Ini Lho Cara Cerdik Membangun Bonding dengan Si Kecil

Ini Lho Cara Cerdik Membangun Bonding dengan Si Kecil - Hallo sahabat Berita Wawancara, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Ini Lho Cara Cerdik Membangun Bonding dengan Si Kecil, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Artikel Kabar, Artikel Berita, Artikel Berita Wawan cara, Artikel Fenomena, Artikel Indonesia, Artikel Islam, Artikel Islami, Artikel Muslim, Artikel Politik, Artikel Ragam, Artikel Unik, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Ini Lho Cara Cerdik Membangun Bonding dengan Si Kecil
link : Ini Lho Cara Cerdik Membangun Bonding dengan Si Kecil

Baca juga


Ini Lho Cara Cerdik Membangun Bonding dengan Si Kecil


"The most important time is family time"
Tak bisa dipungkiri, waktu bersama keluarga adalah waktu yang paling utama. Setelah seharian bekerja. Beberapa jam tidak bersua dengan si kecil membuat kerinduan dalam hati seorang Ibu ataupun Ayah bergejolak. Ceileh

Tapi bener lho mams, paps. Meskipun kadang si kecil suka bikin rusuh, membuat rumah berantakan, makanan berceceran dimana-mana tapi tanpa kehadiran mereka hati tetep hampa. Apalagi bagi ibu bekerja seperti saya yang hampir 9 jam berada di luar rumah. Jauh dari duo anak lanang. Waktu bersama keluarga yang amat terbatas itu sangat berarti bagi saya, suami dan duo anak lanang.


Apa sih bonding itu?



"Aku ingin di rumah terus agar bonding sama anak makin deket" atau "Saya selalu mendampingi anak-anak tentu agar bonding diantara kami makin erat".  Banyak orang tua yang sering menggunakan kata-kata bonding. Tetapi apakah pemaknaan dan implemetasinya sudah pas?

Bonding sendiri dari  kata bahasa Inggris yang berarti ikatan. Yang bisa bermakna hubungan pribadi yang erat yang terbentuk antar manusia (seperti antara suami dan istri atau orang tua dan anak)

Bonding atau hubungan antara anak dan ibu/ayah seharusnya lekat dalam sisi emosional. Tidak sekedar dekat atau bersama, tetapi secara emosi harus terhubung. Saat bersama anak apakah kita mendengarkan dan tahu apa yang mereka butuhkan dan secara emosi hubungan begitu mendalam. Bukan sekedar bersama seharian tapi kita sibuk bersih-bersih rumah si anak mainan sendirian, atau kita mainan gadget dan si kecil juga pegang gadget. Meskipun bersama tapi tak ada bonding yang kuat.
.


Saya dan suami bekerja sama agar waktu yang terbatas bersama duo anak lanang menjadi lebih berkualitas. Kami sadar jika waktu yang terbatas itu harus kami manfaatkan dengan sebaik mungkin. Karena percuma juga jika kuantitas tanpa diimbangi kualitas. Bonding dengan duo anak lanang harus benar-benar berkualitas dan "mengena" di hati. Baik bagi saya, suami atau kedua anak lanang.

Bonding saat anak masih bayi bisa lebih mudah kalau menurut saya. Sentuhan dari kulit ke kulit merupakan cara efektif, bisa dengan memandikan si kecil atau memijat. Sejak bayi saya memandikan sendiri duo anak lanang, meskipun seharian mereka tidak bersama dengan saya tetapi mereka lebih dekat ke saya daripada ke simbahnya yang justru lebih lama secara waktu menemani mereka.

Lalu, saat mereka beranjak besar dan sudah mulai rikuh serta ogah di mandiin membuat bonding antara kami berkurang? Tentu tidak, asal cara kita menjaga hubungan dengan anak tepat. Waktu yang terbatas di hari Senin hingga Jumat sering malah menjadi family time yang berkualitas. Beda dengan hari libur yang saya justru sibuk menyelesaikan pekerjaan rumah dan menemani mereka sembari tangan memegang gadget. Hayo siapa yang kayak gitu, bersama si kecil tapi malah mengabaikan mereka? SALAH BESAR ITU MAH!

