Judul : Yang Tidak Siap Perang, Nasibnya Selalu Dijajah
link : Yang Tidak Siap Perang, Nasibnya Selalu Dijajah
Yang Tidak Siap Perang, Nasibnya Selalu Dijajah
Prabowo Subianto ingin meningkatkan kekuatan pertahanan Indonesia agar seluruh kekayaan yang ada di negeri bisa bermanfaat dan membuat masyarakat sejahteraIlustrasi FREMM yang diberitakan akan diauisisi sebanyak 6 unit [Difesa] ☆
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengingatkan bahwa Indonesia sejak dulu kerap diinvasi oleh negara lain karena memiliki kekayaan berlimpah. Atas dasar itu, dia menegaskan bahwa aspek pertahanan adalah hal penting yang harus dibangun oleh Indonesia.
Prabowo ingin meningkatkan kekuatan pertahanan Indonesia agar seluruh kekayaan yang ada di negeri bisa bermanfaat dan membuat masyarakat sejahtera.
"Wilayah kita, nusantara kita ini, bahkan walau dulu belum jadi satu negara, tapi selalu didatangi, selalu diganggu. Mereka berusaha agar kekayaan kita dikuasai," kata Prabowo dalam webinar yang disiarkan daring, Jumat (9/7).
"Perang itu tidak memang populer. Tetapi ini kuncinya. Bangsa-bangsa dan negara yang tidak siap perang, nasibnya selalu dijajah orang lain. Ini pelajaran sejarah," tambahnya.
Prabowo menjelaskan bahwa hampir semua negara memiliki tujuan untuk menguasai sumber daya ekonomi. Baik yang ada di wilayahnya sendiri maupun negara lain.
Semua negara, lanjutnya, butuh sumber daya untuk menghidupi negaranya masing-masing. Mulai dari pangan hingga energi.
Berangkat dari itu, negara-negara melakukan invasi. Terutama kepada negara yang memiliki sumber daya namun tidak terlalu kuat pertahanan atau angkatan perangnya.
Ilustrasi OPV
Prabowo tidak mau Indonesia seperti itu. Dia mengatakan bahwa kekayaan yang ada harus bermanfaat sepenuhnya untuk masyarakat Indonesia demi meraih kesejahteraan. Oleh karena itu Prabowo ingin meningkatkan kekuatan pertahanan Indonesia.
"Karena kekayaan kita, karena lingkungan strategis kita, kita akan selalu diganggu. Lingkungan strategis menuntut kita untuk selalu siap untuk diganggu," katanya.
Prabowo mengamini bahwa istilah pertahanan identik dengan perang. Istilah itu pun sering tidak disukai oleh intelektual karena perang senantiasa menimbulkan korban jiwa.
Prabowo lalu merujuk amanat UUD 1945. Menurutnya, konstitusi menghendaki Indonesia untuk mementingkan aspek pertahanan. Terutama frasa melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia.
Menurut Prabowo, frasa itu bermakna bahwa konstitusi menghendaki Indonesia untuk mementingkan pertahanan. Bukan berarti untuk menginvasi negara lain, melainkan menjaga negara kesatuan Republik Indonesia beserta kekayaan yang dimilikinya.
"Dalam konstitusi negara kita, hampir semua negara juga, tujuan nasional negara didirikan, tujuan nasional yang pertama itu rata-rata selalu adalah masalah pertahanan," ujar Prabowo. (bmw/gil)
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengingatkan bahwa Indonesia sejak dulu kerap diinvasi oleh negara lain karena memiliki kekayaan berlimpah. Atas dasar itu, dia menegaskan bahwa aspek pertahanan adalah hal penting yang harus dibangun oleh Indonesia.
Prabowo ingin meningkatkan kekuatan pertahanan Indonesia agar seluruh kekayaan yang ada di negeri bisa bermanfaat dan membuat masyarakat sejahtera.
"Wilayah kita, nusantara kita ini, bahkan walau dulu belum jadi satu negara, tapi selalu didatangi, selalu diganggu. Mereka berusaha agar kekayaan kita dikuasai," kata Prabowo dalam webinar yang disiarkan daring, Jumat (9/7).
"Perang itu tidak memang populer. Tetapi ini kuncinya. Bangsa-bangsa dan negara yang tidak siap perang, nasibnya selalu dijajah orang lain. Ini pelajaran sejarah," tambahnya.
Prabowo menjelaskan bahwa hampir semua negara memiliki tujuan untuk menguasai sumber daya ekonomi. Baik yang ada di wilayahnya sendiri maupun negara lain.
Semua negara, lanjutnya, butuh sumber daya untuk menghidupi negaranya masing-masing. Mulai dari pangan hingga energi.
Berangkat dari itu, negara-negara melakukan invasi. Terutama kepada negara yang memiliki sumber daya namun tidak terlalu kuat pertahanan atau angkatan perangnya.
Ilustrasi OPV
Prabowo tidak mau Indonesia seperti itu. Dia mengatakan bahwa kekayaan yang ada harus bermanfaat sepenuhnya untuk masyarakat Indonesia demi meraih kesejahteraan. Oleh karena itu Prabowo ingin meningkatkan kekuatan pertahanan Indonesia.
"Karena kekayaan kita, karena lingkungan strategis kita, kita akan selalu diganggu. Lingkungan strategis menuntut kita untuk selalu siap untuk diganggu," katanya.
Prabowo mengamini bahwa istilah pertahanan identik dengan perang. Istilah itu pun sering tidak disukai oleh intelektual karena perang senantiasa menimbulkan korban jiwa.
Prabowo lalu merujuk amanat UUD 1945. Menurutnya, konstitusi menghendaki Indonesia untuk mementingkan aspek pertahanan. Terutama frasa melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia.
Menurut Prabowo, frasa itu bermakna bahwa konstitusi menghendaki Indonesia untuk mementingkan pertahanan. Bukan berarti untuk menginvasi negara lain, melainkan menjaga negara kesatuan Republik Indonesia beserta kekayaan yang dimilikinya.
"Dalam konstitusi negara kita, hampir semua negara juga, tujuan nasional negara didirikan, tujuan nasional yang pertama itu rata-rata selalu adalah masalah pertahanan," ujar Prabowo. (bmw/gil)
✪ CNN
Demikianlah Artikel Yang Tidak Siap Perang, Nasibnya Selalu Dijajah
Sekianlah artikel Yang Tidak Siap Perang, Nasibnya Selalu Dijajah kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Yang Tidak Siap Perang, Nasibnya Selalu Dijajah dengan alamat link https://beritawawancara.blogspot.com/2021/07/yang-tidak-siap-perang-nasibnya-selalu.html
0 Response to "Yang Tidak Siap Perang, Nasibnya Selalu Dijajah"
Posting Komentar