Judul : [Global] Kisah Gagalnya Mossad Bunuh Khaled Mashal
link : [Global] Kisah Gagalnya Mossad Bunuh Khaled Mashal
[Global] Kisah Gagalnya Mossad Bunuh Khaled Mashal
Gagal membunuh dengan racun di YordaniaMossad gagal membunuh Khaled Mashal dengan racun saat dia menjadi pemimpin Hamas. Operasi yang gagal di Yordania itu menjadi aib yang ingin dilupakan Israel. (Foto/REUTERS) 👹
Khaled Mashal adalah Kepala Biro Politik Hamas dari 1996 hingga 2017. Pada 25 September 1997, Mossad berusaha membunuhnya tapi gagal.
Kegagalan para agen intelijen Zionis itu menjadi aib operasi yang ingin dilupakan oleh Israel dan badan intelijennya; Mossad.
Posisi Mashal sebagai Kepala Biro Politik Hamas—jabatan tertinggi dalam struktur politik organisasi perlawanan Palestina tersebut—sekarang ditempati Ismail Haniyeh.
Ketika memimpin Hamas, Khaled Mashal dianggap sebagai musuh besar Israel. Dia dianggap bertanggung jawab atas kematian banyak warga Israel selama bertahun-tahun.
Pada 1997, salah satu serangan bom bunuh diri paling mengerikan yang pernah dialami Israel terjadi di Yerusalem. Dua pelaku bom bunuh diri meledakkan bom di tengah Mahane Yehuda Shuk di Yerusalem, menewaskan 16 warga Israel dan melukai ratusan lainnya.
Keputusan pun dibuat Israel, yakni kepemimpinan Hamas harus terkena "pukulan". Setelah beberapa pertimbangan, target ditetapkan—Khaled Mashal.
Setelah Perjanjian Damai Israel dengan Yordania ditandatangani pada 26 Oktober 1994, Perdana Menteri Israel kala itu, Yitzhak Rabin, melarang Mossad beroperasi di Yordania.
Akibatnya, semua agen intelijen harus dikumpulkan dan operasi diatur dari awal, karena Mashal berlokasi di Aman, Ibu Kota Yordania.
Pada 4 November 1995, Rabin ditembak mati oleh seorang ultranasionalis Israel; Yigal Amir, di Tel Aviv.
Benjamin Netanyahu kemudian menggantikan posisi Rabin sebagai Perdana Menteri Israel. Mengutip laporan iKonnect, Jumat (24/11/2023), di bawah Netanyahu, Mossad diperintahkan membunuh Khaled Mashal secara rahasia dan operasinya sesenyap mungkin.
Jadi, rencananya adalah dua agen Mossad akan berjalan di belakang Mashal di jalan, dan ketika salah satu dari mereka membuka kaleng soda yang sudah dikocok, yang lain akan menyemprot Mashal dengan semprotan racun mematikan.
Para agen Mossad tiba di Aman dengan identitas palsu Kanada pada tanggal 25 September. Para agen diberitahu bahwa target telah tiba, dan di situlah segalanya menjadi tidak beres.
Para agen tidak menyadari bahwa anak-anak Mashal ada di belakang mobilnya, dan ketika mereka mendekatinya dari belakang, putri Mashal membuka pintu mobil. Ketika salah satu agen beraksi, kaleng soda gagal terbuka dan agen lainnya terlanjur menyemprot Mashal dengan racun pada salah di telinganya.
Mashal berlari ke mobilnya dan para agen mulai melarikan diri dengan mobil pelarian. Seorang anggota Hamas yang kebetulan berada di daerah tersebut melihat keributan itu dan mulai mengejar para agen Mossad.
Setelah beberapa ratus meter, para agen Mossad keluar dari mobil dan berkelahi dengan anggota Hamas. Setelah terjadi keributan besar di tempat kejadian, kedua agen Mossad dibawa pergi oleh polisi Yordania.
Setelah Konsulat Kanada tiba di kantor polisi, mereka memverifikasi bahwa keduanya bukan warga Kanada asli, sehingga kepala Mossad kala itu, Dani Yatom, segera terbang menemui Raja Hussein dan menjelaskan semuanya kepadanya.
Setelah Raja Hussein memberi tahu Yatom bahwa jika Khaled Mashal mati karena racun tersebut, dia harus menghukum mati kedua agen Mossad tersebut.
Seorang agen Mossad yang membawa penawar racun akhirnya memberikannya kepada orang Yordania dan nyawa Mashal terselamatkan.
Keseluruhan ceritanya benar-benar kacau balau, Khaled Mashal selamat dari upaya pembunuhan tersebut, dan melanjutkan aksi mematikannya terhadap Israel.
Hubungan diplomatik Israel-Yordania dan Israel-Kanada mengalami pukulan telak, dan Israel harus membebaskan 70 tahanan Palestina, ditambah Sheikh Ahmad Yassin, salah satu pendiri Hamas yang paling dicari Israel, untuk membebaskan dua agen Mossad yang ditahan di Yordania.
Israel, dan khususnya Mossad, telah melaksanakan banyak operasi bersejarah dan sukses selama bertahun-tahun, beberapa di antaranya bahkan belum diketahui publik, dan beberapa telah diubah menjadi film yang mendapat pengakuan internasional.
Sayangnya, kegagalan operasi terhadap Khaled Mashal ini hanyalah salah satu kisah kurang sukses yang ingin dilupakan Israel dan Mossad. (mas)
Khaled Mashal adalah Kepala Biro Politik Hamas dari 1996 hingga 2017. Pada 25 September 1997, Mossad berusaha membunuhnya tapi gagal.