Mungkin ada yang pengen tahu cara saya menghabiskan family time untuk meningkatkan kualitas bonding saya sama duo anak lanang, berikut 7 caranya:


1. Menyiapkan barang pribadi mereka

Duo anak lanang saat ini masih berusia 4 dan 6 tahun. Mereka belum bisa mandiri sepenuhnya. Saya masih suka menyiapkan barang pribadi mereka seperti handuk dan baju ganti. Atau membantu mereka menyiapkan alat tulis dan buku pelajaran. Nggak mandiri donk? Semua ada masanya mams, untuk saat ini mereka terkadang bisa menyiapkan sendiri tapi tak ada salahnya sebagai ibu saya membantu. Mereka merasa senang jika apa yang saya siapkan sesuai dengan keinginan mereka. Ada kepuasan di hati mereka bagitupun saya.

2. Menemani anak makan

Aktivitas makan juga menjadi sarana bonding bagi saya. Kebetulan yang kecil masih disuapi dengan si Mas sudah makan sendiri. Tapi selalu saya dampingi. Saat makan saya bisa mengenalkan mereka pada aneka lauk dan macam-macam sayur. Saya selalu menyempatkan mendapingi sarapan dan makan malam. Meski terkadang membuat saya terlambat ke kantor tapi bagi saya waktu yang 10 menit saat makan lebih utama. Saya harus meyakinkan diri mereka sudah makan cukup, karena saat mereka belum sarapan di pagi hari saya bakalan nggak tenang sepanjang hari.

3. Mendampingi anak belajar

Walaupun masih TK dan PAUD, tetapi hampir tiap malam duo anak lanang selalu belajar, entah itu mewarnai, corat-coret, mengenal huruf dan angka atau belajar menulis. Saya tidak pernah memaksa mereka belajar, biasanya si adek yang setelah makan malam mengambil tas dan mulai belajar baru diikutin si masnya. Saat itulah tugas saya dimulai, dari membacakan petunjuk atau dimintai ide menggambar apa.

4. Bermain Bersama

Meskipun hanya aktivitas bermain tapi jika didampingi anak-anak akan lebih semangat dan bergembira. Jika permainan fisik saya hanya ikut bermain sebentar dan duduk di dekat mereka bermain. Duo anak lanang pun protes jika saya menjauh dari tempat mereka bermain. Terlebih saat bermain gadget, saya harus berada di samping mereka, agar bisa memantau aplikasi apa yang mereka mainkan.

5. Membacakan Cerita

Aktivitas membacakan cerita   menjadi momen yang sangat dinantikan duo anak lanang. Saya biasa membacakan buku cerita bergambar baik dongeng ataupun kisah para nabi. Mereka sangat excited akan cerita-cerita tersebut dan sepertinya tersimpan dalam memory mereka dan menjadi salah satu tolak ukur dalam mereka bertindak. Misal, mereka tidak ingin menjadi anak nakal seperti tokoh yang baru saya ceritakan atau tidak berani pada orang tua.

6. Traveling

Merekatkan hubungan dengan anak tak harus dengan rutinitas yang serius, traveling atau piknik bisa menjadi satu kegiatan yang membuat kita semakin dekat dengan anak. Perjalanan, melihat alam, mengenal hewan atau datang ke tempat yang baru akan membuat anak merasa senang dan bahagia. Hubungan pasti lebih intens dan refresh sehingga bonding dengan anak semakin dalam.

7. Mengelus-elus punggung sebelum tidur

Sejak kecil duo anak lanang selalu minta diisik-isik. Dalam bahasa Indonesia berarti dielus-elus. Terkadang saya merasa lelah, tetapi masak saya tega menolak dan membuat mereka bersedih. Toh, tak sampai sepuluh menit setelah dielus-elus mereka segera tidur. Mungkin anak lain punya kebiasaan berbeda, bisa di peluk, diusap-usap keningnya atau sekedar minta sun sebelum bobok. Jangan ditolak mam, saat mereka besar belum tentu mereka mau lho disayang-sayang lagi.


