Rencana Imbal Beli Sukhoi dengan Rusia Masih Mandek

Rencana Imbal Beli Sukhoi dengan Rusia Masih Mandek - Hallo sahabat Berita Wawancara, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Rencana Imbal Beli Sukhoi dengan Rusia Masih Mandek, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Artikel Kabar, Artikel Berita, Artikel Berita Wawan cara, Artikel Fenomena, Artikel Indonesia, Artikel Islam, Artikel Islami, Artikel Muslim, Artikel Politik, Artikel Ragam, Artikel Unik, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Rencana Imbal Beli Sukhoi dengan Rusia Masih Mandek
link : Rencana Imbal Beli Sukhoi dengan Rusia Masih Mandek

Baca juga


Rencana Imbal Beli Sukhoi dengan Rusia Masih Mandek

🛩 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTqMopHhzN3p83BAKbPUkHjSk0oBYk1cD4yH5kjj44gRTgBxyyKIWx8jmGsMHV_ML7KyKpqtdcO1utwhEaRme4ETd5Tan0N749JiectgozbX8uyFjymDZoGD5vsW9PzSmyPxFnmAX4jDd4/s620/SU35-RU_620x413.jpgSU35 [RU

Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebutkan realisasi pembelian pesawat tempur Sukhoi SU-35 dari Rusia dengan skema imbal beli yang ditawarkan Indonesia belum memperlihatkan kemajuan berarti sampai saat ini. Nota kesepahaman barter telah ditandatangani antara Indonesia dan Rusia sejak 2017.

Sudah tiga tahun posisi Indonesia harus ada kepastian lanjut atau tidak, itu yang pertama,” kata Koordinator Bidang Peningkatan Akses Pasar Kemendag Bambang Jaka dalam webinar, Kamis (29/7/2021).

Bambang menjelaskan bahwa seluruh instrumen terkait proses imbal beli sudah siap. Kemendag juga telah memetakan ulang perusahaan-perusahaan RI yang akan memasok produk-produk yang ditawarkan dalam skema barter.

Sebagaimana diketahui, Kemendag pada 2019 melaporkan bahwa terdapat 16 komoditas yang diajukan sebagai komoditas ‘barter’ dengan Rusia. Produk tersebut mencakup minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan produk turunannya, karet, biskuit, dan kopi.

Dalam kerja sama perdagangan tersebut, Rusia diwajibkan untuk membeli komoditas asal Indonesia sebesar 50 persen dari nilai pembelian Sukhoi. Total nilai pembelian untuk 11 unit alat tempur tercatat mencapai US$ 1,14 miliar, sementara kontribusi dari imbal beli mencapai US$ 570 juta.

Poinnya adalah masih berproses. Tinggal bagaimana pimpinan-pimpinan di Republik ini berani mengambil, bukan mengambil risiko dalam konteks gambling, tetapi memutuskan take it or leave it untuk Sukhoi,” kata Bambang.

Kementerian Pertahanan sebelumnya menyebutkan kontrak pembelian telah bisa efektif sejak Agustus 2018. Namun dengan berlanjutnya pembahasan mengenai komoditas untuk imbal beli, terjadi keterlambatan pada kedatangan 2 unit pesawat pada 2019.

Apabila transaksi kedua negara berjalan lancar, pesawat tempur dengan spesifikasi persenjataan lengkap (full combat) akan datang secara bertahap, yakni kloter pertama dua pesawat, lalu kloter kedua empat pesawat dan kloter ketiga lima pesawat.

  Bisnis  


Demikianlah Artikel Rencana Imbal Beli Sukhoi dengan Rusia Masih Mandek

Sekianlah artikel Rencana Imbal Beli Sukhoi dengan Rusia Masih Mandek kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Rencana Imbal Beli Sukhoi dengan Rusia Masih Mandek dengan alamat link https://beritawawancara.blogspot.com/2021/08/rencana-imbal-beli-sukhoi-dengan-rusia.html

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Rencana Imbal Beli Sukhoi dengan Rusia Masih Mandek"

Posting Komentar