Judul : TKDN Rantis Motor Trail Listrik Buatan PT Len Mencapai 61 Persen
link : TKDN Rantis Motor Trail Listrik Buatan PT Len Mencapai 61 Persen
TKDN Rantis Motor Trail Listrik Buatan PT Len Mencapai 61 Persen
Akan dipesan sebanyak 5000 unit
Kendaraan taktis motor trail listrik E-Tactical Sergap (Tempo) 🏍
Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto menyebut tingkat komponen dalam negeri (TKDN) kendaraan taktis (rantis) motor trail listrik buatan PT Len Industri (Persero), PT Eltran Indonesia, dan PT BYXE Motor Indonesia (BMI) yang dibeli oleh Kementerian Pertahanan RI mencapai 61 persen.
Oleh karena itu, dia mengapresiasi keberhasilan industri pertahanan dalam negeri, termasuk di antaranya PT Len Industri, yang mampu memproduksi motor trail listrik untuk kebutuhan militer pertamanya di dalam negeri.
“Mereka sudah membuktikan bisa memproduksi motor listrik dan kami serahkan kepada tiga angkatan (TNI) dan Polri untuk bisa digunakan dan sebagai uji coba,” kata Menhan RI saat acara penyerahan motor trail E-Tactical Sergap di Kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta, Kamis.
Kementerian Pertahanan RI membeli total 5.000 unit kendaraan taktis motor trail listrik E-Tactical Sergap dari PT Len Industri yang ditargetkan seluruhnya rampung pada akhir 2023. Untuk tahap pertama, 100 unit motor telah diberikan kepada TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, TNI Angkatan Udara, dan Polri untuk uji coba.
“Kontraknya baru 5.000 unit. Mudah-mudahan kita bisa tambah terus tentunya kalau produksinya atau kontraknya atau demand-nya banyak, harganya bisa turun,” kata Prabowo.
Namun dia belum dapat menyebutkan secara detail nilai kontrak pembelian 5.000 unit motor itu. Informasi tersebut, Prabowo menyebut, bakal disampaikan lebih lanjut oleh Badan Sarana Pertahanan (Baranahan) Kemhan RI.
Di lokasi acara yang sama, Direktur Utama PT Len Industri (Persero) Bobby Rasyidin menjelaskan pembuatan motor listrik pertama PT Len itu merupakan hasil dari penelitian dan pengembangan (litbang) industri pertahanan dalam negeri yang dibuat sejak tahun lalu.
“Sejak tahun lalu kami berinisiatif membuat yang namanya Litbang Mandiri dengan Kementerian Pertahanan untuk mendesain, merencanakan, dan melakukan detail engineering untuk motor listrik ini. Dan itu proses yang panjang, proses 1 tahun lebih kami lakukan tahun lalu, mulai dari desainnya, kemudian perencanaan komponennya, termasuk beberapa uji-ujinya,” kata Bobby menjawab pertanyaan ANTARA.
Dia melanjutkan E-Tactical Sergap itu telah melewati beberapa proses uji, antara lain Uji Kelayakan I, Uji Kelayakan II, Uji Kelayakan III, sampai akhirnya Uji Kelayakan Operasi. Kendaraan taktis itu juga telah melewati pemeriksaan dari Pusat Kelaikan (Puslaik) Kemhan RI.
Motor trail listrik E-Tactical Sergap (Media Indonesia) 🏍
“Bulan Maret 2023 kami memulai produksi. Skalanya kecil dulu. Saat ini, kapasitas produksi kami 3.000 unit per bulan,” kata Bobby.
Direktur Utama PT Len kemudian juga menyampaikan E-Tactical Sergap yang saat ini digunakan tiga matra TNI dan Polri punya beberapa keunggulan dibandingkan dengan motor listrik pada umumnya.
“(E-Tactical Sergap) ini spek militer. Perbedaan paling mendasar ketahanannya memang ketahanan militer. Motor ini bisa di segala medan, semuanya sudah kami uji,” kata dia.
