Judul : Pelebon Agung, Daya Tarik Tersendiri dari Ubud
link : Pelebon Agung, Daya Tarik Tersendiri dari Ubud
Pelebon Agung, Daya Tarik Tersendiri dari Ubud
Setiap mendengar kata Ubud, ingatan saya tertuju pada suami artis cantik Happy Salma. Tjokorda Bagus, lelaki ganteng itu memang berasal dari Ubud dan bukan sembarang orang, doi merupakan Putra Raja Ubud. Ganteng, Kalem, pangeran lagi, how you so lucky jeng Happy?
Kembali ngomongin Ubud, satu daerah di Bali ini memiliki pesona yang tak dipunyai daerah lain. Kawasan wisata Ubud kaya akan nilai sejarah, seni dan budaya yang melekat erat. Mungkin ini ada hubungannya dengan kerajaan Ubud yang masih ada hingga sekarang.
Ubud berada di kabupaten Gianyar, secara administratif, Ubud merupakan sebuah kecamatan di Bali yang terhimpun dari 13 banjar yang membawahi 6 desa adat. Topografi wilayah Ubud pada umumnya dikelilingi persawahan serta hutan-hutan yang diapit oleh jurang dan sungai. Nah, jika kamu sering melihat lukisan pemandangan persawahan hijau dengan terasering yang begitu indah, bisa dipastikan sang pelukis memang menggambarkan Ubud.
Jujur, saya penasaran sekali dengan prosesi Ngaben yang tak hanya unik tapi memerlukan anggaran biaya yang sangat besar. Di Ubud sendiri Ngaben sering diadakan, karena pastilah ke liburan di ubud bali akan memberikan sensasi tersendiri, melihat langsung prosesi pembakaran jenazah yang tak hanya menyita perhatian wisatawan lokal tapi turis asing juga.
Ngaben adalah upacara terakhir dan yang paling penting dari setiap kehidupan Bali. Jiwa dilepaskan sepenuhnya dari tubuh untuk naik ke surga dan akan bereinkarnasi. Tujuannya untuk mengirim jiwa almarhum untuk kehidupan selanjutnya. Bagi masyarakat Bali, yang meninggal hanya sementara dan akan bereinkarnasi akan mendapatkan ketenangan terakhir di Moksha (pembebasan dari reinkarnasi dan siklus kematian).
Ngaben adalah upacara terakhir dan yang paling penting dari setiap kehidupan Bali. Jiwa dilepaskan sepenuhnya dari tubuh untuk naik ke surga dan akan bereinkarnasi. Tujuannya untuk mengirim jiwa almarhum untuk kehidupan selanjutnya. Bagi masyarakat Bali, yang meninggal hanya sementara dan akan bereinkarnasi akan mendapatkan ketenangan terakhir di Moksha (pembebasan dari reinkarnasi dan siklus kematian).
Megahnya Prosesi Pelebon Agung (Ngaben) di Ubud
Setahu saya ngaben keluarga kerajaan yang terakhir yaitu Prosesi pelebon agung cucu tertua penglingsir Puri Agung Ubud, Tjokorda Putra Widura. Prosesi ngaben tak hanya menarik tapi bikin geleng-geleng, ada upacara ini terdapat bade tumpang sia setinggi 21 meter dengan berat delapan ton. Sementara lembu silem beratnya satu ton. Biasanya memakan waktu persiapan 1-2 bulan mulai dari pembuatan bade atau menara yang akan digunakan untuk ngaben.
Upacara itu juga merupakan pelepasan atau perpisahan orang meninggal yang sangat berbeda. Tak ada isak tangis kesedihan, namun kegembiraan yang tampak di wajah keluarga, maupun masyarakat. Sebab menurut kepercayaan mereka, kematian merupakan berkah dari Tuhan yang harus disyukuri. Kematian dianggap bukan akhir, melainkan awal untuk menuju proses reinkarnasi
Warga turut bahu-membahu mengusung Bade atau tempat jenazah setinggi 25 meter dengan sukarela. Ada yang unik dan berbeda dalam upacara itu. Nah, inilah yang menjadi daya tarik wisata pulau Bali. Tak hanya keindahan alam yang luar biasa, namun juga budaya yang tidak akan ditemui di tempat lain.
Demikianlah Artikel Pelebon Agung, Daya Tarik Tersendiri dari Ubud
Sekianlah artikel Pelebon Agung, Daya Tarik Tersendiri dari Ubud kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Pelebon Agung, Daya Tarik Tersendiri dari Ubud dengan alamat link https://beritawawancara.blogspot.com/2017/02/pelebon-agung-daya-tarik-tersendiri.html
0 Response to "Pelebon Agung, Daya Tarik Tersendiri dari Ubud"
Posting Komentar