Diskan Fasilitasi Pengembangan Ekosistem Mangrove

Diskan Fasilitasi Pengembangan Ekosistem Mangrove - Hallo sahabat Berita Wawancara, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Diskan Fasilitasi Pengembangan Ekosistem Mangrove, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Artikel Kabar, Artikel Berita, Artikel Berita Wawan cara, Artikel Fenomena, Artikel Indonesia, Artikel Islam, Artikel Islami, Artikel Muslim, Artikel Politik, Artikel Ragam, Artikel Unik, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Diskan Fasilitasi Pengembangan Ekosistem Mangrove
link : Diskan Fasilitasi Pengembangan Ekosistem Mangrove

Baca juga


Diskan Fasilitasi Pengembangan Ekosistem Mangrove

Penulis : Dimaz Akbar







Probolinggo,KraksaanOnline.com - Dalam rangka peningkatan mitigasi bencana dalam laut, Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Probolinggo memberikan sosialisasi fasilitasi pengembangan ekosistem mangrove di wilayah Desa Tongas Wetan Kecamatan Tongas, Senin (25/9/2017).

Kegiatan yang digelar di kediaman Sekretaris KUB Samudera Biru Laut Abadi Sudar ini diikuti oleh 25 orang peserta terdiri dari anggota KUB Samudera Biru Laut Abadi dan Pokmaswas (Kelompok Masyarakat Pengawas) Kecamatan Tongas.

Kepala Diskan Kabupaten Probolinggo Dedy Isfandi melalui Kepala Bidang Perikanan Tangkap Wahid Noor Azis mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan pengetahuan tentang arti pentingnya menjaga dan menanam mangrove di sekitar pantai.

"Kebetulan dalam waktu dekat kami akan melakukan penanaman 20 ribu mangrove di wilayah pantai Desa Tongas Wetan seluas 2 hektar dengan melibatkan Pokmaswas dan KUB Samudera Biru Laut Abadi. Sehingga bisa bersama-sama memelihara dan merawat mangrove," katanya.

Menurut Wahid, di lokasi pantai Desa Tongas Wetan ini sebelumnya sudah ditanami sebanyak 85 ribu mangrove untuk lahan seluas 8,5 hektar. Sehingga dengan ada penambahan 20 ribu untuk 2 hektar, maka totalnya mencapai 10,5 hektar.




"Untuk mengetahui mangrove ini hidup atau tidak, baru diketahui setahun setelah penanaman. Tetapi hidup dan tidaknya mangrove tergantung dari tanah lumpur pasirnya. Yang paling penting lagi jangan terlalu sering terendam air," jelasnya.

Wahid menerangkan bahwa mangrove ini banyak sekali manfaatnya. Secara ekologi mempunyai peran sebagai pelindung pantai, peredam gelombang, pengendali banjir, penyerap limbah, pensuplay bahan organik dan sebagai sumber energi bagi biota laut.

"Secara sosial, ekonomi dan budaya, tanaman mangrove berperan sebagai penyedia 70 produk langsung dan tidak langsung serta memiliki nilai estetika yang sangat tinggi," tegasnya.

Dengan adanya kegiatan ini Wahid mengharapkan masyarakat mulai paham dan tahu mengapa kawasan mangrove atau sepadan pantai dilindungi. Hal ini dikarenakan sangat penting dalam kehidupan ekosistem yang ada di dalamnya.

"Pokmaswas sebagai pihak yang peduli terhadap kelestarian lingkungan dapat lebih memahami tugas mereka untuk ikut menyadarkan kepada masyarakat sekitar pantai," pungkasnya. (maz)


Demikianlah Artikel Diskan Fasilitasi Pengembangan Ekosistem Mangrove

Sekianlah artikel Diskan Fasilitasi Pengembangan Ekosistem Mangrove kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Diskan Fasilitasi Pengembangan Ekosistem Mangrove dengan alamat link https://beritawawancara.blogspot.com/2017/09/diskan-fasilitasi-pengembangan.html

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Diskan Fasilitasi Pengembangan Ekosistem Mangrove"

Posting Komentar