Judul : Airnav Ambil Alih ATC Lima Bandara Militer
link : Airnav Ambil Alih ATC Lima Bandara Militer
Airnav Ambil Alih ATC Lima Bandara Militer
Sukhoi TNI AU [B Siswanto]
Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indoneaia (LPPNPI/Airnav Indonesia) akan mengambil alih pengaturan lalu lintas udara (ATC) lima bandara "enclave civil" atau bandara militer yang juga dipergunakan untuk penerbangan sipil.
Direktur Operasi LPPNPI Wisnu Darjono di Bogor, Jumat mengatakan lima bandara tersebut, yaitu Bandara Sabang, Malang, Tasikmalaya, Ranai (Natuna) dan Morotai.
"Pengambilalihan ATC ini juga merupakan penugasan dari pemerintah seiring dengan meningkatnya pergerakan pesawat dan untuk mendukung pariwisata," katanya.
Wisnu menuturkan di Bandara Abdul Rachman Saleh, Malang, pergerakan penerbangan sipil saat ini sudah 10 pergerakan sehari.
Begitu pula di bandara lainnya, dia mengatakan, seperti di Bandara Ranai, Sabang dan Morotai yang potensi wisatanya diperkirakan akan meningkat pesat.
"Jadi ini kebijakan pemerintah karena wisata di Malang trafiknya sudah banyak, dan sudah didarati pesawat jet, begitu juga di Ranai, Morotai dan Sabang, kalau Tasikmalaya di situ ada training (pelatihan)," katanya.
Wisnu menjelaskan untuk pembagian tugasnya, selama penerbangan tersebut dalam keadaan Indonesia normal bukan dalam keadaan perang, maka pengaturan lalu lintas udara (ATC) dilakukan oleh LPPNPI atau Airnav, meskipun penerbangan yang dilakukan merupakan penerbangan militer.
"Paradigmanya, semua pelayanan penerbangan dalam keadaan Indonesia aman, normal maka akan dilayani kaidah penerbangan sipil, meskipun itu penerbangan militer, pesawat Hercules membawa penuh tentara," katanya.
Kecuali, lanjut dia, dalam keadaan darurat militer, pengaturan lalu lintas udara akan dilakukan oleh militer.
Dia menambahkan pengambilalihan pengaturan lalu lintas udara tersebut akan dimulai pada Januari 2017.
Berdasarkan data LPPNPI, sepanjang 2016 rata-rata pergerakan pesawat di enam bandara terbesar per bulan, di antaranya di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, yaitu 29.633 pergerakan, Sultan Hasanuddin Makassar 26.220 pergerakan, Juanda Surabaya 11.737 pergerakan, Ngurah Rai Denpasar 11.157 pergerakan, Sepinggan Balikpapan 5.991 pergerakan dan Kualanamu Medan 5.071 pergerakan.
Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indoneaia (LPPNPI/Airnav Indonesia) akan mengambil alih pengaturan lalu lintas udara (ATC) lima bandara "enclave civil" atau bandara militer yang juga dipergunakan untuk penerbangan sipil.
Direktur Operasi LPPNPI Wisnu Darjono di Bogor, Jumat mengatakan lima bandara tersebut, yaitu Bandara Sabang, Malang, Tasikmalaya, Ranai (Natuna) dan Morotai.
"Pengambilalihan ATC ini juga merupakan penugasan dari pemerintah seiring dengan meningkatnya pergerakan pesawat dan untuk mendukung pariwisata," katanya.
Wisnu menuturkan di Bandara Abdul Rachman Saleh, Malang, pergerakan penerbangan sipil saat ini sudah 10 pergerakan sehari.
Begitu pula di bandara lainnya, dia mengatakan, seperti di Bandara Ranai, Sabang dan Morotai yang potensi wisatanya diperkirakan akan meningkat pesat.
"Jadi ini kebijakan pemerintah karena wisata di Malang trafiknya sudah banyak, dan sudah didarati pesawat jet, begitu juga di Ranai, Morotai dan Sabang, kalau Tasikmalaya di situ ada training (pelatihan)," katanya.
Wisnu menjelaskan untuk pembagian tugasnya, selama penerbangan tersebut dalam keadaan Indonesia normal bukan dalam keadaan perang, maka pengaturan lalu lintas udara (ATC) dilakukan oleh LPPNPI atau Airnav, meskipun penerbangan yang dilakukan merupakan penerbangan militer.
"Paradigmanya, semua pelayanan penerbangan dalam keadaan Indonesia aman, normal maka akan dilayani kaidah penerbangan sipil, meskipun itu penerbangan militer, pesawat Hercules membawa penuh tentara," katanya.
Kecuali, lanjut dia, dalam keadaan darurat militer, pengaturan lalu lintas udara akan dilakukan oleh militer.
Dia menambahkan pengambilalihan pengaturan lalu lintas udara tersebut akan dimulai pada Januari 2017.
Berdasarkan data LPPNPI, sepanjang 2016 rata-rata pergerakan pesawat di enam bandara terbesar per bulan, di antaranya di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, yaitu 29.633 pergerakan, Sultan Hasanuddin Makassar 26.220 pergerakan, Juanda Surabaya 11.737 pergerakan, Ngurah Rai Denpasar 11.157 pergerakan, Sepinggan Balikpapan 5.991 pergerakan dan Kualanamu Medan 5.071 pergerakan.
✈ Antara
Demikianlah Artikel Airnav Ambil Alih ATC Lima Bandara Militer
Sekianlah artikel Airnav Ambil Alih ATC Lima Bandara Militer kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Airnav Ambil Alih ATC Lima Bandara Militer dengan alamat link https://beritawawancara.blogspot.com/2016/12/airnav-ambil-alih-atc-lima-bandara.html
0 Response to "Airnav Ambil Alih ATC Lima Bandara Militer"
Posting Komentar