Empat KRI Merapat ke Perbatasan

Empat KRI Merapat ke Perbatasan - Hallo sahabat Berita Wawancara, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Empat KRI Merapat ke Perbatasan, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Artikel Kabar, Artikel Berita, Artikel Berita Wawan cara, Artikel Fenomena, Artikel Indonesia, Artikel Islam, Artikel Islami, Artikel Muslim, Artikel Politik, Artikel Ragam, Artikel Unik, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Empat KRI Merapat ke Perbatasan
link : Empat KRI Merapat ke Perbatasan

Baca juga


Empat KRI Merapat ke Perbatasan

⚓ Antisipasi pelarian kelompok MautePasukan TNI AL sudah bersiaga di wilayah perairan yang berbatasan dengan Filipinan, untuk mengantisipasi pelarian kelompok Maute yang digempur militer Filipina di Marawi.

Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) XIII/Tarakan Laksamana Pertama TNI Ferial Fachroni menyebutkan, ada empat kapal perang Indonesia dengan senjata lengkap sudah berpatroli di perbatasan.

Ini masih ditambah Kapal Angkatan Laut (KAL) dan kapal Patroli Keamanan Laut (Patkamla) dari sejumlah satuan di bawah Lantamal XIII/Tarakan.

Di antaranya KRI Ki Hajar Dewantara dan KRI Teluk Sangkulirang. Kemudian unsur-unsur KAL maupun Patkamla dari Nunukan, Tarakan dan Bunyu juga,” ujarnya, Jumat (2/6).

Kapal-kapal perang tersebut, lanjutnya, sebenarnya sudah siaga sejak beberapa bulan lalu dengan tugas rutin menjaga perbatasan melalui operasi Ambalat dan sebagainya.

Namun, untuk momen ini armada tersebut diinstruksikan lebih giat meningkatkan pengawasan di perbatasan.

Selain di laut, pihaknya sudah menginstruksikan kepada Lanal Nunukan untuk melakukan pengawasan di darat dengan mewaspadai pintu keluar masuk warga di Nunukan.

Menurutnya, semua ini untuk mengantisipasi masuknya kelompok pemberontak Filipina yang terdesak dan melarikan diri ke sejumlah negara terdekat, termasuk Indonesia. Atau juga mewaspadai gelombang pengungsi Filipina ke Tanah Air.

Namun, Ferial Fachroni membantah sudah ada instruksi pusat untuk status siaga satu di perbatasan. Menurutnya, kondisi yang terjadi saat ini belum mendesak untuk menetapkan status. Hanya meningkatkan kewaspadaan di perbatasan.

Sebelumnya diberitakan, jajaran Pangkalan Angkatan Udara (Lanud) Tarakan juga mulai meningkatkan pengawasan terhadap jalur keluar masuk penumpang di Bandara Juwata.

Seperti pantauan Berau Post (Jawa Pos Group), Kamis (1/6), sejumlah anggota Lanud Tarakan lengkap dengan senjata mengawasi penumpang melalui pintu keberangkatan dan kedatangan.

Personel lainnya juga diinstruksikan berpatroli di sekitar terminal bandara. Mereka bertugas secara bergantian dalam waktu 24 jam.

Dengan perintah dari Pangkoopsau II, kami meningkatkan jam untuk patroli maupun pemeriksaan. Yang tadinya hanya 18 jam, sekarang 24 jam secara bergantian atau berkesinambungan,” ungkap Komandan Lanud Tarakan Kolonel Pnb Didik Kristiyanto.

Sebanyak 33 personel Brimob juga disiagakan di wilayah perbatasan, terutama akses darat untuk mengantisipasi adanya kelompok-kelompok yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban.

Karena seperti dikatakan Kapolres Nunukan AKBP Jefri Yuniardi melalui Kasubbag Humas Iptu M Karyadi, tidak menutup kemungkinan kelompok pemberontak di Filipina masuk ke wilayah perbatasan.

Untuk itu pimpinan Polri memerintahkan mengambil langkah menempatkan pasukan Brimob di pintu perbatasan yang merupakan keluar masuknya orang dan barang,” ujarnya. (mrs/fen)

  JPNN  


Demikianlah Artikel Empat KRI Merapat ke Perbatasan

Sekianlah artikel Empat KRI Merapat ke Perbatasan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Empat KRI Merapat ke Perbatasan dengan alamat link https://beritawawancara.blogspot.com/2017/06/empat-kri-merapat-ke-perbatasan.html

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Empat KRI Merapat ke Perbatasan"

Posting Komentar