Judul : Pindad Pamerkan Panser Komodo Berbahan Bakar B20
link : Pindad Pamerkan Panser Komodo Berbahan Bakar B20
Pindad Pamerkan Panser Komodo Berbahan Bakar B20
Panser Komodo Berbahan Bakar B20 [Foto: CNBC Indonesia/Samuel Pablo] ★
PT Pindad (Persero) memamerkan kendaraan taktis (rantis) Komodo yang berbahan bakar solar dengan bauran minyak sawit sebanyak 20% (biodiesel 20/B20) dalam kunjungan kerja Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita ke area pabrik Pindad hari Sabtu (15/9/2018).
Konversi ke B20 dalam penggunaan rantis Komodo yang bermesin diesel merupakan suatu inovasi karena sebelumnya bahan bakar nabati (biofuel) berbasis sawit kerap diragukan kecocokannya dengan mesin peralatan berat.
Direktur Utama Pindad Abraham Mose menjelaskan pihaknya sedang melakukan pembicaraan dengan vendor mesin Pindad untuk melangkah ke B50 (bauran minyak sawit sebanyak 50% dalam solar). Hal ini disebabkan perlunya modifikasi pada mesin, terutama sistem nozzle dan penyaringan (filter) untuk kandungan biofuel sebanyak itu.
"Permasalahannya selama ini selalu di situ. Tapi saat ini pihak ITB [Institut Teknologi Bandung] sedang melakukan penelitian untuk menciptakan green biodiesel, sehingga unsur monoglyceride dan triglycerides yang ada di dalamnya bisa disaring sehingga betul-betul murni menjadi green biodiesel atau green avtur," jelas Abraham usai peluncuran mesin minyak goreng buatan Pindad itu, hari Sabtu.
Infografis [Aristya Rahadian Krsabella]
Dia pun mengakui, kendala dalam mesin ini menjadi salah satu penghambat teknologi biodiesel Indonesia bisa masuk ke pasar Eropa karena tidak compatible dengan mesin buatan Eropa.
Kendati demikian, Abraham meyakini bahwa pada saatnya pabrikan mesin Eropa harus beradaptasi dengan teknologi dan regulasi Indonesia karena besarnya pasar di tanah air.
"Memang itu yang jadi problem-nya tetapi mereka kan harus lihat market. Market kita kan besar sekali, di Asia, di Indonesia sehingga mereka mau tidak mau harus berdaptasi, melakukan perubahan di engine di sisi nozzle dan filter," jelasnya kepada CNBC Indonesia.
Sebagai informasi, rantis Komodo menggunakan mesin buatan pabrikan asal Prancis, Renault.
Adapun selain Komodo, Pindad juga sedang mencoba menerapkan B20 pada mesin panser Anoa. (prm)
Kapan B20 Siap Dipakai untuk Alutsista TNI?
Panser Komodo Berbahan Bakar B20 [Foto: CNBC Indonesia/Samuel Pablo]
Menteri Perekonomian Darmin Nasution mengatakan bahwa TNI meminta waktu selama 2 bulan untuk melakukan kajian terhadap kesiapan alutsista (alat utama sistem persenjataan) yang sudah ada dapat menggunakan B20.
"Alutsista ya mereka [TNI] minta waktu 2 bulan untuk audit forensiknya dan saat ini sudah berjalan tapi belum selesai. Katanya 27 September ini mereka mulai rapat untuk membaca hasilnya," jelas Darmin di kantornya, Selasa (25/9/2018) malam.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Pindad (Persero) Abraham Mosse memamerkan kendaraan taktis (rantis) KOMODO terbaru keluaran Pindad yang sudah dapat menerapkan B20.
"B20 kan kita sudah jalan, kita malah sedang uji coba menuju ke B50. Kita lagi bicara dengan vendor mesin kita karena akan ada perubahan di nozzle dan filter, selalu yang jadi permasalahan di situ," kata Mose kepada CNBC Indonesia dalam kunjungan ke pabriknya beberapa waktu lalu.
Sebagai informasi, alutsista seperti tank dan panser TNI sendiri menjadi salah satu dari tiga sektor yang diberikan relaksasi dari mandatori perluasan penerapan B20 sejak 1 September lalu. Dua lainnya adalah sebagian pembangkit listrik PLN dan tambang yang berada di ketinggian, seperti milik Freeport.
"Pada produk solar tertentu masih terdapat pengecualian digunakan B0, khususnya produk setara Pertadex atau Diesel Premium," kata Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati beberapa waktu lalu. (gus)
PT Pindad (Persero) memamerkan kendaraan taktis (rantis) Komodo yang berbahan bakar solar dengan bauran minyak sawit sebanyak 20% (biodiesel 20/B20) dalam kunjungan kerja Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita ke area pabrik Pindad hari Sabtu (15/9/2018).