Gadget untuk si Kecil

Btw, di era digital seperti sekarang kita bisa menggunakan teknologi untuk meningkatkan bonding pada anak. Si kecil yang merupakan generasi Z pasti lebih familiar dengan smartphone ataupun tablet. Begitupun dengan duo anak lanang yang sudah fasih menggunakan gadget, tetapi pemakaian saya batasi dan selalu dalam pengawasan. Bagaimanapun, diera digital kita tidak boleh melarang anak sama sekali untuk tidak menggunakan gadget. Kenalkan secara alami tapi tetap yang menjadi komandan adalah orang tua.



Kemaren saya membeli Chicken Nugget So Good di minimarket, saya perhatikan di kemasan ada sticker khusus. Ada sticker bertuliskan Cerdik, Cerita Digital Interaktif yang sangat menarik perhatian saya. Sesampai di rumah anak-anak juga sudah nggak sabar menikmati nugget rasa pizza.  Tetapi begitu saya buka kemasan dan ada hadiah frame bergambar Chico dan Chaca mereka antusias banget melihat aplikasi Cerdik yang bisa didownload di Play Store.

Tanpa menunggu lama saya segera mengunduh aplikasi Cerdik dan memainkannya. Caranya gampang banget, berikut ini tahapan-tahapannya :




1. Setelah selesai didownload kami langsung memasang aplikasi Cerdik dan memilih  menu yang diinginkan, mulai untuk membaca cerita, resep untuk aneka resep dan pengaturan untuk mensetting tampilan dan suara.





2. Pilih menu Mulai jika ingin membacakan cerita, kemudian pilih cerita yang diinginkan sesuai frame yang didapat. Lalu scan frame bergambar dan jika sudah terbaca maka cerita  dalam bentuk digital interaktif langsung dimulai. Akan ada gambar sesuai dengan cerita dan suara dari aplikasi yang bercerita. Anak-anak mendengarkan dengan seksama setiap adegan dan terlihat antusias sekali.





Frame yang saya dapat kemaren cerita tentang Chiko dan Chika. Dongeng Chiko dan Chika bercerita tentang ayah Chika yang mempunya toko roti harum lezat, Ibu Utami memesan roti untuk anak panti asuhan, ibu Utami memesan sandwich dengan isian telur, Ibu Utami menginginkan makanan yang lezat dan berprotein. Chika memesan telur pada Chiko yang merupakan sepupu Chika. Ayah ibu Chico memiliki peternakan, Chico bertugas mengumpulkan teur untuk dijual. Saat Chico di kandang dia melihat biawak disudut kandang. Si Jengger ayam kesayangan Chiko berusaha mengusir. Ahirnya Chiko dan Jengger berhasil mengusir biawak yang akan memakan telur-telur ayam tersebut. Chico merupakan anak pemberani dan pintar sehingga dia berhasil mengusir biawak tersebut. Tapi sayang telur banyak yang pecah dan kandang berantakan. Chicko kemudian merapikan kandang kembali.



Cerita Chika dan Chiko part pertama selesai. Mereka senang sekali bisa menikmati dongeng dalam bentuk digital. Kemudian saya menggoreng nugget dan menikmati bersama duo anak lanang sambil minta diceritain lagi tentang Cerita Chika dan Chiko. Tak bosan-bosannya minta dibacain Cerita Chika dan Chiko part persama. 




Sobat Prima, tak hanya duo anak lanang yang suka sekali sama aplikasi SO GOOD Cerdik. Saya juga terbantu dalam mencari ide cerita mendongeng. Tak hanya itu saya bisa mencari resep aneka olah SO GOOD dari aplikasi Cerdik. Jadi anak-anak nggak bosan dengan menu yang itu itu saja.



