Kisah Polisi Penyelamat Korban Kebakaran: Jenasah Bertumpuk dan Korban Terjebak dalam Kobaran Api

Kisah Polisi Penyelamat Korban Kebakaran: Jenasah Bertumpuk dan Korban Terjebak dalam Kobaran Api - Hallo sahabat Berita Wawancara, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Kisah Polisi Penyelamat Korban Kebakaran: Jenasah Bertumpuk dan Korban Terjebak dalam Kobaran Api, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, Artikel Berita Wawan cara, Artikel Fenomena, Artikel Indonesia, Artikel Islam, Artikel Islami, Artikel Kabar, Artikel Muslim, Artikel Politik, Artikel Ragam, Artikel Unik, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Kisah Polisi Penyelamat Korban Kebakaran: Jenasah Bertumpuk dan Korban Terjebak dalam Kobaran Api
link : Kisah Polisi Penyelamat Korban Kebakaran: Jenasah Bertumpuk dan Korban Terjebak dalam Kobaran Api

Baca juga


Kisah Polisi Penyelamat Korban Kebakaran: Jenasah Bertumpuk dan Korban Terjebak dalam Kobaran Api

Kisah Polisi Penyelamat Korban Kebakaran: Jenasah Bertumpuk dan Korban Terjebak dalam Kobaran Api
Puing-puing pabrik dan gudang petasan PT Panca Buana Cahaya Sukses di Jalan Raya SMPN 1 Kosambi, Desa Belimbing, RT 20/10, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, setelah dilanda kebakaran, Kamis (26/10/2017). Puluhan karyawan pabrik ini tewas terbakar dalam peristiwa itu. 

Beritaislamterbaru.org - Pagi, Kamis (26/10/2017) suasana di Komplek Pergudangan 99, Jalan Raya Salembaran, Cengklong, Kosambi, Kabupaten Tangerang tampak seperi biasanya. Pagi itu, anggota kepolisian dari satuan Brimob dari Kalimantan Barat sedang melakukan apel pagi di tempat mereka di aula serba guna Jalan Raya Salembaran.

Diketahui, kegiatan apel pagi itu untuk kegiatan Sumpah Pemuda yang akan dilakukan di Jakarta. Namun, suasana Komplek Pergudangan 99, Jalan Raya Salembaran, Cengklong, Kosambi, Kabupaten Tangerang berubah saat salah satu anggota Brimob, Noviyanto dan rekannya melihat seorang bapak yang berlarian bersama dengan anaknya.

Tak lama berselang, suara gelegar ledakan terdengar dari sebuah pabrik yang berada tepat di seberang aula serbaguna tersebut. Sontak, ledakan tersebut membuat ia dan rekannya mencari sebab dan lokasi suara ledakan tersebut.

"Ledakan pertama bersuara kecil, sementara itu untuk ledakan kedua lebih besar," tutur Noviyanto mengawali cerita kronologi terbakarnya gudang pabrik petasan di Pergudangan 99, Kosambi, Kabupaten Tangerang. Tidak berselang lama, ia bersama rekan-rekannya melihat seorang ibu yang juga berlarian dengan luka bakar di tubuh.

"Awalnya saya pikir ada serangan dari mana ini sampai begitu. Ledakan kedua percikan apinya besar sampai menyasar ke tembok," ucapnya. "Saat melihat dari arah mereka berlari, kami melihat ada kebakaran di bangunan itu," lanjut Noviyanto sambil menunjuk ke arah pabrik kembang api PT Panca Buana Cahaya Sukses lokasi kebakaran.

Pasca ledakan kedua, ia dan bersama rekannya berusaha mendekati sumber ledakan. Di pabrik yang berada persis di depan tempat melakukan apel melihat banyak orang yang berusaha memanjat tembok untuk menyelamatkan diri. Karena mengetahui gudang pabrik petasan itu terbakar, ia dan rekannya dibantu warga sekitar berusaha menyelamatkan para karyawan yang terjebak di dalam pabrik.

Pintu gerbang yang terbuat dari besi dan memiliki panjang sekitar 10 meter dan tinggi sekitar tiga meter tidak terbuka saat peristiwa kebakaran terjadi. Noviyanto bersama rekan dan warga sekitar pun akhirnya memutuskan untuk membobol tembok yang berada di sisi kanan pabrik. Bermodalkan alat seadanya, mereka pun berhasil membobol empat tembok pabrik.

"Kalau tidak salah itu pukul 09.20 WIB. Pas kami bobol tembok, ada perempuan yang sedang berendam dalam bak mandi, mungkin dia menyelamatkan diri," tuturnya. Setelah itu, menurut Noviyanto, para karyawan yang berada di dalam pabrik berusaha keluar dari tembok yang berhasil dibobol. "Banyak yang akhirnya berusaha keluar dari tembok yang sudah dijebol itu," tambahnya.
Saat melakukan evakuasi, Noviyanto menuturkan kalau para karyawan banyak yang terjebak di bagian belakang pabrik tersebut.

Menurutnya, ia dan rekannya beserta warga tidak sempat membobol bagian belakang pabrik tersebut karena keterbatasan waktu dan kondisi api yang terus menyambar keluar pabrik. "Saya melihat banyak karyawan yang terjebak di bagian belakang pabrik bahkan saya melihat banyak jenasah bertumpuk di bagian belakang pabrik," paparnya.

Selama proses evakuasi, rekan Noviyanto yang lain sempat menghubungi pihak kepolisian terdekat dan pemadam kebakaran untuk memadamkan api. "Setelah proses pembobolan itu, pihak kepolisian setempat dan pemadam kebakaran juga datang untuk membantu menyelematkan korban yang masih terjebak dalam kobaran api," tuturnya lanjut. Api yang membakar gudang pabrik petasan tersebut baru bisa dipadamkan sekitar pukul 12.00 WIB.

Sementara itu, berdasarkan pantauan Tribunnews, pada pukul 22.00 WIB, bau belerang pun masih menyengat disekitar lokasi gudang pabrik petasan tersebut. Petugas kepolisian masih berjaga di sekitar lokasi meskipun proses evakuasi korban dihentikan sementara.

Berdasarkan informasi, proses evakuasi akan dilanjutkan Jumat (27/10/2017) pagi. Total jumlah korban tewas ledakan pabrik petasan di wilayah Penggudangan 99, Kosambi, Kabupaten Tangerang, menjadi 47 orang. (tribun)

[http://ift.tt/2mXzrhY]


Demikianlah Artikel Kisah Polisi Penyelamat Korban Kebakaran: Jenasah Bertumpuk dan Korban Terjebak dalam Kobaran Api

Sekianlah artikel Kisah Polisi Penyelamat Korban Kebakaran: Jenasah Bertumpuk dan Korban Terjebak dalam Kobaran Api kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Kisah Polisi Penyelamat Korban Kebakaran: Jenasah Bertumpuk dan Korban Terjebak dalam Kobaran Api dengan alamat link https://beritawawancara.blogspot.com/2017/10/kisah-polisi-penyelamat-korban.html

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kisah Polisi Penyelamat Korban Kebakaran: Jenasah Bertumpuk dan Korban Terjebak dalam Kobaran Api"

Posting Komentar