Judul : LOKO Coffe Shop, Icon Baru Malioboro
link : LOKO Coffe Shop, Icon Baru Malioboro
LOKO Coffe Shop, Icon Baru Malioboro
Suara sirine palang pintu kereta api beradu dengan deru kereta api yang lewat di Stasiun Tugu Yogyakarta. Tak kalah riuh dengan suara angklung yang dimainkan oleh grup angklung Kridotomo. Para staf dari KAI (Kereta Api Indonesia) serta para pramu dan prama berseragam warna ceria nampak asyik bergoyang menikmati alunan musik angklung. Begitupun para tamu undangan yang hadir pada acara Launching Loko Coffe Shop, nampak sumringah menikmati hiburan yang disuguhkan.
Suasana bertambah hangat ketika staf dari PT. Reska Multi Usaha menampilkan atraksi Reska Move dimana mereka perform dance diriringi lagu Sweet Talk yang dipopulerkan oleh Sheryl, Rizky Febian dan Chandra Liow dengan penuh semangat. Gerak dan gaya mereka tak kalah dengan dancer profesional. Senyum manis tak pernah lepas dari bibir mereka. Seolah sudah melekat dengan keseharian mereka ketika melayani para penumpang kereta api.
Usai berjoged, mbak-mbak cantik berseragam biru menyanyikan lagu dangdut yang lagi ngehits, tak urung para petinggi jajaran KAI turut bernyanyi dan berjoged bersama. Wah, saya nggak nyangka ternyata mereka nggak kaku dan bisa berbaur tanpa ada sekat antara pejabat teras dan staf biasa. Suatu pemandangan yang jarang saya temukan di dunia birokrasi. Tak ada jarak, semua merayakan launching sebuah coffeshop dengan bergembira bersama. Yang bikin suasana makin seru ketika Bapak Edi Sukmono memberikan saweran kepada pemain angklung serta pramu prama yang menampilkan dance diikuti semua pejabat yang lain.
Waduh pak, saya juga mau lho disawer. LoL
Jajaran pejabat PT KAI, PT RU dan pekerja RU |
Turut hadir pada acara launching Loko Coffe Shop Bapak Haryadi Suyuti yang tak lain tak bukan adalah Walikota Yogyakarta. Orang nomor satu di jajaran pemerintah kota Yogyakarta ini nampak seru berbincang dengan Bapak Edi Sukmoro Dirut PT KAI dan Bapah Muh Sahli selaku pimpinan PT Reska.
Dirut KAI Bapak Edi Sukmoro, Walikota Yogyakarta Bapak Haryadi Suyuti dan Plt Reska Bapak Muh Sahli |
Tentang LOKO Coffeshop
Sebelum LOKO Coffe Shop dibuka secara resmi, Bapak Muh. Sahli menyampaikan laporan kegiatan selaku Plt dari PT Reska Utama Multiusaha. Loko Coffee Shop merupakan salah satu usaha yang dimiliki oleh PT Reska Multi Usaha sebagai anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia (Persero), yang merupakan cabang terbaru, setelah sebelumnya terdapat empat Loko Café yang sudah beroperasi yaitu cabang Stasiun Tugu, Stasiun Lempuyangan, Stasiun Gubeng, dan Stasiun Gambir.
Ada satu hal yang unik dari Loko Coffee Shop dibanding cabang Loko Café yang lain yaitu adanya live brewing kopi Nusantara dari para barista lokal yang dapat dinikmati langsung oleh para pengunjung café. Minat masyarakat yang besar di dunia kuliner dan ketertarikan masyarakat yang besar terhadap kopi membuat PT Reska Multi Usaha tergerak untuk membuka cabang baru Loko Café dengan konsep Coffee Shop. Lokasinya yang nyaman dengan konsep semi outdoor membuat pengunjung dapat menikmati suasana hiruk pikuk Kota Yogyakarta sambil menikmati hidangan khas Loko Coffee Shop Malioboro yang buka selama 24 jam.
Bapak Haryadi Suyuti juga memberikan sambutan dan mendukung sepenuhnya atas dibukanya LOKO Coffeshop. Selaku wakil dari masyarakat kota Yogyakarta Bapak Haryadi Suyuti menyampaikan terimakasih atas dibukanya sisi selatan Stasiun Tugu menjadi pedestrian dan merubah stigma negatif dari Jalan Pasar Kembang. Dengan dibukanya LOKO Coffeshop wisatawan bisa menikmati Malioboro dari sisi sebelah barat dan LOKO Coffeshop bakal menjadi icon wisata baru di wilayah Yogyakarta.
Bapak Edi Sukmoro selaku Direktur Utama PT KAI menyampaikan jika PT KAI telah membuka LOKO Cafe di beberapa stasiun besar dan menyediakan kopi nusantara. KAI memberi kesempatan pada kopi nasional untuk berkembang melalui kafe yang dibuka oleh PT Reska Utama. Bapak Edi Sukmoro juga menyampaikan terimakasih atas kerja keras dari Bapak Sahli dan jajarannya dalam persiapan pembukaan LOKO Coffe Shop.
