Membangun Menuju Kecamatan Open Defecation Free

Membangun Menuju Kecamatan Open Defecation Free - Hallo sahabat Berita Wawancara, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Membangun Menuju Kecamatan Open Defecation Free, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Artikel Kabar, Artikel Berita, Artikel Berita Wawan cara, Artikel Fenomena, Artikel Indonesia, Artikel Islam, Artikel Islami, Artikel Muslim, Artikel Politik, Artikel Ragam, Artikel Unik, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Membangun Menuju Kecamatan Open Defecation Free
link : Membangun Menuju Kecamatan Open Defecation Free

Baca juga


Membangun Menuju Kecamatan Open Defecation Free

Penulis : Dimaz Akbar
01 November 2017

Probolinggo,KraksaanOnline.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo berupaya memberikan fasilitasi agar mampu membangun komitmen stakeholder kecamatan menuju kecamatan ODF (Open Defecation Free) tahun 2017. Kegiatan ini dilakukan di Kecamatan Sumberasih, Tegalsiwalan Kotaanyar dan Leces secara bergantian mulai Rabu (25/10/2017) hingga Selasa (31/10/2017) siang.

Selasa (31/10/2017), kegiatan ini dilaksanakan di Kecamatan Leces. Dimana kegiatan ini diikuti oleh Forkopimka Leces, kepala desa dan petugas kesehatan yang ada di desa di wilayah Kecamatan Leces.

Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo dr. Shodiq Tjahjono melalui Kasi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga Sumaryanto mengatakan sanitasi merupakan salah satu kebutuhan penting manusia mengingat sebagian besar penyakit sangat erat berhubungan dengan masalah sanitasi.

“Sanitasi juga sebagai salah satu faktor untuk menjaga dan meningkatkan kualitas derajat kesehatan masyarakat. Oleh sebab itu sanitasi tetap menjadi perhatian penting mengingat sanitasi masih menjadi masalah di negara kita," katanya.

Menurut Yanto, Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) sudah dimulai sejak tahun 2008. Sementara hingga akhir tahun 2015 capaian target MDGs Indonesia masih belum maksimal. "Dengan berakhirnya MDGs, maka selanjutnya pemerintah melanjutkannya dengan Sustainability Development Goals (SDGs) yang ditargetkan harus dicapai pada tahun 2030 dan bertekad mencapai Akses Universal pada tahun 2019," jelasnya.

Yanto menerangkan bahwa Kabupaten Probolinggo merupakan salah satu bagian wilayah di Provinsi Jawa Timur. Dimana Jawa Timur sebagai salah satu provinsi dengan jumlah penduduk yang besar memiliki kontribusi terhadap angka keberhasilan pembangunan nasional, demikian pula Kabupaten Probolinggo. "Sehingga inovasi program dan tindakan strategis perlu dilakukan agar akselerasi peningkatan akses sanitasi bisa berjalan dengan cepat," terangnya.

Lebih lanjut Yanto mengharapkan melalui program STBM pendekatan pemberdayaan masyarakat lebih diutamakan, dimana masyarakat dipicu agar mereka paham dan sadar akan pentingnya kebutuhan sarana sanitasi.

“Pemicuan adalah salah satu metode dalam pemberdayaan masyarakat dengan harapan terjadi perubahan perilaku hidup bersih dan sehat oleh masyarakat yang pada giliranya akan berkontribusi pada tambahan akses sanitasi," tegasnya.

Yanto menegaskan dalam kurun beberapa tahun, Kabupaten Probolinggo untuk mendukung STBM telah melakukan berbagai inovasi melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat terutama terkait dengan peningkatan akses jamban masyarakat agar tidak buang air besar sembarangan (ODF) diantaranya adalah pemberdayaan masyarakat dengan cara gerakan gotong royong dan arisan jamban. Dalam kegiatan tersebut partisipasi masyarakat bersifat masal, bukan hanya kelompok kecil masyarakat yang belum memiliki sarana sanitasi saja.

“Tujuan positif dalam upaya mencapai keinginan tersebut agar masyarakat dapat berperilaku hidup bersih dan sehat melalui akses jamban sehat sebagai sarana sanitasi dasar. Hal tersebut tentunya perlu peran dan dukungan semua pihak, baik lintas sektor maupun lintas program termasuk juga para penentu kebijakan di semua tingkatan termasuk di tingkat Kecamatan untuk menyatukan komitmen dan persepsi masyarakat terhadap akses sanitasi yang layak melalui penyediaan jamban sehat di setiap rumah," tambahnya.

Yanto menambahkan kegiatan ini bertujuan meningkatkan kerja sama stakeholder dalam mewujudkan Kecamatan ODF, meningkatnya peran serta masyarakat desa dalam gerakan total sanitasi. "Sekaligus meningkatnya cakupan akses jamban sehat dan meningkatnya derajat kesehatan masyarakat melalui gerakan STBM," pungkasnya.(maz)




Demikianlah Artikel Membangun Menuju Kecamatan Open Defecation Free

Sekianlah artikel Membangun Menuju Kecamatan Open Defecation Free kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Membangun Menuju Kecamatan Open Defecation Free dengan alamat link https://beritawawancara.blogspot.com/2017/11/membangun-menuju-kecamatan-open.html

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Membangun Menuju Kecamatan Open Defecation Free"

Posting Komentar