Judul : Cerita Para Penjaga Kedaulatan NKRI di Pulau Berhala
link : Cerita Para Penjaga Kedaulatan NKRI di Pulau Berhala
Cerita Para Penjaga Kedaulatan NKRI di Pulau Berhala
Pulau terluar yang berbatasan dengan Semenanjung Malaysia. Antara Foto (Muhammad Adimaja)
Pulau Berhala merupakan pulau yang terletak di Selat Malaka. Luasnya sekitar 14,75 hektar. Lokasinya menjadi salah satu pulau terluar yang berbatasan dengan Semenanjung Malaysia.
Karena lokasinya tersebutlah Pulau Berhala dijaga sebagai bagian dari kedaulatan NKRI.
Kita sebut saja Satuan Tugas Pengamanan Pulau Terluar (Pam Puter) XXV dengan jumlah 34 personel yang terdiri dari 24 orang anggota Marinir dan 10 orang anggota TNI AD dari Batalyon Infanteri 122/TS (Tombak Sakti) Pematang Siantar.
Tugasnya berpatroli setiap hari keluar masuk hutan hingga ke bibir pantai. Mereka akan bertugas selama sembilan bulan sebelum dilakukan pergantian dengan satgas berikutnya.
Menjadi personel Satgas Pam Puter tentu memiliki kesan yang cukup mendalam bagi mereka, salah satunya jauh dari keluarga.
Sulitnya sinyal di pulau tersebut membuat mereka harus naik ke atas bukit menuju bangunan yang dirasa cukup untuk menangkap sinyal.
Dengan bermodalkan satu ponsel pintar, mereka akan berbagi sinyal internet untuk sekedar bertanya kabar keluarga dan orang tersayang.
Selain itu, bermain bola voli bersama para personel lainnya menjadi cara lainnya untuk menghilangkan kejenuhan.
Bertugas sebagai penjaga pulau terluar tidak serta merta hanya menjaga ancaman dari luar, tapi juga menjaga keberlangsungan ekosistem di kawasan yang mereka tinggali, di antaranya dengan membuat penangkaran untuk pelestarian penyu agar keseimbangan tercipta.
♖ Kompas
Pulau Berhala merupakan pulau yang terletak di Selat Malaka. Luasnya sekitar 14,75 hektar. Lokasinya menjadi salah satu pulau terluar yang berbatasan dengan Semenanjung Malaysia.
Karena lokasinya tersebutlah Pulau Berhala dijaga sebagai bagian dari kedaulatan NKRI.
Kita sebut saja Satuan Tugas Pengamanan Pulau Terluar (Pam Puter) XXV dengan jumlah 34 personel yang terdiri dari 24 orang anggota Marinir dan 10 orang anggota TNI AD dari Batalyon Infanteri 122/TS (Tombak Sakti) Pematang Siantar.
Tugasnya berpatroli setiap hari keluar masuk hutan hingga ke bibir pantai. Mereka akan bertugas selama sembilan bulan sebelum dilakukan pergantian dengan satgas berikutnya.
Menjadi personel Satgas Pam Puter tentu memiliki kesan yang cukup mendalam bagi mereka, salah satunya jauh dari keluarga.
Sulitnya sinyal di pulau tersebut membuat mereka harus naik ke atas bukit menuju bangunan yang dirasa cukup untuk menangkap sinyal.
Dengan bermodalkan satu ponsel pintar, mereka akan berbagi sinyal internet untuk sekedar bertanya kabar keluarga dan orang tersayang.
Selain itu, bermain bola voli bersama para personel lainnya menjadi cara lainnya untuk menghilangkan kejenuhan.
Bertugas sebagai penjaga pulau terluar tidak serta merta hanya menjaga ancaman dari luar, tapi juga menjaga keberlangsungan ekosistem di kawasan yang mereka tinggali, di antaranya dengan membuat penangkaran untuk pelestarian penyu agar keseimbangan tercipta.
♖ Kompas
Demikianlah Artikel Cerita Para Penjaga Kedaulatan NKRI di Pulau Berhala
Sekianlah artikel Cerita Para Penjaga Kedaulatan NKRI di Pulau Berhala kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Cerita Para Penjaga Kedaulatan NKRI di Pulau Berhala dengan alamat link https://beritawawancara.blogspot.com/2021/11/cerita-para-penjaga-kedaulatan-nkri-di.html
0 Response to "Cerita Para Penjaga Kedaulatan NKRI di Pulau Berhala"
Posting Komentar