Judul : [Dunia] Jenderal AS Prediksi Konflik Iran-Israel Akan Pecah
link : [Dunia] Jenderal AS Prediksi Konflik Iran-Israel Akan Pecah
[Dunia] Jenderal AS Prediksi Konflik Iran-Israel Akan Pecah
Karena Insiden Nuklir NatanzLedakan yang terjadi di fasilitas nuklir dan militer di Natanz dan Parchin. [Foto/REUTERS]
Seorang jenderal Amerika Serikat (AS) memprediksi konflik antara Iran dan Israel akan pecah setelah rentetan ledakan dan kebakaran di negara para Mullah tersebut termasuk di situs nuklir Natanz.
Teheran tak mengeluarkan tuduhan resmi, namun banyak media yang mengutip sumber intelijen Timur Tengah menyebut rezim Zionis di balik sejumlah insiden di Iran.
Jenderal Kenneth McKenzie, komandan Komando Sentral AS yang mengawasi operasi militer Washington di Timur Tengah, mengatakan Iran akan menanggapi serentetan ledakan dan kebakaran baru-baru ini, terutama insiden di fasilitas nuklir Natanz.
Dalam sebuah wawancara dengan kolumnis Washington Post, David Ignatius yang diterbitkan pada hari Kamis, Jenderal Kenneth McKenzie memperkirakan konflik akan pecah antara Republik Islam Iran dan Israel.
"Pengalaman saya dengan Iran memberi tahu saya bahwa mereka akan merespons," kata McKenzie yang dilansir Middle East Eye, Sabtu (18/7/2020).
Awal Juli lalu, sebuah ledakan menghantam fasilitas nuklir Natanz, menyebabkan kerusakan signifikan pada situs yang bejarak sekitar 300 km dari Teheran. Beberapa hari kemudian, ledakan menewaskan dua orang di zona industri di ibu kota.
Serangkaian kebakaran misterius dan ledakan telah terjadi, termasuk insiden yang merusak pabrik aluminium di kota industri Lamerd, galangan kapal di kota pelabuhan Bushehr dan pabrik petrokimia di provinsi Khuzestan barat daya.
Para pejabat Iran telah menyatakan beberapa kebakaran itu sebagai kecelakaan, tetapi mereka juga mencurigai Israel atau Amerika Serikat berada di belakang ledakan di Natanz.
"Menanggapi serangan dunia maya adalah bagian dari kekuatan pertahanan negara itu. Jika terbukti bahwa negara kami telah menjadi sasaran serangan dunia maya, kami akan merespons," kata kepala pertahanan sipil Iran, Gholamreza Jalali, kepada stasiun televisi pemerintah awal Juli lalu.
Kantor berita negara, IRNA, juga menerbitkan sebuah artikel yang membahas kemungkinan sabotase oleh "musuh" berada di belakang ledakan di Natanz.
"Sejauh ini, Iran telah mencoba untuk mencegah krisis yang intensif dan pembentukan kondisi dan situasi yang tidak terduga," tulis IRNA.
"Tetapi penyeberangan garis merah Republik Islam Iran oleh negara-negara yang bermusuhan, terutama rezim Zionis dan AS, berarti bahwa strategi...harus direvisi."
The New York Times bulan ini mengutip seorang pejabat intelijen Timur Tengah yang mengatakan "bom kuat" yang ditanam oleh Israel bertanggung jawab atas serangan di Natanz. (min)
Iran akan Respon Keras Insiden Nuklir Natanz
Infografis [sindonews]
Komandan Komando Sentral Amerika Serikat (AS), Jenderal Kenneth McKenzie menuturkan Iran akan membalas ledakan yang terjadi di fasilitas nuklir dan militer di Natanz dan Parchin. Sejauh ini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab, tapi Israel dituding berada dibalik ledakan itu.
