Melihat Kasus Novel, Pemuda Muhammadiyah: Kami Tidak Percaya Kepolisian

Melihat Kasus Novel, Pemuda Muhammadiyah: Kami Tidak Percaya Kepolisian - Hallo sahabat Berita Wawancara, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Melihat Kasus Novel, Pemuda Muhammadiyah: Kami Tidak Percaya Kepolisian, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, Artikel Berita Wawan cara, Artikel Fenomena, Artikel Indonesia, Artikel Islam, Artikel Islami, Artikel Kabar, Artikel Muslim, Artikel Politik, Artikel Ragam, Artikel Unik, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Melihat Kasus Novel, Pemuda Muhammadiyah: Kami Tidak Percaya Kepolisian
link : Melihat Kasus Novel, Pemuda Muhammadiyah: Kami Tidak Percaya Kepolisian

Baca juga


Melihat Kasus Novel, Pemuda Muhammadiyah: Kami Tidak Percaya Kepolisian

Kasus Novel, Pemuda Muhammadiyah: Kami Tidak Percaya Kepolisian

Beritaislamterbaru.org - Bila kepolisian memiliki komitmen tinggi soal penegakkan hukum, maka seharusnya dengan sangat mudah mengungkap kasus penyerangan disertai penyiraman air keras kepada penyidik KPK, Novel Baswedan.

Sebab, Novel sendiri sudah berbicara banyak dengan pihak kepolisian, terkait apa yang dialaminya usai menunaikan Shalat Subuh.

Begitu dikatakan Ketua Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, usai konferensi pers di markas PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (26/7).

"Tinggal pihak kepolisian yang harus punya komitmen tinggi," kata Dahnil.

Dahnil menduga, ada saling sandera dalam pengungkapan kasus Novel. Hal itu juga menjadi salah satu sebab didorongnya pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF).

"Karena adanya keganjilan dalam kasus ini. Seperti sidik jari yang hilang terkena air keras, dan keganjilan ini pihak kepolisian meminta teman-teman sipil dan Novel jangan berbicara ke media, sampaikan saja ke penyidik," ungkapnya.

Menurut Dahnil, didorongnya pembentukan Tim independen untuk menangani kasus Novel, lantaran pihaknya tidak percaya kepada kepolisian.

"Kami tidak percaya kepada kepolisian," kata Dahnil.
Banyak kasus yang ditangani pihak kepolisian, tambah Dahnil, justru tak pernah tuntas. Untuk itu, pihaknya mendorong terbentuknya TGPF. Meskipun pada awalnya diharapkan TGPF tersebut dapat terbentuk melalui Komnas HAM.

"Tapi sampai detik ini tim TGPF itu tidak jelas seperti apa, bahkan ada dugaan pihak-pihak Komnas HAM pun takut adanya intimidasi terhadap mereka, dan akhirnya kami berharap kepada presiden untuk turun tangan dalam kasus ini dan membuat tim TGPF yang isinya orang-orang independen dan bisa dipercaya," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Koalisi Masyarakat Sipil Peduli KPK yang terdiri dari PP Pemuda Muhammadiyah, Kontras, ICW, LBH Jakarta, dan lainnya, menemukan sejumlah kejanggalan dari upaya pengungkapan kasus Novel.

Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengaku kalau dirinya bersama aktivis HAM Haris Azhar telah bertemu Novel di Singapura. [rmol]

[http://ift.tt/2mXzrhY]


Demikianlah Artikel Melihat Kasus Novel, Pemuda Muhammadiyah: Kami Tidak Percaya Kepolisian

Sekianlah artikel Melihat Kasus Novel, Pemuda Muhammadiyah: Kami Tidak Percaya Kepolisian kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Melihat Kasus Novel, Pemuda Muhammadiyah: Kami Tidak Percaya Kepolisian dengan alamat link https://beritawawancara.blogspot.com/2017/07/melihat-kasus-novel-pemuda-muhammadiyah.html

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Melihat Kasus Novel, Pemuda Muhammadiyah: Kami Tidak Percaya Kepolisian"

Posting Komentar