Bobby melanjutkan untuk pengisian daya E-Tactical Sergap, PT Len juga merancang itu agar penggunanya dapat lebih mudah mengisi daya.
“Dia punya power pack sendiri, karena baterainya kami desain tidak terlalu kompleks, tidak terlalu berat seperti kendaraan listrik lainnya, karena wilayah operasinya akan sulit sekali sehingga kami lengkapi dengan power pack. Yang kedua, SPKLU (stasiun pengisian kendaraan listrik umum), dan ketiga kami desain charging station dengan panel surya yang bisa digunakan jika tidak ada jaringan listrik PLN,” kata Bobby.
Untuk pengisian daya menggunakan panel surya, Bobby menyebut itu dirancang sesuai spek militer.
“Kami bikinkan dia itu manoeuvrability-nya secara militer juga, bisa disusun didirikan jadi charging station. Jika tidak digunakan bisa dilipat lagi,” kata Bobby Rasyidin.
Dia mengatakan infrastruktur pengisian daya itu termasuk dalam kontrak pembelian motor. Untuk unit pengisian daya berbasis panel surya, PT Len akan membangun itu di kantor-kantor instansi militer dan Polri yang jaringan listrik PLN-nya kurang memadai.
E-Tactical Sergap, motor listrik buatan dalam negeri itu, memiliki panjang 1.990 mm, lebar 780 mm, dan tinggi 1.390 mm. Motor trail itu mampu melaju pada kecepatan maksimal 98 kilometer per jam, dengan jarak tempuh maksimal dalam kondisi daya terisi penuh 110 km. Berat motor dalam keadaan kosong 130 kilogram, dan kendaraan itu punya daya angkut sampai 230 kg.
Waktu pengisian daya normal motor trail listrik itu mencapai 4–7 jam.
Kendaraan taktis motor trail listrik E-Tactical Sergap (Tempo) 🏍
Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto menyebut tingkat komponen dalam negeri (TKDN) kendaraan taktis (rantis) motor trail listrik buatan PT Len Industri (Persero), PT Eltran Indonesia, dan PT BYXE Motor Indonesia (BMI) yang dibeli oleh Kementerian Pertahanan RI mencapai 61 persen.
Oleh karena itu, dia mengapresiasi keberhasilan industri pertahanan dalam negeri, termasuk di antaranya PT Len Industri, yang mampu memproduksi motor trail listrik untuk kebutuhan militer pertamanya di dalam negeri.
“Mereka sudah membuktikan bisa memproduksi motor listrik dan kami serahkan kepada tiga angkatan (TNI) dan Polri untuk bisa digunakan dan sebagai uji coba,” kata Menhan RI saat acara penyerahan motor trail E-Tactical Sergap di Kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta, Kamis.
Kementerian Pertahanan RI membeli total 5.000 unit kendaraan taktis motor trail listrik E-Tactical Sergap dari PT Len Industri yang ditargetkan seluruhnya rampung pada akhir 2023. Untuk tahap pertama, 100 unit motor telah diberikan kepada TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, TNI Angkatan Udara, dan Polri untuk uji coba.
“Kontraknya baru 5.000 unit. Mudah-mudahan kita bisa tambah terus tentunya kalau produksinya atau kontraknya atau demand-nya banyak, harganya bisa turun,” kata Prabowo.
Namun dia belum dapat menyebutkan secara detail nilai kontrak pembelian 5.000 unit motor itu. Informasi tersebut, Prabowo menyebut, bakal disampaikan lebih lanjut oleh Badan Sarana Pertahanan (Baranahan) Kemhan RI.
Di lokasi acara yang sama, Direktur Utama PT Len Industri (Persero) Bobby Rasyidin menjelaskan pembuatan motor listrik pertama PT Len itu merupakan hasil dari penelitian dan pengembangan (litbang) industri pertahanan dalam negeri yang dibuat sejak tahun lalu.
