Cerita Letda Gideon dkk Evakuasi 15 Pekerja di Nduga yang Diteror KKB

Cerita Letda Gideon dkk Evakuasi 15 Pekerja di Nduga yang Diteror KKB - Hallo sahabat Berita Wawancara, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Cerita Letda Gideon dkk Evakuasi 15 Pekerja di Nduga yang Diteror KKB, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Artikel Kabar, Artikel Berita, Artikel Berita Wawan cara, Artikel Fenomena, Artikel Indonesia, Artikel Islam, Artikel Islami, Artikel Muslim, Artikel Politik, Artikel Ragam, Artikel Unik, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Cerita Letda Gideon dkk Evakuasi 15 Pekerja di Nduga yang Diteror KKB
link : Cerita Letda Gideon dkk Evakuasi 15 Pekerja di Nduga yang Diteror KKB

Baca juga


Cerita Letda Gideon dkk Evakuasi 15 Pekerja di Nduga yang Diteror KKB

https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2023/10/23/letda-pas-gideon-dkk-evakuasi-pekerja-di-nduga-3_169.jpeg?w=700&q=90(Foto: dok. Istimewa/Foto diberikan oleh Letda Pas Gideon)

E
mpat Prajurit Satgas Kopasgat Pamtas RI-PNG Kewilayahan Papua berhasil melaksanakan evakuasi terhadap 15 pekerja puskesmas dan perumahan medis serta 3 orang warga yang meninggalkan Distrik Paro, Kabupaten Nduga, usai aksi teror kelompok kriminal bersenjata (KKB). Atas aksinya itu, 4 prajurit Kopasgat itu diusulkan untuk Soedirman Awards 2023.

Empat prajurit yang tergabung dalam tim evakuasi adalah Letda Pas Gideon Taku Namah, Kopda Julius Ade Saputra, Kopda Mahda Kurniawan, dan Praka Untung Rahayu. Tim evakuasi ini berangkat dengan Heli Carakal TNI AU dengan pilot Mayor Pnb Arif Khoirudin. Proses evakuasi ini berlangsung pada Rabu (8/2/2023).

Letda Gideon menceritakan proses evakuasi itu. Dia bersama tiga prajurit Kopasgat lainnya diberikan tugas untuk evakuasi pekerja Puskesmas di Distrik Paro, Nduga. Para pekerja telah berkumpul di area penjemputan.

Para pekerja itu menyelamatkan diri dari teror KBB di Distrik Paro. Mereka bersama 3 warga setempat sebagai penunjuk jalan dan petugas TNI-Polri telah berkumpul di lokasi untuk siap dievakuasi.

"Kita 4 orang mendapatkan perintah untuk mengevakuasi para pekerja Puskesmas yang berada di Distrik Paro," kata Gideon kepada detikcom.

Pada pagi harinya, dua helikopter, yakni heli Carakal TNI AU dan helikopter Polri, bergerak ke titik penjemputan dan take off dari Bandara Mozes Kilangin Timika. Mereka menuju Gunung Weak yang menjadi area penjemputan.

https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2023/10/23/letda-pas-gideon-dkk-evakuasi-pekerja-di-nduga_169.jpeg?w=620Setelah helikopter Polri naik membawa para pekerja, tibalah giliran heli Carakal untuk mengevakuasi. Akan tetapi, helikopter tak jadi mendarat karena cuaca buruk.

"Pada saat kita akan menuju ke dropping zone atau para pekerja yang sudah ada di lapangan itu kendalanya adalah cuaca, pada saat itu berawan, gerimis," jelasnya.

Beberapa saat setelah itu, heli Carakal dan heli Polri yang telah membawa berapa orang untuk dievakuasi memutuskan untuk mengevakuasi pekerja ke Kenyam, Nduga. Sementara beberapa tim pengamanan menunggu di lokasi untuk menjaga para pekerja.

"Pada saat itu ada personel yang mengamankan di situ untuk masyarakat tetap tenang karena heli akan bergerak untuk mengevakuasi. Kebetulan tim pengaman sudah di sana semua," ucap dia.

Pada siang hari sekitar pukul 13.00 WIT, sebut Gideon, tim mendapatkan informasi oleh petugas bahwa cuaca di lokasi sudah memungkinkan untuk evakuasi. Heli Carakal dan satu heli dari Polri kembali ke lokasi untuk menjemput para pekerja.


https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2023/10/23/letda-pas-gideon-dkk-evakuasi-pekerja-di-nduga-1_169.jpeg?w=620
"Sekiat jam 1 Carakal maupun Heli Polisi bergerak, dan sampai di sana seluruhnya diangkut. Ada 18 orang, 3 masyarakat yang meng-guide mereka (15 pekerja) pada saat keluar dari Distrik Paro tersebut. Jadi memang seluruhnya dinaikkan di Heli Carakal," tutur dia.

"Setelah evakuasi seluruh naik ke heli, take off menuju Kenyam, kemudian langsung bergerak ke Timika," tutur dia.

Gideon menyebut proses evakuasi itu merupakan panggilan tugas. Pada saat bergerak ke lokasi, dia hanya berpikir agar para pekerja bisa dievakuasi dengan selamat.

"Secara manusiawi kita laksanakan, ini adalah panggilan tugas, jadi kita harus berangkat. Jadi di dalam pikiran itu apabila sampai di sana bagaimana para pekerja ini kita evakuasi mereka selamat. Dan apabila di situ ada perlawanan atau kelompok di situ yang melawan berarti mau tidak mau harus kita hadapi," jelas dia.

Letda Pas Gideon sudah bertugas di Satgas Kopasgat Pamtas RI-PNG Kewilayahan Papua sejak 26 Desember 2022. Proses evakuasi pekerja ini adalah pertama yang dilakukannya.

"Ini yang pertama kali. (Saya) berpikir bagaimana (pekerja) selamat," tutur dia. (lir/hri)

  ⛈ detik  


Demikianlah Artikel Cerita Letda Gideon dkk Evakuasi 15 Pekerja di Nduga yang Diteror KKB

Sekianlah artikel Cerita Letda Gideon dkk Evakuasi 15 Pekerja di Nduga yang Diteror KKB kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Cerita Letda Gideon dkk Evakuasi 15 Pekerja di Nduga yang Diteror KKB dengan alamat link http://beritawawancara.blogspot.com/2023/10/cerita-letda-gideon-dkk-evakuasi-15.html

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Cerita Letda Gideon dkk Evakuasi 15 Pekerja di Nduga yang Diteror KKB"

Posting Komentar