Aplikasi Cerdik rasanya harus ada di smartphone atau tablet para orang tua, khususnya bagi orang tua yang memiliki anak-anak. Banyak keuntungan yang didapat dari aplikasi SO GOOD Cerdik antara lain:




1. Perpaduan gambar, video dan suara yang menarik membuat anak-anak tidak gampang bosan, padahal saat dibacakan buku cerita terkadang sekali saja mereka sudah jenuh. 

2. Aplikasi SO GOOD Cerdik menjadi permainan yang mendidik Cerita dalam dongeng yang menghadirkan tokoh dengan karakter yang bagus membuat anak punya panutan yang positif, seperti cerita Chika dimana Chika  dan Chiko yang digambarkan sebagai anak yang suka membantu orang tua. Chiko yang pemberani dan pintar serta perilaku baik dari Ibu Utami yang memberi bantuan pada anak yatim dan mengajari tentang makanan sehat.

3. Video interaktif yang membuat anak lebih kreatif dan ikut berinteraksi dari menscan gambar, memilih tombol dan mengganti setiap halaman setelah cerita selesai.

4.  Menjadi permainan yang menghibur, aman dan dan menghibur bagi anak-anak.

5.  Menjadi ibu kreatif dalam memasak dari referensi resep di aplikasi SO GOOD Cerdik.




Mams, Paps. Sering kita merasa sibuk sendiri saat bonding time. Anak bisa lho tidak merasakan kehadiran kita walapun kita ada disebelahnya. Sering nggak membuka email atau mengerjakan deadline, padahal anak di samping sudah teriak-teriak minta ditemani bermain? Hal sederhana seperti itu membuat anak-anak merasa diabaikan dan bonding antara orang tua dan anak ada jurang pemisah. 

Ada sebuah penelitian yang menyimpulkan dari 24 jam sehari, orangtua hanya membutuhkan 20 menit untuk betul-betul mempunyai hubungan berkualitas dengan anak. Nah, ini bisa menjadi jawaban menggembirakan bagi saya yang mempunyai waktu terbatas dengan anak. Hanya setengah jam pun jika benar-benar berkualitas dan membekas di hati anak, pasti bonding antara kami lebih dalam.


Banyak cara untuk menumbuhkan kedekatan yang kuat dan mendalam antara orangtua dan anak. Tak hanya Ibu yang harus dekat dengan anak, tetapi sosok ayah juga harus dekat dengan si kecil. Aplikasi SO GOOD CERDIK bisa menjadi solusi tepat bagi orang tua dan untuk bermain bersama, mendidik anak dengan karakter yang bagus, belajar membaca, dan menghibur.

Gadget tidak lagi harus dihindari tetapi manfaatkan gadget untuk digunakan bersama-sama dengan seluruh anggota keluarga. Aplikasi SO GOOD CERDIK bisa menjadi solusi yang jitu  untuk menciptakan arti penting dalam kebersamaan dan membangun bonding bersama keluarga. 



Oke mams, paps, jangan lupa beli produk SO GOOD  siap masak dari bakso, nugget, stick, seafood, Shaped Nugged, dan Sausake kemasan 400 gram .dan temukan sticker SO GOOD Cerdik. Kumpulkan koleksi cerita dan kartunya. Donwload aplikasinya, dan mainkan bersama si kecil. Mari mendongeng, tertawa bersama dan jangan lupa nikmati nugget SO Good yang enak dan sehat.

  • #SOGOODCERDIK
  • #KEBxSOGOOD





Demikianlah Artikel Ini Lho Cara Cerdik Membangun Bonding dengan Si Kecil

Sekianlah artikel Ini Lho Cara Cerdik Membangun Bonding dengan Si Kecil kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Ini Lho Cara Cerdik Membangun Bonding dengan Si Kecil dengan alamat link https://beritawawancara.blogspot.com/2017/11/ini-lho-cara-cerdik-membangun-bonding.html

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Ini Lho Cara Cerdik Membangun Bonding dengan Si Kecil"

Posting Komentar