Judul : Indonesia Kembali Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Myanmar
link : Indonesia Kembali Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Myanmar
Indonesia Kembali Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Myanmar
Menlu RI pastikan bantuan lancar dari serangan militer
Indonesia mengirimkan bantuan kemanusiaan bagi korban gempa bumi di Myanmar yang terjadi Jumat (28/3). Bantuan ini menunjukkan solidaritas dan komitmen Indonesia dalam membantu penanganan bencana di kawasan ASEAN. (antara)
Menteri Luar Negeri RI (Menlu), Sugiono memastikan distribusi bantuan kemanusiaan dari Pemerintah Indonesia untuk rakyat Myanmar terdampak gempa bumi via jalur udara berjalan lancar.
Hal itu dikatakannya merespons serangan militer Myanmar yang menembaki konvoi Palang Merah China yang membawa bantuan ke daerah yang dilanda gempa, pada Selasa (1/4) malam.
"Kita berkoordinasi dengan sangat baik dengan seluruh Menteri Luar Negeri ASEAN. Jadi, hambatan komunikasi tidak, karena kita sama-sama ASEAN dan kita menyampaikan bahwa mereka membutuhkan pertolongan dan bantuan," katanya usai memimpin apel pelepasan bantuan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BNPB, Suharyanto mengabarkan bahwa Pemerintah Myanmar akan menutup akses bantuan luar negeri secara menyeluruh mulai Jumat (5/4).
Meski demikian, kara Suharyanto, Indonesia memastikan bahwa bantuan kemanusiaan yang dikirim tetap dapat masuk ke Myanmar sebelum batas waktu yang ditetapkan.
Ia mengonfirmasi bahwa pengiriman bantuan dari Indonesia via Halim Perdanakusuma – Banda Aceh (RON) – Naypyidaw, Myanmar telah mendapat izin dari pemerintah Myanmar.
"Benar bahwa Myanmar akan menutup bantuan dari luar negeri secara maksimal besok, Jumat. Sampai sekarang kita berangkat, sore ini sudah sampai di sana. Namun, untuk bantuan logistik, karena membutuhkan waktu untuk proses pengiriman dan penempatan di pesawat, baru tiba besok, tetapi pemerintah Myanmar telah mengizinkannya," ujar Suharyanto.
Ia menjelaskan bahwa yang akan dihentikan sepenuhnya oleh Myanmar mulai Jumat adalah kunjungan delegasi dari negara mana pun. Namun, bantuan kemanusiaan yang telah dikirim sebelum tenggat waktu tetap diperbolehkan masuk.
Situasi di Myanmar semakin mencekam setelah gempa bumi magnitudo 7,7 yang terjadi pada 28 Maret lalu. Selain menghadapi bencana alam, kondisi keamanan di negara tersebut juga tidak stabil akibat konflik antara militer Myanmar dan kelompok bersenjata etnis.
Pada Selasa (1/4) malam, konvoi Palang Merah China yang membawa bantuan ke daerah terdampak gempa, menjadi sasaran tembakan militer Myanmar.
Tentara Pembebasan Nasional Ta'ang (TNLA), kelompok bersenjata etnis yang menguasai wilayah tersebut, mengungkapkan bahwa militer Myanmar menembaki sembilan kendaraan konvoi menggunakan senapan mesin berat saat melewati Kotapraja Naung Cho di Negara Bagian Shan dalam perjalanan menuju Kota Mandalay.
TNLA menyatakan bahwa pihaknya telah memberi tahu junta militer tentang rute dan rencana pengiriman bantuan tersebut. Namun, serangan tetap terjadi. Junta militer Myanmar membenarkan insiden tersebut, yang terjadi sekitar pukul 21.30 waktu setempat, menurut pernyataan juru bicara junta, Mayor Jenderal Zaw Min Tun.
Tim K9 Polri temukan korban gempa dalam operasi SAR
Tim K9 INASAR 1 berhasil menemukan korban gempa dalam pencarian yang dilakukan di perumahan di wilayah Naypyidaw, Myanmar, Rabu (2/4/2025). (ANTARA/HO-Polri/am)
Tim K9 INASAR 1 yang tergabung dalam Operasi Kemanusiaan Myanmar 2025 berhasil menemukan korban gempa yang tertimbun reruntuhan dalam pencarian yang dilakukan di perumahan di wilayah Naypyidaw, Myanmar, Rabu (2/4).