Konversi ke B20 dalam penggunaan rantis Komodo yang bermesin diesel merupakan suatu inovasi karena sebelumnya bahan bakar nabati (biofuel) berbasis sawit kerap diragukan kecocokannya dengan mesin peralatan berat.
Direktur Utama Pindad Abraham Mose menjelaskan pihaknya sedang melakukan pembicaraan dengan vendor mesin Pindad untuk melangkah ke B50 (bauran minyak sawit sebanyak 50% dalam solar). Hal ini disebabkan perlunya modifikasi pada mesin, terutama sistem nozzle dan penyaringan (filter) untuk kandungan biofuel sebanyak itu.
"Permasalahannya selama ini selalu di situ. Tapi saat ini pihak ITB [Institut Teknologi Bandung] sedang melakukan penelitian untuk menciptakan green biodiesel, sehingga unsur monoglyceride dan triglycerides yang ada di dalamnya bisa disaring sehingga betul-betul murni menjadi green biodiesel atau green avtur," jelas Abraham usai peluncuran mesin minyak goreng buatan Pindad itu, hari Sabtu.
Infografis [Aristya Rahadian Krsabella]
Dia pun mengakui, kendala dalam mesin ini menjadi salah satu penghambat teknologi biodiesel Indonesia bisa masuk ke pasar Eropa karena tidak compatible dengan mesin buatan Eropa.
Kendati demikian, Abraham meyakini bahwa pada saatnya pabrikan mesin Eropa harus beradaptasi dengan teknologi dan regulasi Indonesia karena besarnya pasar di tanah air.
"Memang itu yang jadi problem-nya tetapi mereka kan harus lihat market. Market kita kan besar sekali, di Asia, di Indonesia sehingga mereka mau tidak mau harus berdaptasi, melakukan perubahan di engine di sisi nozzle dan filter," jelasnya kepada CNBC Indonesia.
Sebagai informasi, rantis Komodo menggunakan mesin buatan pabrikan asal Prancis, Renault.
Adapun selain Komodo, Pindad juga sedang mencoba menerapkan B20 pada mesin panser Anoa. (prm)
Kapan B20 Siap Dipakai untuk Alutsista TNI?
Panser Komodo Berbahan Bakar B20 [Foto: CNBC Indonesia/Samuel Pablo]
Menteri Perekonomian Darmin Nasution mengatakan bahwa TNI meminta waktu selama 2 bulan untuk melakukan kajian terhadap kesiapan alutsista (alat utama sistem persenjataan) yang sudah ada dapat menggunakan B20.
"Alutsista ya mereka [TNI] minta waktu 2 bulan untuk audit forensiknya dan saat ini sudah berjalan tapi belum selesai. Katanya 27 September ini mereka mulai rapat untuk membaca hasilnya," jelas Darmin di kantornya, Selasa (25/9/2018) malam.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Pindad (Persero) Abraham Mosse memamerkan kendaraan taktis (rantis) KOMODO terbaru keluaran Pindad yang sudah dapat menerapkan B20.
"B20 kan kita sudah jalan, kita malah sedang uji coba menuju ke B50. Kita lagi bicara dengan vendor mesin kita karena akan ada perubahan di nozzle dan filter, selalu yang jadi permasalahan di situ," kata Mose kepada CNBC Indonesia dalam kunjungan ke pabriknya beberapa waktu lalu.
Sebagai informasi, alutsista seperti tank dan panser TNI sendiri menjadi salah satu dari tiga sektor yang diberikan relaksasi dari mandatori perluasan penerapan B20 sejak 1 September lalu. Dua lainnya adalah sebagian pembangkit listrik PLN dan tambang yang berada di ketinggian, seperti milik Freeport.
"Pada produk solar tertentu masih terdapat pengecualian digunakan B0, khususnya produk setara Pertadex atau Diesel Premium," kata Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati beberapa waktu lalu. (gus)
♞ CNBC
Demikianlah Artikel Pindad Pamerkan Panser Komodo Berbahan Bakar B20
Sekianlah artikel Pindad Pamerkan Panser Komodo Berbahan Bakar B20 kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Pindad Pamerkan Panser Komodo Berbahan Bakar B20 dengan alamat link https://beritawawancara.blogspot.com/2020/02/pindad-pamerkan-panser-komodo-berbahan.html
0 Response to "Pindad Pamerkan Panser Komodo Berbahan Bakar B20"
Posting Komentar