Curhat Seorang Ayah Tentang Anak Kelelahan Dampak Full Day School

Curhat Seorang Ayah Tentang Anak Kelelahan Dampak Full Day School - Hallo sahabat Berita Wawancara, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Curhat Seorang Ayah Tentang Anak Kelelahan Dampak Full Day School, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, Artikel Berita Wawan cara, Artikel Fenomena, Artikel Indonesia, Artikel Islam, Artikel Islami, Artikel Kabar, Artikel Muslim, Artikel Politik, Artikel Ragam, Artikel Unik, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Curhat Seorang Ayah Tentang Anak Kelelahan Dampak Full Day School
link : Curhat Seorang Ayah Tentang Anak Kelelahan Dampak Full Day School

Baca juga


Curhat Seorang Ayah Tentang Anak Kelelahan Dampak Full Day School


Beritaislamterbaru.org - Beredar foto dua orang siswa yang terbaring lemas di sofa setelah mengikuti full day school

Program Full Day School dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menciptakan banyak perdebatan. Sekolah lima hari dengan durasi delapan jam setiap harinya dinilai menciptakan persoalan lain. Beberapa ahli berpendapat bahwa Full Day School itu tidak tepat.

Full Day School dinilai sebagai kemunduran pemerintah dalam menanggapi persoalan bidang pendidikan. Sebagaimana diungkapkan oleh psikolog pendidikan, Karina Adistiana, "Full day school cocok mungkin di daerah tertentu, daerah-daerah urban."

Menurutnya kebijakan penambahan jam belajar di sekolah sebaiknya ditunda dan Kemendikbud lebih banyak lagi melakukan kajian. Ketidaksetujuan pada Full Day School juga diungkapkan oleh Ketua Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama (LP Ma’arif NU) Arifin Junaidi.

Menurut Arifin, jika kebijakan yang diatur dalam Peraturan Mendikbud nomor 23 tahun 2017 itu tak segera dicabut akan timbul aksi penolakan secara massal.

Nah terkait Full Day School, baru-baru ini beredar postingan dan foto yang memperlihatkan anak kelelahan yang katanya karena dampak sekolah 8 jam sehari itu.

Postingan ini dibuat oleh akun Facebook bernama Jhony Hendra. Jhony Hendra mengunggah postingannya pada Jumat (28/7/2017).

Dia mengeluhkan program Full Day School yang digagas oleh Kemendikbud. Menurut penjelasan Jhony, anaknya pulang sekolah dengan keadaan yang sangat lelah usai Full Day School.

Berikut ini postingan selengkapnya dari Jhony Hendra:

"Dampak fullday school....

Jam 4,15 anak anakku dah bangun semua, mereka mandi sebelum subuh, sholat, bc quran, sarapan terus kesekolah jam 6,30 sampai jam empat,

Tiba dirumah jam 4,30, dalam perjalanan pulang mereka semua tertidur di mobil.

Yg kemudian digendong satu persatu dalam keadaan masih tertidur dengan sepatu lengkap bersimbah keringat, dalam keadaan letih capek yang luar biasa.


Menjelang magrib kubangunkan, terus mandi sholat ,makan malam, terus mereka tidur lagi sampai pagi tanpa belajar......

Inikah yg dinamakan program hebat,.......

Belum lagi keadaan gurunya yg pulang menjelang magrib dengan kehidupan yang pas pasan.

Tak ada waktu buat mereka untuk mencari peluang hidup yg lebih baik....

Terkadang aku berfikir, betapa bodohnya kalian yg membuat kebijakan,

Tidakkah kalian tau daya tampung fokus seorang anak itu terbatas,
Belajarlah psikologi perkembangan, psikologi pendidikan,

Jangan lakukan program uji coba yang dapat merusak generasi bangsa ini...

Mungkin anda belum pernah menjadi guru,

Sehingga kebijakan yg dibuat menyengsarakan guru,....menyengsarakan anak anak bangsa ini......
Kritik pedas buat kalian yg membuat peraturan tanpa memikirkan akibatnya."

Netizen memberikan pendapatnya masing-masing.

Ada netter yang pro terhadap program lima hari sekolah delapan jam sehari belajar ini.

"Di luar negri jg kyak gtu dri pgi pe mlm ... jngn kan sd tk aja gtu .. kalo biat bljr hrs ny smngt bu itu buat anak mndri .. ini kan msh baru di indonesia maklum" tulis Wena Cyan.

"Klau anak aqu mmng fullday tpi skolah ny dekat ..bangun jam 1/2 enam pagi k skolah jam 1/2 tujuh pulang jam 5 sore hari sabtu libur itu dri mulai SD smpai SMP kayannya seneng2 ajha" tulis Fitria Dewi Harahap.
"Anak saya dari TK hingga SD kls 3, fullday school. Nggak ada masalah,enjoy aja. Pulangnya juga nggk ketiduran keringetan. Enak nya sekolah hanya senin sampai jumat. Jd hari Sabtu minggu bisa kualitit lbh banyak. Mantab fullday scholl" tulis Rozib Hargani.

Tapi tak sedikit warganet yang kontra dengan Full Day School.

"Sy g stju full bljr d sekolah,kasihan fisik&mental anak 2 kita klo trllu d paksa kn..." tulis Wiwik Lismiati.

"Fullday school terlalu di paksakan.. Klo di pesantren mah beda pelajaran agama bisa di dpt dg maksimal..nah klo yg sekolah negeri?? Kebanyakan anak2 itu sorenya TPA ..klo pulang sekolah udh jam 4 kapan TPA nya?? Anak ga cm butuh pendidikan umum..penanaman akhlak lewat agama tak kalah penting.." tulis Imelda Marcell.

"klo sekolah full smpe sore, kapan ngaji nya? ngrjain pr? ngobrol seru brg org tua dan saudara? hapalan surat? hapalan ayat? belajar? main sama teman? me time?" tulis Pu Try Farita Sugiyono.

Kalau menurut kalian gimana guys?

[Planet/http://ift.tt/2mXzrhY]


Demikianlah Artikel Curhat Seorang Ayah Tentang Anak Kelelahan Dampak Full Day School

Sekianlah artikel Curhat Seorang Ayah Tentang Anak Kelelahan Dampak Full Day School kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Curhat Seorang Ayah Tentang Anak Kelelahan Dampak Full Day School dengan alamat link https://beritawawancara.blogspot.com/2017/08/curhat-seorang-ayah-tentang-anak.html

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Curhat Seorang Ayah Tentang Anak Kelelahan Dampak Full Day School"

Posting Komentar