Bukan Di Luar Negeri! USKUP Ruteng Diminta Mundur Setelah Terbelit Skandal

Bukan Di Luar Negeri! USKUP Ruteng Diminta Mundur Setelah Terbelit Skandal - Hallo sahabat Berita Wawancara, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Bukan Di Luar Negeri! USKUP Ruteng Diminta Mundur Setelah Terbelit Skandal, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, Artikel Berita Wawan cara, Artikel Fenomena, Artikel Indonesia, Artikel Islam, Artikel Islami, Artikel Kabar, Artikel Muslim, Artikel Politik, Artikel Ragam, Artikel Unik, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Bukan Di Luar Negeri! USKUP Ruteng Diminta Mundur Setelah Terbelit Skandal
link : Bukan Di Luar Negeri! USKUP Ruteng Diminta Mundur Setelah Terbelit Skandal

Baca juga


Bukan Di Luar Negeri! USKUP Ruteng Diminta Mundur Setelah Terbelit Skandal


Bukan Di Luar Negeri! USKUP Ruteng Diminta Mundur Setelah Terbelit Skandal

Opini Bangsa - Situasi penuh masalah tengah melilit Keuskupan Ruteng hari-hari ini. Kondisi ini membuat puluhan tokoh awam Keuskupan Ruteng mengeluarkan mosi tidak percaya atas Mgr. Hubert Leteng. Uskup Ruteng ini, dinilai gagal memimpin Gereja Katolik di tiga kabupaten yakni Manggarai, Manggarai Timur dan Kabupaten Manggarai Barat.

Dalam naskah gerakan mosi tidak percaya yang salinanya diterima redaksi floressmart.com, Sabtu 1 Juli 2017, disebutkan bahwa situasi yang menggelisahkan semua pihak ini muncul setelah uskup Ruteng Mgr. Hubertus Leteng menjalin relasi tidak wajar dengan seorang dokter.

Selain terlibat “skandal” dengan dokter yang disebut-sebut tinggal di Bali, uskup Hubert Leteng juga dituduh menggunakan uang keuskupan untuk kepentingan pribadi sebesar Rp. 1,4 milyar rupiah. Para tokoh awam itu pun menyerukan agar Mgr. Hubertus Leteng mengundurkan diri dari jabatan uskup Ruteng.

Berikut isi lengkap gerakan mosi tidak percaya yang diteken 30 tokoh awam Keuskupan Ruteng.

GERAKAN AWAM KEUSKUPAN RUTENG UNTUK MOSI TIDAK PERCAYA

TERHADAP USKUP RUTENG MGR. HUBERTUS LETENG

I. DASAR

1. Situasi penuh masalah keuskupan Ruteng yang meliliti kehidupan menggereja umat Katolik sangat menggelisahkan semua pihak. Permasalahan muncul setelah uskup Ruteng Mgr. Hubertus Leteng menjalin relasi tidak wajar serentak melanggar kesucian imamat dengan seorang perempuan yang bernama dr. Sayang, penggunaan uang keuskupan untuk kepentingan pribadi, pelayanan yang berciri simonia, pelecehan terhadap sakramen dan tidak setia terhadap sinode yang merupakan TUGAS UTAMA seorang uskup sebagai pemimpin gereja lokal.

2. Kenyataan ini diperparah oleh sikap uskup Huber yang tidak menghentikan relasi itu, terus mengeruk uang keuskupan baik yang tersimpan di Commond Fund KWI (Rp. 1,25M) maupun di Ekonom Keuskupan Ruteng (Rp.425Juta) dan menyangkal hal itu dengan menyampaikan fakta sebaliknya kepada umat dan kaum religious.

3. Permintaan para Imam untuk mengklarifikasi, menghentikan segala perbuatan jahat itu, usaha untuk mengurus masalah ini sampai ke Vatikan belum berhasil, menyebabkan para imam meletakkan jabatan mereka. Selain itu, desakan agar uskup Huber mundur dari jabatan uskupnya tidak diindahkan olehnya.

II. GERAKAN UNTUK MOSI TIDAK PERCAYA

4. Kami, Awam Keuskupan Ruteng, yang terdiri dari tokoh-tokoh awam Keuskupan Ruteng sangat mencintai Gereja Katolik, Gereja Kristus Yang Satu, Kudus dan Apostolik.

5. Kami, terdorong oleh rasa cinta akan Gereja Kristus, tidak ingin masalah ini terus berlarut dan mengarah kepada masalah yang lebih besar yakni keruntuhan kepercayaan akan Gereja Katolik oleh umat di seluruh keuskupan ini, maupun keuskupan lain di seluruh dunia.

6. Kami, Awam Keuskupan Ruteng, setelah mencermati fakta-fakta yang ada, mendengar pengakuan saksi-saksi, ingin melakukan gerakan massal di seluruh keuskupan, melalui paroki-paroki untuk menyampaikan fakta-fakta yang sesungguhnya terhadap peristiwa ini, agar menjadi pengetahuan bersama dan dari kesadaran akan cinta gereja seluruh umat melakukan gerakan bersama membebaskan Gereja Keuskupan Ruteng dari masalah memalukan ini.