“Loko Coffee Shop ini awalnya dikonsepkan untuk meningkatkan kenyamanan para calon penumpang kereta apipada saat menunggu keberangkatan di stasiun, namun kini berkembang menjadi daya tarik masyarakat dan wisatawan untuk tambahan destinasi wisata kuliner yang nyaman di Yogyakarta
Medang, Madang dan Jagongan menjadi tagline dari LOKO Coffeshop diharapkan masyarakat Jogja ataupun para wisatawan bisa menikmati Malioboro dengan menikmati sajian kuliner, minuman dan njagong yang dalam bahasa Indonesia berarto nongkrong ataupun ngobrol bersama. Tentunya orang yang datang ke Malioboro ingin kembali datang ke Malioboro seperti dalam lirik lagu Yogyakarta.
Puncak acara dari Launching LOKO Coffe Shop yaitu penarikan tirai genta dan penandatanganan plakat oleh Walikota Yogyakarta dan Dirut PT KAI. Raungan sirine dan terompet menjadi penanda diresmikannya LOKO Coffe Shop. Terbukanya tirai penutup genta menjadi daya tarik tersendiri karena genta ( lonceng) memiliki bentuk yang unik dan bakal menjadi spot selfi para pengunjung. Dalam dunia perkeretaapian, genta memiliki peranan penting karena menjadi penanda dalam lalu lintas kereta.
Genta yang dipindahkan langsung dari stasiun Klaten |
Icon baru Malioboro |
Menu Unggulan di LOKO Coffe Shop
Setelah LOKO Coffe Shop resmi dibuka para tamu dipersilakan menikmati hidangan yang menjadi menu unggulan dari LOKO Coffe Shop. Dari menu western seperti spagetti, chicken cordon bleu hingga menu nusantara tersedia di LOKO Coffe Shop. Untuk mengakomodir selera turis asing yang banyak datang di Malioboro tentu menu western harus ada.
Bagi pecinta kuliner nusantara wajib hukumnya menikmati menu unggulan dari LOKO Coffe Shop, yaitu Rawon Iga Monster dan Mi Goreng Jawa. Iganya empuk dan rasa khas Rawon dari Jawa Timur begitu terasa termasuk telur asin dan kerupuk udan yang menjadi pelengkap rawon.
Begitupun Mi Goreng Jawa yang dimasak sepenuh hati oleh chef LOKO Coffe Shop. Dinikmati saat malam hari bersama kopi panas pastilah semlidut kalau kata mas Dyodoran. Untuk menu tradisional seperti Gudeg Koyor, Brongkos Koyor dan wedang Ronde bisa dinikmati pada jam 00.00 WIB hingga jam 07.00 pagi.
Untuk menu ala kafe seperti Rawon Iga Monster, Mi Goreng, Spagetti serta aneka minuman yang menggugah selera seperti Juice Leci, Strawberry Mojito, Milkshake dan masih banyak menu lain. Harganya pun tidak mahal, masih lah cocok sama kocek kita-kita ataupun wisatawan yang datang ke Jogja.
Live Music Everyday
Ketika menikmati malam di Malioboro selain lesehan serta menikmati kuliner yaitu hiburan musik dari para pengamen. Pihak PT Reska tentu mengakomodir "kerinduan" dari para tamu yang datang ke Malioboro dengan menampilkan live musik setiap harinya mulai jam 8 malam dengan genre musik yang berbeda setiap malamnya.
HARI
|
HIBURAN MUSIK
|
Senin
|
Latina
|
Selasa
|
Beatles Dmasta
|
Rabu
|
Reagee Positive Vibration
|
Kamis
|
KeroncongKomunitas
|
Jumat
|
Andree Baskara& Friend
|
Sabtu
|
Deplastik All Genre
|
Minggu
|
Astro Country
|
Wow. Menikmati Malioboro, menyantap kuliner lezat, suasana kereta yang hilir mudik dan sajian live musik tentu menghadirkan kesenangan tersendiri. Terlebih LOKO Cofee Shop memang dikonsep dengan bangunan semi outdoor. Kamu bisa duduk di dalam ruangan atau bersantai di luar dan menikmati udara segar.
Gimana teman-teman, kapan kalian Medang, Madang dan Jagongan di LOKO Coffe Shop? Nikmati suasana Malioboro, sesap setiap teguk kopi nusantara yang disajikan dengan metode espresso atau manual brew dengan lantunan musik dan tentunya kenangan. Atau jadikan kehadiranmu di LOKO Coffe Shop menjadi kenangan terindah.
***
LOKO Coffe Shop
Emplasemen Stasiun Tugu Jalan Pasar Kembang
Demikianlah Artikel LOKO Coffe Shop, Icon Baru Malioboro
Sekianlah artikel LOKO Coffe Shop, Icon Baru Malioboro kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel LOKO Coffe Shop, Icon Baru Malioboro dengan alamat link https://beritawawancara.blogspot.com/2018/06/loko-coffe-shop-icon-baru-malioboro.html
0 Response to "LOKO Coffe Shop, Icon Baru Malioboro"
Posting Komentar