Kegagalan para agen intelijen Zionis itu menjadi aib operasi yang ingin dilupakan oleh Israel dan badan intelijennya; Mossad.
Posisi Mashal sebagai Kepala Biro Politik Hamas—jabatan tertinggi dalam struktur politik organisasi perlawanan Palestina tersebut—sekarang ditempati Ismail Haniyeh.
Ketika memimpin Hamas, Khaled Mashal dianggap sebagai musuh besar Israel. Dia dianggap bertanggung jawab atas kematian banyak warga Israel selama bertahun-tahun.
Pada 1997, salah satu serangan bom bunuh diri paling mengerikan yang pernah dialami Israel terjadi di Yerusalem. Dua pelaku bom bunuh diri meledakkan bom di tengah Mahane Yehuda Shuk di Yerusalem, menewaskan 16 warga Israel dan melukai ratusan lainnya.
Keputusan pun dibuat Israel, yakni kepemimpinan Hamas harus terkena "pukulan". Setelah beberapa pertimbangan, target ditetapkan—Khaled Mashal.
Setelah Perjanjian Damai Israel dengan Yordania ditandatangani pada 26 Oktober 1994, Perdana Menteri Israel kala itu, Yitzhak Rabin, melarang Mossad beroperasi di Yordania.
Akibatnya, semua agen intelijen harus dikumpulkan dan operasi diatur dari awal, karena Mashal berlokasi di Aman, Ibu Kota Yordania.
Pada 4 November 1995, Rabin ditembak mati oleh seorang ultranasionalis Israel; Yigal Amir, di Tel Aviv.
Benjamin Netanyahu kemudian menggantikan posisi Rabin sebagai Perdana Menteri Israel. Mengutip laporan iKonnect, Jumat (24/11/2023), di bawah Netanyahu, Mossad diperintahkan membunuh Khaled Mashal secara rahasia dan operasinya sesenyap mungkin.
Jadi, rencananya adalah dua agen Mossad akan berjalan di belakang Mashal di jalan, dan ketika salah satu dari mereka membuka kaleng soda yang sudah dikocok, yang lain akan menyemprot Mashal dengan semprotan racun mematikan.
Para agen Mossad tiba di Aman dengan identitas palsu Kanada pada tanggal 25 September. Para agen diberitahu bahwa target telah tiba, dan di situlah segalanya menjadi tidak beres.
Para agen tidak menyadari bahwa anak-anak Mashal ada di belakang mobilnya, dan ketika mereka mendekatinya dari belakang, putri Mashal membuka pintu mobil. Ketika salah satu agen beraksi, kaleng soda gagal terbuka dan agen lainnya terlanjur menyemprot Mashal dengan racun pada salah di telinganya.
Mashal berlari ke mobilnya dan para agen mulai melarikan diri dengan mobil pelarian. Seorang anggota Hamas yang kebetulan berada di daerah tersebut melihat keributan itu dan mulai mengejar para agen Mossad.
Setelah beberapa ratus meter, para agen Mossad keluar dari mobil dan berkelahi dengan anggota Hamas. Setelah terjadi keributan besar di tempat kejadian, kedua agen Mossad dibawa pergi oleh polisi Yordania.
Setelah Konsulat Kanada tiba di kantor polisi, mereka memverifikasi bahwa keduanya bukan warga Kanada asli, sehingga kepala Mossad kala itu, Dani Yatom, segera terbang menemui Raja Hussein dan menjelaskan semuanya kepadanya.
Setelah Raja Hussein memberi tahu Yatom bahwa jika Khaled Mashal mati karena racun tersebut, dia harus menghukum mati kedua agen Mossad tersebut.
Seorang agen Mossad yang membawa penawar racun akhirnya memberikannya kepada orang Yordania dan nyawa Mashal terselamatkan.
Keseluruhan ceritanya benar-benar kacau balau, Khaled Mashal selamat dari upaya pembunuhan tersebut, dan melanjutkan aksi mematikannya terhadap Israel.
Hubungan diplomatik Israel-Yordania dan Israel-Kanada mengalami pukulan telak, dan Israel harus membebaskan 70 tahanan Palestina, ditambah Sheikh Ahmad Yassin, salah satu pendiri Hamas yang paling dicari Israel, untuk membebaskan dua agen Mossad yang ditahan di Yordania.
Israel, dan khususnya Mossad, telah melaksanakan banyak operasi bersejarah dan sukses selama bertahun-tahun, beberapa di antaranya bahkan belum diketahui publik, dan beberapa telah diubah menjadi film yang mendapat pengakuan internasional.
Sayangnya, kegagalan operasi terhadap Khaled Mashal ini hanyalah salah satu kisah kurang sukses yang ingin dilupakan Israel dan Mossad. (mas)
Demikianlah Artikel [Global] Kisah Gagalnya Mossad Bunuh Khaled Mashal
Sekianlah artikel [Global] Kisah Gagalnya Mossad Bunuh Khaled Mashal kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel [Global] Kisah Gagalnya Mossad Bunuh Khaled Mashal dengan alamat link https://beritawawancara.blogspot.com/2023/11/global-kisah-gagalnya-mossad-bunuh.html
0 Response to "[Global] Kisah Gagalnya Mossad Bunuh Khaled Mashal"
Posting Komentar