Pencarian tersebut dimulai sekitar pukul 12.30 waktu setempat dengan melibatkan empat personel Polri dan dua anjing pelacak K9, seperti disampaikan K9 Officer Iptu Erasmus dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Kamis.
Pada lokasi pencarian pertama, anjing pelacak K9 yang bernama Walet berhasil menemukan satu titik sumber bau yang diduga berasal dari korban.
"Setelah K9 Walet menemukan titik bau di Site I, kami segera melakukan eksekusi dan berhasil menemukan satu korban perempuan yang sudah meninggal dunia," kata K9 Officer Iptu Erasmus.
Setelah berhasil menyelesaikan pencarian di lokasi pertama, tim K9 melanjutkan pencarian ke lokasi kedua sekitar pukul 14.00 waktu Myanmar. Di lokasi tersebut, K9 Walet kembali menunjukkan hasil yang positif dengan menemukan titik bau yang diduga berasal dari korban lain.
"Kami langsung menginformasikan temuan ini kepada tim penyelamat INASAR untuk segera melakukan evakuasi di lokasi tersebut," ujar Erasmus.
Tim K9 INASAR 1 terdiri atas empat personel Polri masing-masing Iptu Erasmus sebagai K9 Officer, Aipda M. Sahid dan Bripka Hasan Musa sebagai handler K-9, serta Aipda Triyo Arbi yang bertugas sebagai veterinarian K-9.
Dua anjing pelacak yang turut serta dalam pencarian ini, K9 Gizi dan K9 Walet, keduanya dalam kondisi sehat dan siap melanjutkan pencarian.
Operasi ini merupakan bagian dari komitmen Polri dalam memberikan bantuan kemanusiaan kepada negara sahabat, serta bukti nyata dari peran serta Indonesia dalam misi kemanusiaan internasional.
Tim K9 INASAR 1 akan terus melanjutkan pencarian untuk memberikan pertolongan kepada korban yang masih terjebak dan memastikan bantuan yang maksimal dapat diberikan.

Menteri Luar Negeri RI (Menlu), Sugiono memastikan distribusi bantuan kemanusiaan dari Pemerintah Indonesia untuk rakyat Myanmar terdampak gempa bumi via jalur udara berjalan lancar.
Hal itu dikatakannya merespons serangan militer Myanmar yang menembaki konvoi Palang Merah China yang membawa bantuan ke daerah yang dilanda gempa, pada Selasa (1/4) malam.
"Kita berkoordinasi dengan sangat baik dengan seluruh Menteri Luar Negeri ASEAN. Jadi, hambatan komunikasi tidak, karena kita sama-sama ASEAN dan kita menyampaikan bahwa mereka membutuhkan pertolongan dan bantuan," katanya usai memimpin apel pelepasan bantuan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BNPB, Suharyanto mengabarkan bahwa Pemerintah Myanmar akan menutup akses bantuan luar negeri secara menyeluruh mulai Jumat (5/4).
Meski demikian, kara Suharyanto, Indonesia memastikan bahwa bantuan kemanusiaan yang dikirim tetap dapat masuk ke Myanmar sebelum batas waktu yang ditetapkan.
Ia mengonfirmasi bahwa pengiriman bantuan dari Indonesia via Halim Perdanakusuma – Banda Aceh (RON) – Naypyidaw, Myanmar telah mendapat izin dari pemerintah Myanmar.
"Benar bahwa Myanmar akan menutup bantuan dari luar negeri secara maksimal besok, Jumat. Sampai sekarang kita berangkat, sore ini sudah sampai di sana. Namun, untuk bantuan logistik, karena membutuhkan waktu untuk proses pengiriman dan penempatan di pesawat, baru tiba besok, tetapi pemerintah Myanmar telah mengizinkannya," ujar Suharyanto.
