Serba-Serbi Memberi ASI

Serba-Serbi Memberi ASI - Hallo sahabat Berita Wawancara, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Serba-Serbi Memberi ASI, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Artikel Kabar, Artikel Berita, Artikel Berita Wawan cara, Artikel Fenomena, Artikel Indonesia, Artikel Islam, Artikel Islami, Artikel Muslim, Artikel Politik, Artikel Ragam, Artikel Unik, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Serba-Serbi Memberi ASI
link : Serba-Serbi Memberi ASI

Baca juga


Serba-Serbi Memberi ASI


Hai para bunda, pasti semua pada tahu donk jika ASI makanan terbaik bagi bayi sejak lahir hingga usia 6 bulan dan selanjutnya bisa ditambah dengan makanan pendamping ASI. Begitupun saya selama hampir 1,5 tahun memberikan ASI pada duo anak lanang. 

Lho bukannya saya bekerja? Bagaimana ngasih ASI nya?

Pastinya sudah pada tahu donk tentang cara memerah ASI, alat penyimpan ASIP, teknis pemberian ASIP dan cara menyimpannya. Lima tahun lalu, memberikan ASI tidak secara langsung masih sangat jarang dan bahkan "Dipaido" sama mertua dan saudara. Tapi dengan semangat dan keyakinan, kedua anak lanang bisa menikmati ASI secara ekslusif selama 1,5 tahun.

Stok ASIP saat menyusui anak ke 2


Bagi ibu bekerja atau yang tidak sepanjang hari bersama si baby, memang harus lebih berjuang dalam pemberian ASI, beberapa kendala yang saya rasakan saat masih menyusui dulu antara lain:

1. Butuh dana khusus untuk membeli peralatan memerah dan menyimpan ASI


  Saat ekonomi belum stabil dan setelah menikah langsung dikaruniai anak itu hal yang patut disyukuri, tetapi setelah punya baby dan berencana memberi ASI saya harus memiliki alat pemerah seperti pompa yang saya beli online, karena di toko offline masih susah nyarinya dulu. Beli kulkas baru untuk menyimpan ASIP karena kulkas mertua kecil dan freezernya tidak muat untuk menyimpan puluhan botol kaca. Selain itu saya juga harus mengkoleksi puluhan botol kaca untuk menyimpan. Belum lagi saya juga harus punya botol susu/dot, memang sih menggunakan dot tidak dianjurkan tetapi mertua tidak bisa memberi ASI pake cupfeeder atau sendok, agak repot kata beliau. Jadi memang butuh dana khusus ya bunda. Beda saat di rumah, memberikan ASI bisa langsung.  

2.  Kurang dukungan dari lingkungan


   Memberikan ASIP tidak secara langsung atau melalui dot masih sangat awam bagi lingkungan saya 6 tahun yang lalu. Bagaimana cara menghangatkan susu atau mencairkan dulu dari kulkas, harus perlahan-lahan di jelaskan ke mertua. Belum lagi mertua lebih menganjurkan minum sufor daripada repot repot memerah dan kawatir si baby akan kehabisan stok ASI. Jujur, kurang dukungan terkadang membuat strees dan produksi ASI menurun.

3. Saya tidak bisa mengikuti acara/tugas luar kantor

    Selama memberi ASI, saya jarang bahkan tidak pernah keluar kantor dalam waktu yang lama. Setiap 3 jam saya harus memerah ASI. Jika saya ikut tugas luar kantor saya bakal kesulitan mencari tempat untuk memerah ASI. Untungnya atasan memahami dan tidak pernah memberi tugas keluar kantor, walaupun kadang saya bosan selalu standby di kantor.

4. Tidak adanya tempat khusus untuk memerah

 

    Di kantor saya hingga sekarang belum ada tempat khusus untuk memerah ASI. Bahkan jika sekarang saya menyusui lagi, terpaksa harus memerah ASI di toilet. Untung toiletnya bersih, sekarang di dekat toilet bisa untuk memerah walaupun masih di sebelah toilet.

5. Kelelahan dan stress membuat ASI menurun

 

    Saya tahu tentang ASI bisa diperah hanya seminggu sebelum cuti saya berakhir. Artinya saya belum menyimpan ASIP yang banyak. Bisa dibilang waktu menyusui anak pertama sistem penyimpanan ASIP saya kejar tayang. Jadi hasil perahan hari ini diminum sehari berikutnya plus satu botol dari stok. Jika sehari saja saya tidak memerah atau frekuensi memerah berkurang bisa jadi baby saya bakal kehausan karena minum ASInya berkurang. 

