Judul : Rusia Tak Sabar Barter 11 Unit Sukhoi Su-35 dengan Indonesia
link : Rusia Tak Sabar Barter 11 Unit Sukhoi Su-35 dengan Indonesia
Rusia Tak Sabar Barter 11 Unit Sukhoi Su-35 dengan Indonesia
Su35 [marina] ●
Rusia memiliki keinginan soal imbal dagang yang hendak dilakukan Indonesia dengan negara tersebut. Sebanyak 11 unit pesawat Sukhoi Su-35 direncanakan dibarter dengan komoditas-komoditas Indonesia agar bisa segera terlaksana.
Menurut Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto, hal itu disampaikan oleh delegasi Asisten Federasi Rusia yang baru melakukan pertemuan dengannya.
“Rusia sangat ingin agar pembelian itu terlaksana,” ujar Wiranto di Kementerian Koordinator Bidang Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu, 24 Januari 2018.
Wiranto menyampaikan, dia segera melakukan rapat koordinasi dengan sejumlah menteri terkait yaitu menteri Perdagangan, menteri Perindustrian, dan menteri Pertahanan untuk membahas hal ini. Imbal dagang juga akan dilakukan dengan mengacu pada peraturan yang berlaku secara internasional saat melakukan mekanisme ini.
“Kendalanya hanya tinggal hal-hal teknis saja sebenarnya. Tapi ini masalah prinsipnya sudah diselesaikan. Masalah prinsip yaitu kebijakan sudah sama. Yang sana (Rusia) ingin jual, kita ingin beli,” ujar Wiranto.
Baru-baru ini pemerintah telah menandatangani kesepakatan kerja sama dengan Badan Usaha Milik Negara Rusia terkait penukaran produk ekspor strategis seperti kopi, teh, dan minyak kelapa sawit dengan 11 pesawat Sukhoi-SU35.
Barter komoditas dalam negeri dengan alutsista militer ini dimaksudkan untuk mengganti sejumlah armada pesawat tempur F5 Indonesia yang sudah usang.
Selain itu, kesepakatan ini terjadi dalam kondisi Rusia sedang menghadapi embargo perdagangan dari Amerika Serikat dan Uni Eropa. Rusia tengah membutuhkan sumber pasokan pangan alternatif.
Rusia memiliki keinginan soal imbal dagang yang hendak dilakukan Indonesia dengan negara tersebut. Sebanyak 11 unit pesawat Sukhoi Su-35 direncanakan dibarter dengan komoditas-komoditas Indonesia agar bisa segera terlaksana.
Menurut Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto, hal itu disampaikan oleh delegasi Asisten Federasi Rusia yang baru melakukan pertemuan dengannya.
“Rusia sangat ingin agar pembelian itu terlaksana,” ujar Wiranto di Kementerian Koordinator Bidang Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu, 24 Januari 2018.
Wiranto menyampaikan, dia segera melakukan rapat koordinasi dengan sejumlah menteri terkait yaitu menteri Perdagangan, menteri Perindustrian, dan menteri Pertahanan untuk membahas hal ini. Imbal dagang juga akan dilakukan dengan mengacu pada peraturan yang berlaku secara internasional saat melakukan mekanisme ini.
“Kendalanya hanya tinggal hal-hal teknis saja sebenarnya. Tapi ini masalah prinsipnya sudah diselesaikan. Masalah prinsip yaitu kebijakan sudah sama. Yang sana (Rusia) ingin jual, kita ingin beli,” ujar Wiranto.
Baru-baru ini pemerintah telah menandatangani kesepakatan kerja sama dengan Badan Usaha Milik Negara Rusia terkait penukaran produk ekspor strategis seperti kopi, teh, dan minyak kelapa sawit dengan 11 pesawat Sukhoi-SU35.
Barter komoditas dalam negeri dengan alutsista militer ini dimaksudkan untuk mengganti sejumlah armada pesawat tempur F5 Indonesia yang sudah usang.
Selain itu, kesepakatan ini terjadi dalam kondisi Rusia sedang menghadapi embargo perdagangan dari Amerika Serikat dan Uni Eropa. Rusia tengah membutuhkan sumber pasokan pangan alternatif.
★ Vivanews
Demikianlah Artikel Rusia Tak Sabar Barter 11 Unit Sukhoi Su-35 dengan Indonesia
Sekianlah artikel Rusia Tak Sabar Barter 11 Unit Sukhoi Su-35 dengan Indonesia kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Rusia Tak Sabar Barter 11 Unit Sukhoi Su-35 dengan Indonesia dengan alamat link https://beritawawancara.blogspot.com/2018/01/rusia-tak-sabar-barter-11-unit-sukhoi.html
0 Response to "Rusia Tak Sabar Barter 11 Unit Sukhoi Su-35 dengan Indonesia"
Posting Komentar