Judul : TNI AU Jajaki Pembelian Pesawat Angkut Baru
link : TNI AU Jajaki Pembelian Pesawat Angkut Baru
TNI AU Jajaki Pembelian Pesawat Angkut Baru
Pesawat angkut multifungsi milik Angkatan Udara Inggris, A400M mengunjungi Indonesia [detik]
Wakil Kepala Staf Angkatan Udara, Marsekal Madya TNI Fahru Zaini, mengatakan lembaga TNI memiliki perencanaan strategis untuk membeli pesawat angkut berat untuk 2020 – 2024.
Ini akan dibahas dan diputuskan oleh Dewan Penentuan Pengadaan. Dewan ini akan membahas kebutuhan operasional dan spesifikasi teknis jenis pesawat angkut berat yang dibutuhkan.
“Kita akan lihat bujet kita di perencanaan strategis seperti apa,” kata Fahru Zaini kepada media seusai mendengarkan penjelasan dari manajemen Airbus di Bandara Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Selasa, 12 November 2019.
Manajemen Airbus sedang menawarkan pesawat angkut kargo A400M milik Angkatan Udara Inggris ke pemerintah Indonesia. Pesawat ini tiba di Bandara Halim Perdanakusuma pada Selasa, 12 November 2019. Pesawat akan langsung berangkat ke Kuala Lumpur, Malaysia pada sore hari.
Menurut Fahru, AU mendapat sejumlah tawaran untuk membeli pesawat angkut seperti jenis Hercules, Antonov dan Ilyushin.
Soal pesawat A400M ini, Fahru mengatakan Kementerian Badan Usaha Milik Negara sedang menjajaki kemungkinan membeli pesawat itu. Proses penjajakan antara kementerian BUMN dan manajemen Airbus sedang berlangsung.
Menurut dia, pesawat angkut berkapasitas besar dibutuhkan dalam program jembatan udara, yang menjadi program pemerintah. Pesawat itu akan mengangkut sejumlah kargo yang dibutuhkan di Indonesia bagian timur. Ini agar harga barang kebutuhan masyarakat di kawasan Indonesia bagian timur bisa sama dengan kawasan lain di Indonesia.
Jika pesawat ini jadi dibeli, TNI AU akan bertugas untuk mengoperasikannya. Bandara Halim Perdanakusuma juga akan menjadi pangkalan dari pesawat A400M ini.
TNI AU akan diuntungkan jika kementerian BUMN jadi membeli pesawat ini. Misalnya untuk mengangkut helikopter ke kawasan Indonesia timur secara langsung tanpa transit.
Menurut Komandan Sayap Royal Air Force Inggris, Ed Horne, yang ikut memberikan penjelasan singkat di lokasi, pesawat ini memilik kelebihan dibandingkan pesawat angkut C 130 Hercules.
“Bisa terbang lebih jauh dua kali dengan membawa kargo dua kali lebih banyak,” kata Ed Horne. Menurut dia, pesawat A400M milik AU Inggris ikut membantu memberikan bantuan bagi korban gempa bumi dan tsunami di Palu pada 2018.
Horne juga mengatakan pesawat ini memiliki kemampuan untuk lepas landas dari landasan pendek sekitar 800 meter – 1 kilometer. Ini terbukti saat kru A400M melakukan bantuan kemanusiaan di kawasan Karibia, yang diterpa badai.
Menurut Kepala Pertahanan dan Antariksa Airbus Asia – Pasifik, John Pelissier, dia belum bisa mengungkap mengenai harga per unit pesawat A400M yang sedang ditawarkan kepada pemerintah Indonesia.
Namun, Pelissier mengatakan ada skema pembiayaan yang disiapkan oleh Airbus jika pemerintah Indonesia berminat untuk membeli pesawat ini.
Media Aviation Week melansir pemerintah Malaysia membeli 4 unit pesawat A400M ini pada 2005 dan menerima penyerahan pertama pada 2015. Mengutip seorang pejabat Malaysia, harga keempat pesawat itu disebut sekitar US$ 740 juta atau sekitar Rp 10.4 triliun atau sekitar Rp 2.6 triliun per unit.
