Mencari Ridha di Bulan Ramadhan

Mencari Ridha di Bulan Ramadhan - Hallo sahabat Berita Wawancara, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Mencari Ridha di Bulan Ramadhan, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Artikel Kabar, Artikel Berita, Artikel Berita Wawan cara, Artikel Fenomena, Artikel Indonesia, Artikel Islam, Artikel Islami, Artikel Muslim, Artikel Politik, Artikel Ragam, Artikel Unik, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Mencari Ridha di Bulan Ramadhan
link : Mencari Ridha di Bulan Ramadhan

Baca juga


Mencari Ridha di Bulan Ramadhan

Jum'at 02 Juni 2017

Foto : Ilustrasi


Kajian Online Ramadhan, Masih ingatkah dengan musibah meletusnya Gunung Merapi, 26 Oktober 2010? Musibah yang terjadi ini menalan banyak korban jiwa. Memang tidak ada letusan, hanya erupsi saja atau yang dikenal dengan "Wedhus Gembel" yaitu kabut asap pekat dengan suhu 600 derajat celcius dan akan menghancurkan segala apa yang dilewatinya. 

Ingat pulakah bencana gempa Tsunami di Aceh, 26 Desember 2004? Air laut meluber ke daratan hingga setinggi 10 meter. Hal yang kita anggap tidak masuk akal terjadi, namun hanya atas izin-Nya lah laut tumpahkan airnya ke daratan hingga sebanyak itu. 12 tahun musibah gempa Tsunami di Indonesia, tapi puing-puingnya jelas nampak terlihat.

Saat melihat musibah itu, apa yang kita pikirkan? Dengan melihat pemberitaannya di televisi, lengkap dengan analisis ilmu geografisnya, kita percaya untuk yang pertama kalinya bahwa Tsunami yang melanda Aceh dikarenakan gempa dengan pergerakan lempeng yang naik di daerah lautan. Lengkap dengan ciri-ciri gempa mininaml 6,0 Skala Richter, jenis pensesaran gempa tergolong sesar naik atau sesar turun (Gaya-gaya semacam ini biasanya terjadi pada zona bukaan dan zona sesar). Atau penyebab meletusnya gunung merapi, yang disebabkan oleh gempa vulkanik, sehingga mengocok perut Gunung Merapi dan mengakibatkan gas di dalam bumi keluar ke permukaan. ( BACA;  Selalu Melibatkan Allah )

Sudah. Biasanya kita cukup disitu saja. Tidak pernah lebih dalam menganalisa gejala alam yang terjadi tersebut. Inilah yang salah dalam diri kita. Karena dengan percaya langsung pada analisa itu, maka kita tak lagi mengindahkan qadla dan qadarnya Allah. Kita lupa bahwa yang membuat keputusan dan ketetapan itu hanyalah Allah azza wa jalla. Allah berfirman pada surah An-Nisa ayat 133, yang artinya : "Jika Allah menghendaki, niscaya Dia musnahkan kalian wahai manusia. Dan Dia datangkan umat yang lain sebagai pengganti kalian. Dan adalah Allah Mahakuasa berbuat demikian.."

Tak ada satu kejadian pun tanpa izin Allah. Kita lupa bahwa siapa yang menggerakkan lempeng bumi, kita lupa bahwa siapa yang menyebabkan gempa, kita lupa bahwa siapa yang meluberkan air laut ke daratan. Laut pun tunduk pada kekuasaan Allah, daratan pun tunduk pada kekuasaan Allah, gunung pun juga tunduk pada kekuasaan Allah. Namun kita menganalisa setiap kejadian hanya sebatas pada makhluk-Nya, bukan diteruskan kepada Sang Pencipta.

Contoh yang paling kongkret adalah. Pada saat ada orang meninggal dunia atau kecelakaan. Kita langsung mereka-reka : "Oh, orang itu emang punya penyakit ini." atau "Jelas saja. Dijalan itu memang angker." Selalu ada ucapan seperti ini ketika mendengar ada kejadian maupun peristiwa. Akhirnya apa? Kita jadi lupa untuk berintrospeksi diri. Kita luput untuk bermuhasabah diri.

Oleh karenanya, milikilah Qalbun Mahdiy. Apa qalbun mahdiy itu? Yaitu hati yang ridla dengan ketetapan dan keputusan Allah, ridla terhadap qadla dan qadar-Nya, menyerahkan diri kepada Allah atas segala urusan yang menimpanya.

Jika kita susah, menganggap itu sebuah kesialan, kita cenderung memandang horizontal permasalahan itu. Melihat sebabnya dikarenakan makhluk-Nya. Berpikir jika solusi akan hadir dari makhluk-Nya. Sampai kita lupa kepada siapa yang menciptakan makhluk itu. Kita lalai pada Sang Pencipta. Menduakannya. Mengacuhkannya. Padahal, apa pun yang terjadi di dunia ini, segala musibah, nikmat, dan peristiwa tak pernah luput dari izin Allah. Allah berfirman dalam surah At-Taghabun ayat 11, yang artinya : "Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; Dan barang siapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."

Sudahkah memiliki Qalbun Mahdiy? Atau kita selalu menghubung-hubungkan peristiwa dan kejadian dengan hal-hal ghaib dari bangsa jin? Mereka akan tertawa, bangsa jin pasti senang, karena kita menganggap bahwa kejadian itu karena mereka, mereka merasa kita mengakui kehadirannya, dan lupa bahwa hanya dari Allah azza wa jalla lah semua peristiwa dan kejadian itu hadir. 


Kajian Online Ramadhan 2017
Oleh : Ustadz Luqman Abdurrahman S., M.Pd.I



Demikianlah Artikel Mencari Ridha di Bulan Ramadhan

Sekianlah artikel Mencari Ridha di Bulan Ramadhan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Mencari Ridha di Bulan Ramadhan dengan alamat link https://beritawawancara.blogspot.com/2017/06/mencari-ridha-di-bulan-ramadhan.html

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mencari Ridha di Bulan Ramadhan"

Posting Komentar