Judul : Prajurit TNI AU Latihan Serangan Malam Hari
link : Prajurit TNI AU Latihan Serangan Malam Hari
Prajurit TNI AU Latihan Serangan Malam Hari
Setiap prajurit TNI AU digenjot latihan malam hari. Pangkalan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin merupakan salah satu markas TNI AU yang beberapa hari belakangan melaksanakan latihan tersebut.
Dalam latihan yang dilaksanakan mulai Senin malam (11/2) sampai Kamis malam (14/2) mereka turut mengerahkan pesawat tempur dari Skadron Udara 16 dan Skadron Udara 12. Yakni pesawat F-16 dan Hawk 100/200.
Latihan tersebut dilaksanakan tidak lain guna memastikan kesiapan prajurit TNI AU mengantisipasi berbagai potensi ancaman maupun gangguan yang bisa muncul kapan saja. Termasuk di antaranya saat malam hari.
Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna menyampaikan bahwa salah satu fokus instansinya tidak lain adalah meningkatkan kemampuan operasi. ”Saya ingin meningkatkan kemampuan untuk operasi malam hari,” terang pria yang akrab dipanggil Yuyu tersebut.
Menurut orang nomor satu di TNI AU itu, ada banyak materi yang perlu dilatihkan untuk meningkatkan kemampuan operasi malam hari.
Di antaranya kemampuan intersepsi pesawat malam hari dan penyerangan malam hari. Dengan memberi atensi lebih terhadap latihan operasi malam hari, Yuyu optimistis kemampuan prajuritnya akan semakin baik.
”Sehingga di akhir tahun 2019, di akhir renstra kedua ini, diharapkan kemampuan TNI AU sudah utuh. Baik di malam hari maupun di siang hari,” terang perwira tinggi matra udara dengan empat bintang di pundak tersebut.
Untuk kemampuan operasi siang hari, TNI AU percaya diri seluruh prajurit mereka sudah mampu melaksanakan operasi siang hari dengan baik. Untuk itu, latihan guna meningkatkan kemampuan operasi malam hari diberi atensi lebih.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI Novyan Samyoga menyampaikan bahwa latihan tersebut dilaksanakan sesuai dengan arahan KSAU.
Pria yang biasa dipanggil Samyoga itu juga mengungkapkan, latihan operasi malam hari tidak hanya dilaksanakan di Lanud Roesmin Nurjadin. Melainkan turut dilaksanakan di lanud lainnya. ”Di semua pangkalan (udara) yang ada skadron-skadron udara,” terang Samyoga.
Artinya, latihan serupa juga di laksanakan di seluruh lanud yang sudah diperkuat dengan skadron udara. Baik tempur maupun angkut.
Menambahkan keterangan Samyoga, Kasubdispenum TNI AU Letkol Sus M. Yuris menyampaikan bahwa latihan operasi malam hari yang dilaksanakan oleh skadron udara di lanud masing-masing menyesuaikan dengan silabus yang berlaku di masing-masing skadron.
”Ada di dalam jadwal latihan tahunan,” terang dia. Sehingga latihan operasi tersebut tidak dilaksanakan sembarang. (syn/)
Dalam latihan yang dilaksanakan mulai Senin malam (11/2) sampai Kamis malam (14/2) mereka turut mengerahkan pesawat tempur dari Skadron Udara 16 dan Skadron Udara 12. Yakni pesawat F-16 dan Hawk 100/200.
Latihan tersebut dilaksanakan tidak lain guna memastikan kesiapan prajurit TNI AU mengantisipasi berbagai potensi ancaman maupun gangguan yang bisa muncul kapan saja. Termasuk di antaranya saat malam hari.
Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna menyampaikan bahwa salah satu fokus instansinya tidak lain adalah meningkatkan kemampuan operasi. ”Saya ingin meningkatkan kemampuan untuk operasi malam hari,” terang pria yang akrab dipanggil Yuyu tersebut.
Menurut orang nomor satu di TNI AU itu, ada banyak materi yang perlu dilatihkan untuk meningkatkan kemampuan operasi malam hari.
Di antaranya kemampuan intersepsi pesawat malam hari dan penyerangan malam hari. Dengan memberi atensi lebih terhadap latihan operasi malam hari, Yuyu optimistis kemampuan prajuritnya akan semakin baik.
”Sehingga di akhir tahun 2019, di akhir renstra kedua ini, diharapkan kemampuan TNI AU sudah utuh. Baik di malam hari maupun di siang hari,” terang perwira tinggi matra udara dengan empat bintang di pundak tersebut.
Untuk kemampuan operasi siang hari, TNI AU percaya diri seluruh prajurit mereka sudah mampu melaksanakan operasi siang hari dengan baik. Untuk itu, latihan guna meningkatkan kemampuan operasi malam hari diberi atensi lebih.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI Novyan Samyoga menyampaikan bahwa latihan tersebut dilaksanakan sesuai dengan arahan KSAU.
Pria yang biasa dipanggil Samyoga itu juga mengungkapkan, latihan operasi malam hari tidak hanya dilaksanakan di Lanud Roesmin Nurjadin. Melainkan turut dilaksanakan di lanud lainnya. ”Di semua pangkalan (udara) yang ada skadron-skadron udara,” terang Samyoga.
Artinya, latihan serupa juga di laksanakan di seluruh lanud yang sudah diperkuat dengan skadron udara. Baik tempur maupun angkut.
Menambahkan keterangan Samyoga, Kasubdispenum TNI AU Letkol Sus M. Yuris menyampaikan bahwa latihan operasi malam hari yang dilaksanakan oleh skadron udara di lanud masing-masing menyesuaikan dengan silabus yang berlaku di masing-masing skadron.
”Ada di dalam jadwal latihan tahunan,” terang dia. Sehingga latihan operasi tersebut tidak dilaksanakan sembarang. (syn/)
★ JPNN
Demikianlah Artikel Prajurit TNI AU Latihan Serangan Malam Hari
Sekianlah artikel Prajurit TNI AU Latihan Serangan Malam Hari kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Prajurit TNI AU Latihan Serangan Malam Hari dengan alamat link https://beritawawancara.blogspot.com/2019/02/prajurit-tni-au-latihan-serangan-malam.html
0 Response to "Prajurit TNI AU Latihan Serangan Malam Hari"
Posting Komentar