TNI AL Akan Kembangkan Kombinasi Teknologi Kapal Hidro-Oseanografi dan Penyapu Ranjau

TNI AL Akan Kembangkan Kombinasi Teknologi Kapal Hidro-Oseanografi dan Penyapu Ranjau - Hallo sahabat Berita Wawancara, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul TNI AL Akan Kembangkan Kombinasi Teknologi Kapal Hidro-Oseanografi dan Penyapu Ranjau, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Artikel Kabar, Artikel Berita, Artikel Berita Wawan cara, Artikel Fenomena, Artikel Indonesia, Artikel Islam, Artikel Islami, Artikel Muslim, Artikel Politik, Artikel Ragam, Artikel Unik, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : TNI AL Akan Kembangkan Kombinasi Teknologi Kapal Hidro-Oseanografi dan Penyapu Ranjau
link : TNI AL Akan Kembangkan Kombinasi Teknologi Kapal Hidro-Oseanografi dan Penyapu Ranjau

Baca juga


TNI AL Akan Kembangkan Kombinasi Teknologi Kapal Hidro-Oseanografi dan Penyapu Ranjau

Kapal BHO 105 m produksi PT Palindo Marine tiba di galangan kapal Abeking & Rasmussen (Jerman) untuk jalani finishing. (Abeking & Rasmussen)

TNI AL berencana mengembangkan kombinasi teknologi sensor kapal hidro-oseanografi dan penyapu ranjau untuk membersihkan peninggalan ranjau era Perang Dunia II yang masih banyak berada di bawah perairan Indonesia.

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali menyebutkan potensi keberadaan ranjau-ranjau laut era Perang Dunia II yang disebar oleh Jepang dan Belanda saat masih menduduki wilayah Indonesia.

Memang peninggalan ranjau-ranjau Perang Dunia II banyak sekali disebar oleh baik Jepang maupun oleh Belanda untuk mencegah pihak lawan saat itu,” kata Ali kepada awak media di Jakarta, Jumat (3/1).

Untuk itu maka kita akan laksanakan pemburuan atau penyapuan ranjau dan ini dibantu oleh Pushidros. Pusidros memiliki alat side-scan sonar, kemudian south bottom profile, magnetometer, ya banyaklah peralatan-peralatan sensor bawah air.

Dia mengakui jumlah armada kapal penyapu ranjau yang dimiliki oleh Indonesia masih terbatas. Saat ini, TNI AL baru kedatangan dua unit kapal penyapu ranjau terbaru buatan Jerman, yaitu KRI Pulau Fani-731 dan KRI Pulau Fanildo-732.

Itu yang paling modern saat ini kita miliki dan yang dua lagi kapal Pulau Rengat-711 dan Pulau Rupat-712 sudah lama. Harapannya kita akan padukan antara kapal hidro-oseanografi dengan kapal ranjau. Jadi, mempunyai dua fungsi,” ungkap Ali.

Saat ini, lanjutnya, TNI AL tengah membangun kapal Bantu Hidro-Oseanografi (BHO) Ocean Going buatan galangan kapal dalam negeri PT Palindo Marine Batam bekerja sama dengan galangan kapal Jerman Abeking & Rasmussen yang bakal memperkuat armada TNI AL, pada akhir 2025.

Kapalnya sekarang dibangun di Batam, kemudian dibawa ke Jerman, di sana nanti diisi peralatan, kemudian nanti dikembalikan lagi (ke Batam). Kalau makin banyak (pembangunan BHO) makin bagus,” kata Ali.

Kita akan terus mengembangkan kemampuan sensor-sensor bawah air untuk kapal-kapal dan nanti penggunaannya bisa dipadukan antara hidro-oseanografi dengan penyapuan ranjau yang kini sudah bisa dilakukan secara tanpa awak (unmanned). Biasanya menggunakan USV dan menurunkan ROV,” sambungnya.

Sebelumnya, Pangkalan TNI AL (Lanal) Tanjung Balai Asahan (Lanal TBA) berhasil mengamankan bom peninggalan Perang Dunia II yang ditemukan oleh dua nelayan, Mikael Charles Hutabarat (41) dan Agus (44), di Sungai Silau, Kota Tanjungbalai, Sumatra Utara, Rabu (1/1). Benda mencurigakan tersebut segera dilaporkan ke pihak Lanal Tanjungbalai Asahan untuk pemeriksaan dan pengamanan.

Bom silinder tipe 98 nomor 25, berat sekitar 30 kg, diduga merupakan sisa peninggalan Jepang yang sudah lama terkubur,” jelas Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Koarmada I Kolonel Laut (P) Yoni Nova Kusumawan dalam keterangannya, dikutip hari ini.

Yoni melanjutkan, pascakoordinasi dengan Polres Tanjungbalai dan tim Jihandak Gegana Brimob Polda Sumut, bom berhasil diledakkan dengan aman di Pulau Beswesen, Kamis (2/1).

Tindakan ini memastikan keselamatan masyarakat dari potensi bahaya benda bersejarah tersebut serta menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap peninggalan masa lalu yang berpotensi membahayakan,” terangnya. (at)
 

  ⚓ IDM  


Demikianlah Artikel TNI AL Akan Kembangkan Kombinasi Teknologi Kapal Hidro-Oseanografi dan Penyapu Ranjau

Sekianlah artikel TNI AL Akan Kembangkan Kombinasi Teknologi Kapal Hidro-Oseanografi dan Penyapu Ranjau kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel TNI AL Akan Kembangkan Kombinasi Teknologi Kapal Hidro-Oseanografi dan Penyapu Ranjau dengan alamat link https://beritawawancara.blogspot.com/2025/01/tni-al-akan-kembangkan-kombinasi.html

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "TNI AL Akan Kembangkan Kombinasi Teknologi Kapal Hidro-Oseanografi dan Penyapu Ranjau"

Posting Komentar