Pengamat Sebut Budaya Hoax itu Milik Buzzer Bayaran, Bukan Cyber Muslim

Pengamat Sebut Budaya Hoax itu Milik Buzzer Bayaran, Bukan Cyber Muslim - Hallo sahabat Berita Wawancara, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Pengamat Sebut Budaya Hoax itu Milik Buzzer Bayaran, Bukan Cyber Muslim, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, Artikel Berita Wawan cara, Artikel Fenomena, Artikel Indonesia, Artikel Islam, Artikel Islami, Artikel Kabar, Artikel Muslim, Artikel Politik, Artikel Ragam, Artikel Unik, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Pengamat Sebut Budaya Hoax itu Milik Buzzer Bayaran, Bukan Cyber Muslim
link : Pengamat Sebut Budaya Hoax itu Milik Buzzer Bayaran, Bukan Cyber Muslim

Baca juga


Pengamat Sebut Budaya Hoax itu Milik Buzzer Bayaran, Bukan Cyber Muslim

Pengamat Sebut Budaya Hoax itu Milik Buzzer Bayaran, Bukan Cyber Muslim


Dirjen Aplikasi Informatika (Aptika) Kemkominfo, Samuel Abrijani Pangerapan. Menurutnya, kesembilan situs tersebut sudah dicek keabsahannya melakukan penyebaran berita hoax oleh lembaga negara terkait. berikut website yang diblokir tersebut 1. Nahimunkar.com 2. Gensyiah.com 3. Kiblat.net 4. Islampos.com 5. Suaranews.com 6. Izzamedia.com 7. Voa-islam.com 8. Dakwahtangerang.com 9. Bisyarah.com

“Lembaga negara yang berkaitan dengan hal itu merekomendasikan untuk diblokir. Saya dilaporkannya begitu dan tadi malam sudah dikirimkan surat untuk melakukan pemblokiran sembilan situs tersebut kepada para operator dan Internet Service Provider (ISP). Harusnya, hari ini sudah berjalan,” ungkap Samuel kepada merdeka, Sabtu (31/12).

Kontan saja banyak dari kalangan jurnalis muslim yang merasa terdzalimi dengan kebijakan pemerintah tersebut, pasalnya semua situs yang dikatakan penyebar hoax adalah situs Islam, yang menjadi media alternatif bagi umat Islam mendapatkan informasi yang bersih tak terpengaruh kepentingan politik praktis sebagaiman media-media mainstream. Tim redaktur dakwahmedia.net sempat mewawancarai Rizqi Awal, seorang pemerhati media online sekaligus founder Dakwah Islam.

"Saat ini, buzzer rela melakukan apapun demi menguntungkan yang membayar mereka. Termasuk beredarnya berita hoax yang bisa jadi dibuat karena kepentingan politik." Tutur Rizqi Awal seperti dilansir dakwahmedia.net, Senin (2/1/2016).

Rizqi Awal pun mempertanyakan mengapa media-media yang selama ini justru mengungkap kebenaran dan melawan hoax justru yang diblokir "Sementara itu, media Islam yang berorientasi untuk mengungkap kebenaran dan melawan isu hoax itu justru dibredel. Tentu kita bertanya, ini ada apa?"

Namun, rakyat saat ini semakin sadar siapa yang benar-siapa yang salah "Yang menarik bahwa justru dengan pemblokiran itu ummat semakin sadar untuk berpihak kepada yang memihak islam. Ini dibuktikan dengan trendsnya #StopBlokirMediaIslam dan #TutupMediaAntiIslam di sosial media." Lanjut pria yang akrab dipanggil Awal.            
     
"Ya maraknya berita hoax ini tak lain adalah upaya politik busuk dan adu domba. Maka, cyber muslim harus bergerak untuk membeberkan fakta mencengangkan sehingga kita akan tahu rakyat harus berpihak kepada Islam. Untuk pemblokiran media islam, ini membuktikan bahwa pemerintah hari ini terkesan anti terkait semakin membesarnya wacana Islam dan penerapannya. Terkhusus seakan akan pemerintah tidak adil dalam pemblokiran ini" Pungkas Rizqi Awal


Demikianlah Artikel Pengamat Sebut Budaya Hoax itu Milik Buzzer Bayaran, Bukan Cyber Muslim

Sekianlah artikel Pengamat Sebut Budaya Hoax itu Milik Buzzer Bayaran, Bukan Cyber Muslim kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Pengamat Sebut Budaya Hoax itu Milik Buzzer Bayaran, Bukan Cyber Muslim dengan alamat link https://beritawawancara.blogspot.com/2017/01/pengamat-sebut-budaya-hoax-itu-milik.html

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Pengamat Sebut Budaya Hoax itu Milik Buzzer Bayaran, Bukan Cyber Muslim"

Posting Komentar