McKenzie mengatakan Iran pasti akan memberikan respon yang sangat keras, meskipun belum diketahui apa atau siapa yang berada dibalik ledakan tersebut.
"Pengalaman saya dengan Iran memberitahu saya bahwa mereka akan merespons," kata McKenzie saat wawancara dengan The Washington Post awal pekan ini, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (19/7/2020).
Pernyataan itu muncul di tengah laporan media Iran yang secara tidak langsung menuduh Israel dan AS berada di belakang ledakan di situs nuklir Natanz.
Selain itu, surat kabar Kuwait, al-Jarida mengutip sumber "senior" yang tidak disebutkan namanya mengatakan sebelumnya pada bulan Juli bahwa insiden Parchin adalah hasil dari serangan udara yang dilakukan oleh jet tempur F-35 Israel, sementara ledakan Natanz disebabkan oleh serangan siber Israel.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Abbas Mousavi, sebelumnya telah memperingatkan bahwa jika Teheran menyimpulkan bahwa adanya "elemen asing" terlibat dalam ledakan Natanz, mereka akan menghadapi konsekuensi serius. (esn)
Insiden Misterius di Iran Berlanjut
Insiden di berbagai lokasi di seluruh Iran terjadi ketika ketegangan antara Washington dan Teheran tetap memanas, terutama setelah serangan pesawat tak berawak AS yang menewaskan jenderal top Iran, Qasem Soleimani, pada Januari lalu.
Sejak Juni lalu, rentetan insiden ledakan dan kebakaran tak wajar terjadi di berbagai situs di Iran termasuk di situs nuklir Natanz. Beberapa di antaranya menimbulkan pertanyaan tentang apa yang sebenarnya terjadi di negara para Mullah tersebut.
Teheran sejauh ini tetap merahasiakan beberapa penyebab insiden di situs penting tersebut, sedangkan pejabat tinggi Israel menyangkal jika rezim Zionis terlibat. (mad)
♖ Sindonews
Seorang jenderal Amerika Serikat (AS) memprediksi konflik antara Iran dan Israel akan pecah setelah rentetan ledakan dan kebakaran di negara para Mullah tersebut termasuk di situs nuklir Natanz.
Teheran tak mengeluarkan tuduhan resmi, namun banyak media yang mengutip sumber intelijen Timur Tengah menyebut rezim Zionis di balik sejumlah insiden di Iran.
Jenderal Kenneth McKenzie, komandan Komando Sentral AS yang mengawasi operasi militer Washington di Timur Tengah, mengatakan Iran akan menanggapi serentetan ledakan dan kebakaran baru-baru ini, terutama insiden di fasilitas nuklir Natanz.
Dalam sebuah wawancara dengan kolumnis Washington Post, David Ignatius yang diterbitkan pada hari Kamis, Jenderal Kenneth McKenzie memperkirakan konflik akan pecah antara Republik Islam Iran dan Israel.
"Pengalaman saya dengan Iran memberi tahu saya bahwa mereka akan merespons," kata McKenzie yang dilansir Middle East Eye, Sabtu (18/7/2020).
Awal Juli lalu, sebuah ledakan menghantam fasilitas nuklir Natanz, menyebabkan kerusakan signifikan pada situs yang bejarak sekitar 300 km dari Teheran. Beberapa hari kemudian, ledakan menewaskan dua orang di zona industri di ibu kota.
Serangkaian kebakaran misterius dan ledakan telah terjadi, termasuk insiden yang merusak pabrik aluminium di kota industri Lamerd, galangan kapal di kota pelabuhan Bushehr dan pabrik petrokimia di provinsi Khuzestan barat daya.
Para pejabat Iran telah menyatakan beberapa kebakaran itu sebagai kecelakaan, tetapi mereka juga mencurigai Israel atau Amerika Serikat berada di belakang ledakan di Natanz.