Ia menjelaskan bahwa yang akan dihentikan sepenuhnya oleh Myanmar mulai Jumat adalah kunjungan delegasi dari negara mana pun. Namun, bantuan kemanusiaan yang telah dikirim sebelum tenggat waktu tetap diperbolehkan masuk.
Situasi di Myanmar semakin mencekam setelah gempa bumi magnitudo 7,7 yang terjadi pada 28 Maret lalu. Selain menghadapi bencana alam, kondisi keamanan di negara tersebut juga tidak stabil akibat konflik antara militer Myanmar dan kelompok bersenjata etnis.
Pada Selasa (1/4) malam, konvoi Palang Merah China yang membawa bantuan ke daerah terdampak gempa, menjadi sasaran tembakan militer Myanmar.
Tentara Pembebasan Nasional Ta'ang (TNLA), kelompok bersenjata etnis yang menguasai wilayah tersebut, mengungkapkan bahwa militer Myanmar menembaki sembilan kendaraan konvoi menggunakan senapan mesin berat saat melewati Kotapraja Naung Cho di Negara Bagian Shan dalam perjalanan menuju Kota Mandalay.
TNLA menyatakan bahwa pihaknya telah memberi tahu junta militer tentang rute dan rencana pengiriman bantuan tersebut. Namun, serangan tetap terjadi. Junta militer Myanmar membenarkan insiden tersebut, yang terjadi sekitar pukul 21.30 waktu setempat, menurut pernyataan juru bicara junta, Mayor Jenderal Zaw Min Tun.
Tim K9 Polri temukan korban gempa dalam operasi SAR

Tim K9 INASAR 1 yang tergabung dalam Operasi Kemanusiaan Myanmar 2025 berhasil menemukan korban gempa yang tertimbun reruntuhan dalam pencarian yang dilakukan di perumahan di wilayah Naypyidaw, Myanmar, Rabu (2/4).
Pencarian tersebut dimulai sekitar pukul 12.30 waktu setempat dengan melibatkan empat personel Polri dan dua anjing pelacak K9, seperti disampaikan K9 Officer Iptu Erasmus dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Kamis.
Pada lokasi pencarian pertama, anjing pelacak K9 yang bernama Walet berhasil menemukan satu titik sumber bau yang diduga berasal dari korban.
"Setelah K9 Walet menemukan titik bau di Site I, kami segera melakukan eksekusi dan berhasil menemukan satu korban perempuan yang sudah meninggal dunia," kata K9 Officer Iptu Erasmus.
Setelah berhasil menyelesaikan pencarian di lokasi pertama, tim K9 melanjutkan pencarian ke lokasi kedua sekitar pukul 14.00 waktu Myanmar. Di lokasi tersebut, K9 Walet kembali menunjukkan hasil yang positif dengan menemukan titik bau yang diduga berasal dari korban lain.
"Kami langsung menginformasikan temuan ini kepada tim penyelamat INASAR untuk segera melakukan evakuasi di lokasi tersebut," ujar Erasmus.
Tim K9 INASAR 1 terdiri atas empat personel Polri masing-masing Iptu Erasmus sebagai K9 Officer, Aipda M. Sahid dan Bripka Hasan Musa sebagai handler K-9, serta Aipda Triyo Arbi yang bertugas sebagai veterinarian K-9.
Dua anjing pelacak yang turut serta dalam pencarian ini, K9 Gizi dan K9 Walet, keduanya dalam kondisi sehat dan siap melanjutkan pencarian.
Operasi ini merupakan bagian dari komitmen Polri dalam memberikan bantuan kemanusiaan kepada negara sahabat, serta bukti nyata dari peran serta Indonesia dalam misi kemanusiaan internasional.
Tim K9 INASAR 1 akan terus melanjutkan pencarian untuk memberikan pertolongan kepada korban yang masih terjebak dan memastikan bantuan yang maksimal dapat diberikan.
👷 antara
Demikianlah Artikel Indonesia Kembali Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Myanmar
Sekianlah artikel Indonesia Kembali Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Myanmar kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Indonesia Kembali Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Myanmar dengan alamat link https://beritawawancara.blogspot.com/2025/04/indonesia-kembali-kirim-bantuan.html
0 Response to "Indonesia Kembali Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Myanmar"
Posting Komentar