Judul : KRI SIM Bersama Heli HS-1306 Siap Jalankan Misi Perdamaian di Lebanon
link : KRI SIM Bersama Heli HS-1306 Siap Jalankan Misi Perdamaian di Lebanon
KRI SIM Bersama Heli HS-1306 Siap Jalankan Misi Perdamaian di Lebanon
KRI SIM 367 (antara) 🛡
Sebanyak sembilan prajurit TNI Angkatan Laut dari Pusat Penerbangan TNI AL (Puspenerbal) siap menjalankan misi perdamaian di Lebanon bersama Satuan Tugas Maritime Task Force (Satgas MTF) TNI Kontingen Garuda (Konga) XXVIII-P UNIFIL.
Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Puspenerbal Letkol Laut (KH) Rohman Arief saat dihubungi di Jakarta, Rabu, menyampaikan Wakil Komandan Puspenerbal Laksamana Pertama TNI Bayu Alisyahbana, mewakili Komandan Puspenerbal Laksamana Muda TNI Sisyani Jaffar, melepas keberangkatan helikopter Panther AS 565 MBe HS-1306 beserta empat penerbang dan lima kru helikopter untuk menjalankan misi perdamaian bersama Satgas MTF di Lebanon.
Upacara pelepasan keberangkatan itu digelar di Base Ops Pangkalan Udara TNI AL (Lanudal) Juanda, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu.
Komandan Puspenerbal, dalam sambutan yang dibacakan oleh wakilnya, mengingatkan jajaran prajuritnya untuk tetap profesional dan menjaga integritas mereka sebagai prajurit TNI di mana pun mereka bertugas.
“Tunjukkan bahwa prajurit TNI adalah prajurit terlatih, disiplin, dan profesional, serta berprestasi sebagaimana yang telah ditorehkan oleh para Kontingen Garuda sebelumnya. Pegang teguh Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan 8 Wajib TNI, serta junjung tinggi budaya setempat, dan hindari pelanggaran sekecil apapun,” kata Komandan Puspenerbal kepada jajaran prajuritnya itu.
Misi perdamaian ke Lebanon, Komandan Puspenerbal melanjutkan, merupakan tugas mulia yang merupakan dharma bakti prajurit. Dia menilai keberangkatan kru helikopter bersama para pengawak KRI Iskandar Muda-367 ke Lebanon juga menjadi bukti kesiapan operasional TNI AL yang tinggi.
Dia kemudian menekankan kawasan Timur Tengah, termasuk Lebanon, saat ini masih diliputi dengan ketegangan bersenjata, dan eskalasi konflik antara militer Israel dan milisi Hezbollah. Di tengah situasi konflik itu, peran pasukan perdamaian pun menjadi krusial.
Satgas MTF TNI, sebagai bagian dari pasukan perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL), pun memiliki peran sentral menjaga stabilitas dan keamanan di laut.
“Jadikanlah momen ini sebagai pengalaman bagi kalian semua untuk menjadi bekal dalam menjalankan penugasan di TNI AL. Oleh karena itu, berikanlah yang terbaik dari kemampuan yang kalian miliki,” kata Komandan Puspenerbal dalam sambutannya yang dibacakan oleh wakilnya.
Sebanyak sembilan prajurit TNI AL dari Puspenerbal yang akan menjalankan misi perdamaian di Lebanon itu terdiri atas dua capten pilot, Kapten Laut (P) Arif Heri dan Kapten Laut (P) Ardy Paath, kemudian dua co-pilot Lettu Laut (P) M. Langgeng Prakoso dan Lettu Laut (P/W) Andi Quita Wetuffahati, kemudian ada juga lima kru yang terdiri atas teknisi (flight engineer), mekanik 1 dan 2, teknisi bidang avionik, dan operator FLIR.
Panther AS 565 MBe HS-1306 merupakan helikopter antikapal selam TNI AL yang berada di bawah kendali Skuadron Udara 100 Wing Udara 2 Puspenerbal. Helikopter itu, yang nantinya onboard di KRI Sultan Iskandar Muda ke Lebanon, memiliki 13,68 meter, tinggi 3,97 meter, dan berat kosong 2.380 kilogram.