“Sejak tahun lalu kami berinisiatif membuat yang namanya Litbang Mandiri dengan Kementerian Pertahanan untuk mendesain, merencanakan, dan melakukan detail engineering untuk motor listrik ini. Dan itu proses yang panjang, proses 1 tahun lebih kami lakukan tahun lalu, mulai dari desainnya, kemudian perencanaan komponennya, termasuk beberapa uji-ujinya,” kata Bobby menjawab pertanyaan ANTARA.
Dia melanjutkan E-Tactical Sergap itu telah melewati beberapa proses uji, antara lain Uji Kelayakan I, Uji Kelayakan II, Uji Kelayakan III, sampai akhirnya Uji Kelayakan Operasi. Kendaraan taktis itu juga telah melewati pemeriksaan dari Pusat Kelaikan (Puslaik) Kemhan RI.
Motor trail listrik E-Tactical Sergap (Media Indonesia) 🏍
“Bulan Maret 2023 kami memulai produksi. Skalanya kecil dulu. Saat ini, kapasitas produksi kami 3.000 unit per bulan,” kata Bobby.
Direktur Utama PT Len kemudian juga menyampaikan E-Tactical Sergap yang saat ini digunakan tiga matra TNI dan Polri punya beberapa keunggulan dibandingkan dengan motor listrik pada umumnya.
“(E-Tactical Sergap) ini spek militer. Perbedaan paling mendasar ketahanannya memang ketahanan militer. Motor ini bisa di segala medan, semuanya sudah kami uji,” kata dia.
Bobby melanjutkan untuk pengisian daya E-Tactical Sergap, PT Len juga merancang itu agar penggunanya dapat lebih mudah mengisi daya.
“Dia punya power pack sendiri, karena baterainya kami desain tidak terlalu kompleks, tidak terlalu berat seperti kendaraan listrik lainnya, karena wilayah operasinya akan sulit sekali sehingga kami lengkapi dengan power pack. Yang kedua, SPKLU (stasiun pengisian kendaraan listrik umum), dan ketiga kami desain charging station dengan panel surya yang bisa digunakan jika tidak ada jaringan listrik PLN,” kata Bobby.
Untuk pengisian daya menggunakan panel surya, Bobby menyebut itu dirancang sesuai spek militer.
“Kami bikinkan dia itu manoeuvrability-nya secara militer juga, bisa disusun didirikan jadi charging station. Jika tidak digunakan bisa dilipat lagi,” kata Bobby Rasyidin.
Dia mengatakan infrastruktur pengisian daya itu termasuk dalam kontrak pembelian motor. Untuk unit pengisian daya berbasis panel surya, PT Len akan membangun itu di kantor-kantor instansi militer dan Polri yang jaringan listrik PLN-nya kurang memadai.
E-Tactical Sergap, motor listrik buatan dalam negeri itu, memiliki panjang 1.990 mm, lebar 780 mm, dan tinggi 1.390 mm. Motor trail itu mampu melaju pada kecepatan maksimal 98 kilometer per jam, dengan jarak tempuh maksimal dalam kondisi daya terisi penuh 110 km. Berat motor dalam keadaan kosong 130 kilogram, dan kendaraan itu punya daya angkut sampai 230 kg.
Waktu pengisian daya normal motor trail listrik itu mencapai 4–7 jam.
🏍 antara
Demikianlah Artikel TKDN Rantis Motor Trail Listrik Buatan PT Len Mencapai 61 Persen
Sekianlah artikel TKDN Rantis Motor Trail Listrik Buatan PT Len Mencapai 61 Persen kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel TKDN Rantis Motor Trail Listrik Buatan PT Len Mencapai 61 Persen dengan alamat link https://beritawawancara.blogspot.com/2023/11/tkdn-rantis-motor-trail-listrik-buatan.html
0 Response to "TKDN Rantis Motor Trail Listrik Buatan PT Len Mencapai 61 Persen"
Posting Komentar