Sunyi diantara Kerlip Lampu

Sunyi diantara Kerlip Lampu - Hallo sahabat Berita Wawancara, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Sunyi diantara Kerlip Lampu, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Artikel Kabar, Artikel Berita, Artikel Berita Wawan cara, Artikel Fenomena, Artikel Indonesia, Artikel Islam, Artikel Islami, Artikel Muslim, Artikel Politik, Artikel Ragam, Artikel Unik, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Sunyi diantara Kerlip Lampu
link : Sunyi diantara Kerlip Lampu

Baca juga


Sunyi diantara Kerlip Lampu



Ku putar lagu untuk memecah kesunyian.

Alunan instrumen piano dan flute membuat angan ku melayang. Harmoni anatar denting piano dan flute membawa angan terbang.

Memejamkan mata adalah cara terbaik menikmati The Best Relaxing Piano n Flute.

Ketika mata terpejam, bukan hitam yang aku lihat tapi pantai laut selatan yang hanya samar samar. Pasirnya yang hitam terasa dingin di kaki.

Entah, aku lebih suka menikmati laut disaat malam. Ketika tak ada orang lain disana.  Hanya ada debur ombak, angin yang dingin dan aku.

Disaat seperti itulah, semua perasaan, isi hati terserabut. Seolah olah tertarik ombak dan terbawa arus pantai selatan hilan ditelan Samudera Hindia.

Sekejab rasa itu hilang, hanya ada damai di hati. Tapi sayang hanya sekejab.

Angin dingin yang menampar pipi kembali memunculkan rasa itu, yang masih ada walaupun hanya seujung kuku.

Hanya sebuah duri yang menancap di daging tapi saat luka yang tertancap kembali tersentuh, rasa nyeri itu menyeruak di dada.

Kubuka mata, kerlip lampu kota membawa angan ke tempat lain. Ada sesuatu disana yang membuat tersenyum sekaligus meringis menahan duri. Duri lain. Di tempat yang berbeda.

Ribuan kerlip lampu terlihat dari sini, lantai 17. Aku tak ingin memejamkan mata, tapi ingin menikmati kerlip lampu sembari sesekali terdengar dengkuran kecil. 

Kerlip lampu itu seolah bercerita, ada pijar kecil diantara gelap dini hari. Masih ada harapan walaupun itu hanya setitik.

Ada realita diantara kepingan masa lalu. Ada harapan nyata dan bukan mimpi. 

Biarlah duri itu masih menancap, biarlah sesekali rasa itu menyeruak. Tak perlulah dicabut, karena hanya akan meninggalkan lubang dan carut luka.

Tapi, ijinkan aku sekali lagi memejamkan mata, alunan ini belum selesai. Biarkan angin laut memelukku dan mencumbuku. Karena aku tahu rasa itu ada dan aku tahu sang laut merinduku.

Selamat pagi dunia, 

selamat pagi cinta. 

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Solo, 28 Maret 2016

4:24




Demikianlah Artikel Sunyi diantara Kerlip Lampu

Sekianlah artikel Sunyi diantara Kerlip Lampu kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Sunyi diantara Kerlip Lampu dengan alamat link https://beritawawancara.blogspot.com/2017/03/sunyi-diantara-kerlip-lampu.html

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sunyi diantara Kerlip Lampu"

Posting Komentar