah berencana meningkatkan kualitas dan kuantitas alutsista di tiga matra dalam kurun satu periode pemerintahan ini.
“Apakah MEF itu sudah tercapai? Belum mencapai. Tetapi dalam lima tahun mendatang, sesuai anggaran, MEF kita akan tercapai,” ucap Sakti.
Untuk mencapai target yang ditentukan, ia menuturkan, tidak selalu dengan cara menambah anggaran pertahanan, tetapi dengan melakukan peninjauan terhadap industri pertahanan Tanah Air.
Sebagai contoh, PT Pindad (Persero) memiliki kapasitas produksi amunisi hingga 250 juta amunisi setiap tahun. Namun, dalam praktiknya, produksi yang dihasilkan Pindad tidak pernah mencapai kapasitas.
“Artinya dalam kacamata pertahanan, industri itu tidak dimanfaatkan,” ujarnya.
Setidaknya, ada sejumlah faktor yang melatarbelakangi kurang maksimalnya industri pertahanan di dalam negeri. Mulai dari minimnya order dari pengguna produk pertahanan yaitu TNI; pemerintah yang belum memberikan kepercayaan kepada industri tersebut, hingga produk yang dihasilkan belum dipercaya.
“Jadi bukan semata-mata menambah anggaran, tetapi lebih dimaksimalkan keberadaan industri pertahanan kita,” ujarnya.
Menurut Sakti, Indonesia memiliki industri pertahanan yang cukup lengkap. Selain Pindad, ada pula PT PAL yang memproduksi kapal dan PT Dirgantara Indonesia yang memproduksi pesawat terbang.
Keberadaan industri ini harus dimaksimalkan serta diperkuat dengan mengubah paradigma dari industri yang berorientasi komersial ke industri pertahanan mandiri.
♞ Kompas
Demikianlah Artikel Kemhan Targetkan MEF Terlaksana Dalam 5 Tahun
Sekianlah artikel Kemhan Targetkan MEF Terlaksana Dalam 5 Tahun kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Kemhan Targetkan MEF Terlaksana Dalam 5 Tahun dengan alamat link https://beritawawancara.blogspot.com/2019/11/kemhan-targetkan-mef-terlaksana-dalam-5.html
0 Response to "Kemhan Targetkan MEF Terlaksana Dalam 5 Tahun"
Posting Komentar