Satgas MTF TNI Konga XXVIII-P UNIFIL dijadwalkan berangkat dari Jakarta ke Beirut, Lebanon, pada pekan ke-3 Desember 2024. KRI SIM-367 yang mengangkut seluruh personel dan alutsista satgas bakal melewati rute pelayaran Jakarta-Batam-Colombo (Sri Lanka)-Salalah (Oman)-Port Said (Mesir)-Beirut. Di Beirut, Satgas MTF TNI Konga XXVIII-P UNIFIL dan KRI SIM-367 melanjutkan misi perdamaian yang saat ini dijalankan oleh Satgas MTF TNI Konga XXVIII-O UNIFIL sampai awal Januari 2025.
Umumnya, satgas MTF TNI menjalankan misi perdamaian di perairan Lebanon dan Laut Mediterania selama setahun.
Maritime Task Force (MTF) merupakan salah satu satuan yang bernaung di bawah kendali Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL).
Selain MTF, TNI juga mengirim pasukannya untuk bergabung dengan satuan-satuan lain UNIFIL yang mencakup Satgas Batalyon Mekanis (INDOBATT), Satgas Pendukung Markas/Force Headquarter Support Unit (FHQSU), Satgas Indo Force Protection Company (FPC), Satgas Koordinasi Sipil-Militer/Civilian Military Coordination (CIMIC) TNI, Satgas Military Community Outreach Unit (MCOU), dan Satgas Level 2 Hospital.
Sebagian besar prajurit TNI yang tergabung dalam UNIFIL beroperasi di darat, sedangkan Satgas MTF menjalankan tugasnya di laut.
Indonesia saat ini masih menjadi negara yang paling banyak mengirimkan prajuritnya untuk melaksanakan misi perdamaian bersama UNIFIL di Lebanon, yaitu sebanyak 1.230 prajurit.
Sebanyak sembilan prajurit TNI Angkatan Laut dari Pusat Penerbangan TNI AL (Puspenerbal) siap menjalankan misi perdamaian di Lebanon bersama Satuan Tugas Maritime Task Force (Satgas MTF) TNI Kontingen Garuda (Konga) XXVIII-P UNIFIL.
Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Puspenerbal Letkol Laut (KH) Rohman Arief saat dihubungi di Jakarta, Rabu, menyampaikan Wakil Komandan Puspenerbal Laksamana Pertama TNI Bayu Alisyahbana, mewakili Komandan Puspenerbal Laksamana Muda TNI Sisyani Jaffar, melepas keberangkatan helikopter Panther AS 565 MBe HS-1306 beserta empat penerbang dan lima kru helikopter untuk menjalankan misi perdamaian bersama Satgas MTF di Lebanon.
Upacara pelepasan keberangkatan itu digelar di Base Ops Pangkalan Udara TNI AL (Lanudal) Juanda, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu.
Komandan Puspenerbal, dalam sambutan yang dibacakan oleh wakilnya, mengingatkan jajaran prajuritnya untuk tetap profesional dan menjaga integritas mereka sebagai prajurit TNI di mana pun mereka bertugas.
“Tunjukkan bahwa prajurit TNI adalah prajurit terlatih, disiplin, dan profesional, serta berprestasi sebagaimana yang telah ditorehkan oleh para Kontingen Garuda sebelumnya. Pegang teguh Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan 8 Wajib TNI, serta junjung tinggi budaya setempat, dan hindari pelanggaran sekecil apapun,” kata Komandan Puspenerbal kepada jajaran prajuritnya itu.
Misi perdamaian ke Lebanon, Komandan Puspenerbal melanjutkan, merupakan tugas mulia yang merupakan dharma bakti prajurit. Dia menilai keberangkatan kru helikopter bersama para pengawak KRI Iskandar Muda-367 ke Lebanon juga menjadi bukti kesiapan operasional TNI AL yang tinggi.
Dia kemudian menekankan kawasan Timur Tengah, termasuk Lebanon, saat ini masih diliputi dengan ketegangan bersenjata, dan eskalasi konflik antara militer Israel dan milisi Hezbollah. Di tengah situasi konflik itu, peran pasukan perdamaian pun menjadi krusial.