Sebisa mungkin saya selalu menjaga konsumsi makan agar kualitas dan kuantitas ASI terjamin. Bagaimanapun ASI itulah sumber energi utama bagi bayi saya. Terkadang stres dan kelelahan mendera, membuat produksi ASI menurun. 

Produksi ASI yang tidak lancar selain diimbangi makan sayuran hijau, juga ditambah dengan minum suplemen ASI yaitu ASI Booster Tea, ASI Booster Tea merupakan minuman teh pelancar ASI alami pertama di Indonesia yang bisa meningkatkan jumlah ASI hingga 900% hanya dalam waktu 24 Jam.

Keunggulan ASI Booster Tea :
 
• Melancarkan ASI hingga 900% dalam waktu 24 Jam – 72 jam
• 100% herbal yang aman untuk ibu & bayi
• Lebih ekonomis, tanpa konsumsi susu formula
• Sudah dikonsumsi jutaan ibu menyusui

Komposisi ASI Booster Tea :


ASI booster Tea (walaupun tanpa kandungan daun teh) adalah sebuah suplemen penambah ASI yang terbuat dari bahan alami (herbal) dengan komposisi Fenugreek seed, fenugreek powder, FENNEL SEEDS,Fennel powder, ANISE, cinnam venum, alpinia powder, dan habbatussauda. ASI Booster Tea bisa didapatkan secara online di www.nakibu.com







Lalu, apa sih yang bikin saya bersemangat dan berjuang memberikan ASI Ekslusif pada anak-anak saya?

1. ASI is the best for baby

Manfaat ASI semua pasti sudah tahu donk, atau googling saja dan kalian bakal menemukan puluhan manfaat ASI bagi baby dan ibunya. Karena tahu ASI lah yang terbaik, saya ngga bakal memberikan yang lain. Toh ASI saya lancar, tidak ada masalah dengan produksi ASI, bayi juga tidak alergi, kenapa memberi yang lain

2. ASI itu gratis
Jika tadi saya agak mengeluh dengan pengeluaran untuk membeli alat tempur ASIP, itu hanya di awal. Setelahnya gratis karena ASI ngga perlu beli. Anggaran untuk membeli sufor itu besar lho, apalagi saat masih dibawah 6 bulan, susu berkualitas tinggi harganya super mahal.

3. Menyusui itu menyenangkan
Ya, momen menyusui itu sangat menyenangkan. Bisa menatap anak secara langsung, merasakan dia menghisap dada, saat dia bercanda sambil minum atau ketika si kecil mulai nakal menggigit. Kalau saya merindukan masa ketika si kecil minum ASI dan tangan satunya nyubit-nyubit perut, bikin geli. Hingga sekarang saya masih pengen "neteki" si kecil. Hahaha, bahkan sama anak kedua yang usianya sudah 3,5 saya terkadang nanyain dia minta nenen nggak sambil meluk-meluk dia.

4. Praktis
Saat pergi kemana-mana yang paling rempong pasti Ibu. Apalagi jika masih bayi, bawaannya segambreng. Dari popok, baju, selimut belum lagi jika memberi susu via dot. Susu, thermos air panas, air putih, dot harus dibawa sepaket. Jika menyusui langsung, tinggal slep dan ngga perlu nunggu lama.

Bunda, semua Ibu pasti menyayangi dan mencintai putra-putrinya. Segala hal yang terbaik pasti akan kita berikan bagi si kecil. Bagi saya, memberikan apa yang sudah menjadi hak anak termasuk ASI adalah suatu kebahagiaan. Bahagia mereka bisa menikmati dan merasakan manfaat ASI, bahagia dan merasa puas atas perjuangan demi mereka. Apapun pilihan seorang Ibu pasti demi kebaikan si kecil.

Semoga selalu sehat ya bunda, dan salam sayang buat si kecil.




Demikianlah Artikel Serba-Serbi Memberi ASI

Sekianlah artikel Serba-Serbi Memberi ASI kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Serba-Serbi Memberi ASI dengan alamat link https://beritawawancara.blogspot.com/2017/03/serba-serbi-memberi-asi.html

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Serba-Serbi Memberi ASI"

Posting Komentar