"Menanggapi serangan dunia maya adalah bagian dari kekuatan pertahanan negara itu. Jika terbukti bahwa negara kami telah menjadi sasaran serangan dunia maya, kami akan merespons," kata kepala pertahanan sipil Iran, Gholamreza Jalali, kepada stasiun televisi pemerintah awal Juli lalu.
Kantor berita negara, IRNA, juga menerbitkan sebuah artikel yang membahas kemungkinan sabotase oleh "musuh" berada di belakang ledakan di Natanz.
"Sejauh ini, Iran telah mencoba untuk mencegah krisis yang intensif dan pembentukan kondisi dan situasi yang tidak terduga," tulis IRNA.
"Tetapi penyeberangan garis merah Republik Islam Iran oleh negara-negara yang bermusuhan, terutama rezim Zionis dan AS, berarti bahwa strategi...harus direvisi."
The New York Times bulan ini mengutip seorang pejabat intelijen Timur Tengah yang mengatakan "bom kuat" yang ditanam oleh Israel bertanggung jawab atas serangan di Natanz. (min)
Iran akan Respon Keras Insiden Nuklir Natanz
Infografis [sindonews]
Komandan Komando Sentral Amerika Serikat (AS), Jenderal Kenneth McKenzie menuturkan Iran akan membalas ledakan yang terjadi di fasilitas nuklir dan militer di Natanz dan Parchin. Sejauh ini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab, tapi Israel dituding berada dibalik ledakan itu.
McKenzie mengatakan Iran pasti akan memberikan respon yang sangat keras, meskipun belum diketahui apa atau siapa yang berada dibalik ledakan tersebut.
"Pengalaman saya dengan Iran memberitahu saya bahwa mereka akan merespons," kata McKenzie saat wawancara dengan The Washington Post awal pekan ini, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (19/7/2020).
Pernyataan itu muncul di tengah laporan media Iran yang secara tidak langsung menuduh Israel dan AS berada di belakang ledakan di situs nuklir Natanz.
Selain itu, surat kabar Kuwait, al-Jarida mengutip sumber "senior" yang tidak disebutkan namanya mengatakan sebelumnya pada bulan Juli bahwa insiden Parchin adalah hasil dari serangan udara yang dilakukan oleh jet tempur F-35 Israel, sementara ledakan Natanz disebabkan oleh serangan siber Israel.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Abbas Mousavi, sebelumnya telah memperingatkan bahwa jika Teheran menyimpulkan bahwa adanya "elemen asing" terlibat dalam ledakan Natanz, mereka akan menghadapi konsekuensi serius. (esn)
Insiden Misterius di Iran Berlanjut
Insiden di berbagai lokasi di seluruh Iran terjadi ketika ketegangan antara Washington dan Teheran tetap memanas, terutama setelah serangan pesawat tak berawak AS yang menewaskan jenderal top Iran, Qasem Soleimani, pada Januari lalu.
Sejak Juni lalu, rentetan insiden ledakan dan kebakaran tak wajar terjadi di berbagai situs di Iran termasuk di situs nuklir Natanz. Beberapa di antaranya menimbulkan pertanyaan tentang apa yang sebenarnya terjadi di negara para Mullah tersebut.
Teheran sejauh ini tetap merahasiakan beberapa penyebab insiden di situs penting tersebut, sedangkan pejabat tinggi Israel menyangkal jika rezim Zionis terlibat. (mad)
♖ Sindonews
Demikianlah Artikel [Dunia] Jenderal AS Prediksi Konflik Iran-Israel Akan Pecah
Sekianlah artikel [Dunia] Jenderal AS Prediksi Konflik Iran-Israel Akan Pecah kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel [Dunia] Jenderal AS Prediksi Konflik Iran-Israel Akan Pecah dengan alamat link https://beritawawancara.blogspot.com/2020/07/dunia-jenderal-as-prediksi-konflik-iran.html
0 Response to "[Dunia] Jenderal AS Prediksi Konflik Iran-Israel Akan Pecah"
Posting Komentar