♖ Tempo
Wakil Kepala Staf Angkatan Udara, Marsekal Madya TNI Fahru Zaini, mengatakan lembaga TNI memiliki perencanaan strategis untuk membeli pesawat angkut berat untuk 2020 – 2024.
Ini akan dibahas dan diputuskan oleh Dewan Penentuan Pengadaan. Dewan ini akan membahas kebutuhan operasional dan spesifikasi teknis jenis pesawat angkut berat yang dibutuhkan.
“Kita akan lihat bujet kita di perencanaan strategis seperti apa,” kata Fahru Zaini kepada media seusai mendengarkan penjelasan dari manajemen Airbus di Bandara Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Selasa, 12 November 2019.
Manajemen Airbus sedang menawarkan pesawat angkut kargo A400M milik Angkatan Udara Inggris ke pemerintah Indonesia. Pesawat ini tiba di Bandara Halim Perdanakusuma pada Selasa, 12 November 2019. Pesawat akan langsung berangkat ke Kuala Lumpur, Malaysia pada sore hari.
Menurut Fahru, AU mendapat sejumlah tawaran untuk membeli pesawat angkut seperti jenis Hercules, Antonov dan Ilyushin.
Soal pesawat A400M ini, Fahru mengatakan Kementerian Badan Usaha Milik Negara sedang menjajaki kemungkinan membeli pesawat itu. Proses penjajakan antara kementerian BUMN dan manajemen Airbus sedang berlangsung.
Menurut dia, pesawat angkut berkapasitas besar dibutuhkan dalam program jembatan udara, yang menjadi program pemerintah. Pesawat itu akan mengangkut sejumlah kargo yang dibutuhkan di Indonesia bagian timur. Ini agar harga barang kebutuhan masyarakat di kawasan Indonesia bagian timur bisa sama dengan kawasan lain di Indonesia.
Jika pesawat ini jadi dibeli, TNI AU akan bertugas untuk mengoperasikannya. Bandara Halim Perdanakusuma juga akan menjadi pangkalan dari pesawat A400M ini.
TNI AU akan diuntungkan jika kementerian BUMN jadi membeli pesawat ini. Misalnya untuk mengangkut helikopter ke kawasan Indonesia timur secara langsung tanpa transit.
Menurut Komandan Sayap Royal Air Force Inggris, Ed Horne, yang ikut memberikan penjelasan singkat di lokasi, pesawat ini memilik kelebihan dibandingkan pesawat angkut C 130 Hercules.
“Bisa terbang lebih jauh dua kali dengan membawa kargo dua kali lebih banyak,” kata Ed Horne. Menurut dia, pesawat A400M milik AU Inggris ikut membantu memberikan bantuan bagi korban gempa bumi dan tsunami di Palu pada 2018.
Horne juga mengatakan pesawat ini memiliki kemampuan untuk lepas landas dari landasan pendek sekitar 800 meter – 1 kilometer. Ini terbukti saat kru A400M melakukan bantuan kemanusiaan di kawasan Karibia, yang diterpa badai.
Menurut Kepala Pertahanan dan Antariksa Airbus Asia – Pasifik, John Pelissier, dia belum bisa mengungkap mengenai harga per unit pesawat A400M yang sedang ditawarkan kepada pemerintah Indonesia.
Namun, Pelissier mengatakan ada skema pembiayaan yang disiapkan oleh Airbus jika pemerintah Indonesia berminat untuk membeli pesawat ini.
Media Aviation Week melansir pemerintah Malaysia membeli 4 unit pesawat A400M ini pada 2005 dan menerima penyerahan pertama pada 2015. Mengutip seorang pejabat Malaysia, harga keempat pesawat itu disebut sekitar US$ 740 juta atau sekitar Rp 10.4 triliun atau sekitar Rp 2.6 triliun per unit.
♖ Tempo
Demikianlah Artikel TNI AU Jajaki Pembelian Pesawat Angkut Baru
Sekianlah artikel TNI AU Jajaki Pembelian Pesawat Angkut Baru kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel TNI AU Jajaki Pembelian Pesawat Angkut Baru dengan alamat link https://beritawawancara.blogspot.com/2019/11/tni-au-jajaki-pembelian-pesawat-angkut.html
0 Response to "TNI AU Jajaki Pembelian Pesawat Angkut Baru"
Posting Komentar