Satgas MTF TNI, sebagai bagian dari pasukan perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL), pun memiliki peran sentral menjaga stabilitas dan keamanan di laut.
“Jadikanlah momen ini sebagai pengalaman bagi kalian semua untuk menjadi bekal dalam menjalankan penugasan di TNI AL. Oleh karena itu, berikanlah yang terbaik dari kemampuan yang kalian miliki,” kata Komandan Puspenerbal dalam sambutannya yang dibacakan oleh wakilnya.
Sebanyak sembilan prajurit TNI AL dari Puspenerbal yang akan menjalankan misi perdamaian di Lebanon itu terdiri atas dua capten pilot, Kapten Laut (P) Arif Heri dan Kapten Laut (P) Ardy Paath, kemudian dua co-pilot Lettu Laut (P) M. Langgeng Prakoso dan Lettu Laut (P/W) Andi Quita Wetuffahati, kemudian ada juga lima kru yang terdiri atas teknisi (flight engineer), mekanik 1 dan 2, teknisi bidang avionik, dan operator FLIR.
Panther AS 565 MBe HS-1306 merupakan helikopter antikapal selam TNI AL yang berada di bawah kendali Skuadron Udara 100 Wing Udara 2 Puspenerbal. Helikopter itu, yang nantinya onboard di KRI Sultan Iskandar Muda ke Lebanon, memiliki 13,68 meter, tinggi 3,97 meter, dan berat kosong 2.380 kilogram.
Satgas MTF TNI Konga XXVIII-P UNIFIL dijadwalkan berangkat dari Jakarta ke Beirut, Lebanon, pada pekan ke-3 Desember 2024. KRI SIM-367 yang mengangkut seluruh personel dan alutsista satgas bakal melewati rute pelayaran Jakarta-Batam-Colombo (Sri Lanka)-Salalah (Oman)-Port Said (Mesir)-Beirut. Di Beirut, Satgas MTF TNI Konga XXVIII-P UNIFIL dan KRI SIM-367 melanjutkan misi perdamaian yang saat ini dijalankan oleh Satgas MTF TNI Konga XXVIII-O UNIFIL sampai awal Januari 2025.
Umumnya, satgas MTF TNI menjalankan misi perdamaian di perairan Lebanon dan Laut Mediterania selama setahun.
Maritime Task Force (MTF) merupakan salah satu satuan yang bernaung di bawah kendali Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL).
Selain MTF, TNI juga mengirim pasukannya untuk bergabung dengan satuan-satuan lain UNIFIL yang mencakup Satgas Batalyon Mekanis (INDOBATT), Satgas Pendukung Markas/Force Headquarter Support Unit (FHQSU), Satgas Indo Force Protection Company (FPC), Satgas Koordinasi Sipil-Militer/Civilian Military Coordination (CIMIC) TNI, Satgas Military Community Outreach Unit (MCOU), dan Satgas Level 2 Hospital.
Sebagian besar prajurit TNI yang tergabung dalam UNIFIL beroperasi di darat, sedangkan Satgas MTF menjalankan tugasnya di laut.
Indonesia saat ini masih menjadi negara yang paling banyak mengirimkan prajuritnya untuk melaksanakan misi perdamaian bersama UNIFIL di Lebanon, yaitu sebanyak 1.230 prajurit.
🛡 antara
Demikianlah Artikel KRI SIM Bersama Heli HS-1306 Siap Jalankan Misi Perdamaian di Lebanon
Sekianlah artikel KRI SIM Bersama Heli HS-1306 Siap Jalankan Misi Perdamaian di Lebanon kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel KRI SIM Bersama Heli HS-1306 Siap Jalankan Misi Perdamaian di Lebanon dengan alamat link https://beritawawancara.blogspot.com/2024/12/kri-sim-bersama-heli-hs-1306-siap.html
0 Response to "KRI SIM Bersama Heli HS-1306 Siap Jalankan Misi Perdamaian di Lebanon"
Posting Komentar