7. Kami, Awam Keuskupan Ruteng, akan melakukan gerakan yang perlu agar keuskupan ini menjadi sebuah gereja yang benar di mana kasih Kristus dan kebenaranNya menjadi nyata dialami dan dihayati oleh setiap umat beriman.

III. TUNTUTAN

8. Uskup adalah gembala, wakil Kristus, tokoh spiritual, panutan nilai injili bagi umat Kristiani. Ketika nyata bahwa sikap dan perilaku uskup Ruteng sudah melanggar hakikat jati diri sebagai uskup maka kami menyerukan agar Mgr. Hubertus Leteng mengundurkan diri dari jabatan uskup Ruteng (Christus Dominus, 21).

9. Uskup sebagai gembala diangkat oleh Tahta Suci Vatikan sebagai orang terpilih yang dipercayai menggembalakan Gereja Lokal Keuskupan Ruteng untuk mengajar (Christus Dominus, 12), menguduskan (Christus Dominus, 15), menggembala (Christus Dominus, 16) dan karena uskup Huber sudah tidak menjalankan tugas-tugas itu, maka kami mendesak Tahta Suci untuk MENARIK uskup Huber dari jabatan sebagai uskup Ruteng.

10. Selama masa persoalan ini belum selesai, kami menuntut agar Mgr. Hubertus Leteng tidak boleh mengambil keputusan yang penting, selain pengunduran diri, juga pelayanan sacramental dalam wilayah keuskupan Ruteng dalam jabatan sebagai imam dan uskup.

VI. PENUTUP

11. Oleh karena tugas uskup adalah menggantikan para rasul dan menjadi wakil Kristus di dunia (Christus Dominus, 2), yang adalah suci, penuh cinta dalam memimpin, menggembala, menjadi pewarta iman, penuntun kebenaran dan keadilan, maka kami, Awam Katolik Gereja Keuskupan Ruteng, menyatakan mosi tidak percaya kepada uskup Hubertus Leteng, dan mendesak agar Vatikan melakukan tindakan penyelamatan Gereja Keuskupan Ruteng melalui penarikan Mgr. Hubertus Leteng sebagai uskup Ruteng.

12. Kami tetap menjamin persatuan klerus-awam, kaum religious seluruh umat Keuskupan Ruteng sehingga Gereja ini bertumbuh dan berkembang kembali dari kejatuhannya menjadi gereja yang subur, bernas-melimpah.

Ruteng, 30 Juni 2017

Atas nama Tokoh Awam Keuskupan Ruteng

Penanggungjawab:

1. Herman Djegaut

2. dr. Pius Kandar

3. Ones Jaman, BA

4. Paul Bero SH.M.Si

5. Drs. Petrus Tagus

6. Yohanes Hadi

Pelaksana:

7. Ketua Umum: Drs. Misel Kulas

8. Ketua 1: Egi Teren

9. Ketua 2: Drs. Nobert Nagung

10. Sekretaris/Juru Bicara: K. T. Deki, M.Th

11. Wakil Sekretaris 1: Drs. Roni Marut

12. Wakil Sekretaris 2: Drs. Kosmas Takung

13. Bendahara 1: Fransiskus Adisetiawan

14. Bendahara 2: Inosensius Peni

15. Bendahara 3: Petrus Ngita

Anggota:

16. Eduardus Mon

17. Pius Piamat

18. Kayetanus Mbot

19. Nikolaus Jehamu

20. Nikolaus Sama

21. Robertus Larung

22. Siprianus Palus

23. Antonius B. Djani

24. Valens Jabur

25. Sil Nangkur

26. Andreas Gandi

27. Yohanes Marot

28. Y.P. Fernandes

29. Petrus Yoce Nono

30. Robertus Parung



[beritaislamterbaru.org]

“Jika engkau punya teman – yang selalu membantumu dalam rangka ketaatan kepada Allah- maka peganglah erat-erat dia, jangan pernah kau lepaskannya. Karena mencari teman -‘baik’ itu susah, tetapi melepaskannya sangat mudah sekali” [Imam Syafi'i]


Demikianlah Artikel Bukan Di Luar Negeri! USKUP Ruteng Diminta Mundur Setelah Terbelit Skandal

Sekianlah artikel Bukan Di Luar Negeri! USKUP Ruteng Diminta Mundur Setelah Terbelit Skandal kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Bukan Di Luar Negeri! USKUP Ruteng Diminta Mundur Setelah Terbelit Skandal dengan alamat link https://beritawawancara.blogspot.com/2017/07/bukan-di-luar-negeri-uskup-ruteng.html

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Bukan Di Luar Negeri! USKUP Ruteng Diminta Mundur Setelah Terbelit Skandal"

Posting Komentar