Inilah Mereka, Anak-Anak Generasi Rabbani Dambaan Ummat. Ibrah 212 Bagi Pembebasan Aleppo: Antara Peran Santri Ciamis dan Gadis Cilik Aleppo Bana Alabed

Inilah Mereka, Anak-Anak Generasi Rabbani Dambaan Ummat. Ibrah 212 Bagi Pembebasan Aleppo: Antara Peran Santri Ciamis dan Gadis Cilik Aleppo Bana Alabed - Hallo sahabat Berita Wawancara, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Inilah Mereka, Anak-Anak Generasi Rabbani Dambaan Ummat. Ibrah 212 Bagi Pembebasan Aleppo: Antara Peran Santri Ciamis dan Gadis Cilik Aleppo Bana Alabed, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, Artikel Berita Wawan cara, Artikel Fenomena, Artikel Indonesia, Artikel Islam, Artikel Islami, Artikel Kabar, Artikel Muslim, Artikel Politik, Artikel Ragam, Artikel Unik, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Inilah Mereka, Anak-Anak Generasi Rabbani Dambaan Ummat. Ibrah 212 Bagi Pembebasan Aleppo: Antara Peran Santri Ciamis dan Gadis Cilik Aleppo Bana Alabed
link : Inilah Mereka, Anak-Anak Generasi Rabbani Dambaan Ummat. Ibrah 212 Bagi Pembebasan Aleppo: Antara Peran Santri Ciamis dan Gadis Cilik Aleppo Bana Alabed

Baca juga


Inilah Mereka, Anak-Anak Generasi Rabbani Dambaan Ummat. Ibrah 212 Bagi Pembebasan Aleppo: Antara Peran Santri Ciamis dan Gadis Cilik Aleppo Bana Alabed

Inilah Mereka, Anak-Anak Generasi Rabbani Dambaan Ummat. Ibrah 212 Bagi Pembebasan Aleppo: Antara Peran Santri Ciamis dan Gadis Cilik Aleppo Bana Alabed
(Gambar 1: Santri anonym yang menjadi peserta terkecil Long March Ciamis-Jakarta http://ift.tt/2gTe6k5)

Ya... para santri ini adalah trigger keberhasilan 212. Di bawah tekanan dari segala arah dan kekuatan, para santri tidak kehabisan akal dan stamina. Kemauan dan tekad yang sangat kuat dalam dada mereka menjadi inspirasi bagi warga muslim di belahan Indonesia lainnya, di Sumatra, di Madura, seluruh Jawa, Sulawesi, Kalimantan bahkan Papua untuk berkorban menegakkan kehormatan kitab suci al Qur'an apapun kondisinya. Bagi peserta aksi 212, para santri Ciamis menempati posisi istimewa dalam hati mereka, kapling khusus disediakan tepat di belakang imam.

KONDISI ALEPPO

Di belahan dunia sana, kondisi serupa meski beda tingkatannya, saat ini sedang berlangsung. Kota Aleppo sebagai kota paling besar di Syria dibombardir tanpa henti setiap menitnya. Entah sudah berapa ribu atau jutaan ton bom telah dimuntahkan pesawat-pesawat berbintang merah kepada rumah-rumah penduduk, mesjid, dan instalasi sipil lainnya seperti pasar, sekolah dan rumah sakit di Aleppo Timur. Memang bom-bom seperti BetaB-500 yang dilepas dan diarahkan menggunakan terjun payung bukanlah bom nuklir, namun dengan jumlahnya yang begitu banyak maka sudah bisa menggambarkan bagaimana efeknya jika  bom nuklir diledakkan di kota padat penduduk. Sungguh tak terperikan sakitnya.

Kaum muslim Aleppo telah bekerja keras mati-matian menjaga tanah dan rumah mereka dari serbuan para invader yang datang dari Asia Tengah seperti Afghanistan dan negara-negara tetangganya yang begitu rakus akan tanah muslim, dan sangat bernafsu untuk mengusir penduduk muslim dari buminya sendiri. Para penduduk muslim memang berhasil menjauhkan 45% wilayah kota Aleppo dari cengkeraman rezim zalim 2 tahun lalu, namun setelah mulai masuknya bala bantuan tentara asing yang bertubi-tubi dan silih berganti, dengan peralatan tempur mereka yang semakin hari semakin sadis, maka saat ini, detik ini tentara muslim tinggal menyisakan 4.5% wilayah kota Aleppo. Pendekatan para tentara sadis ini adalah pembumihangusan daerah sasaran, menyerupai pola perang Genghis Khan yang sangat bersifat teroristik buta. Sebuah pendekatan yang tidak terbayang oleh para pejuang muslim di manapun, dan sayangnya hal ini menjadi satu hal yang tidak terantisipasi juga.

Inilah Mereka, Anak-Anak Generasi Rabbani Dambaan Ummat. Ibrah 212 Bagi Pembebasan Aleppo: Antara Peran Santri Ciamis dan Gadis Cilik Aleppo Bana Alabed
(Gambar 2: Penyusutan wilayah muslim Aleppo dari 46% di bulan maret 2016, tinggal tersisa 5% saat ini. http://ift.tt/2gLLpWz)

Ketika jalur keluar masuk kota Aleppo mulai terputus dari segala penjuru, para tentara muslim di Aleppo mengalami dilema luar biasa. Haruskahmenyerah pada rezim zalim atau bertahan hingga titik darah penghabisan sambil menunggu bala bantuan dari luar kota?

Dan sebagai bumbu penyedap rasa, setiap argumen memiliki negara sponsornya masing-masing, meski hal ini terjadi di antara sesama negara muslim. Turki mengusulkan agar para pejuang Aleppo menyerah saja kepada Rusia dan memfokuskan tenaganya untuk mematikan fitnah besar lainnya yaitu ISIS. Sedangkan Arab Saudi meminta pejuang muslim untuk fokus membendung syiah yang teramat sangat besar keinginannya untuk memurtadkan umat muslim di timur tengah.

Di tengah kebingungan luar biasa ini, justru lawan-lawannya bahu-membahu semakin bersatu, syiah ismaili, syiah zabidi, syiah ja'fari, syiah imamiyah, dan syiah alawiyah semua membawa bendera kebanggaannya masing-masing ditambah dengan bendera rusia semakin komplitlah penderitaan ummat muslim yang sebetulnya tidak terbagi dalam sekte apapun, hanya mengalami perbedaan cara melihat suatu permasalahan dan solusinya.

Inilah Mereka, Anak-Anak Generasi Rabbani Dambaan Ummat. Ibrah 212 Bagi Pembebasan Aleppo: Antara Peran Santri Ciamis dan Gadis Cilik Aleppo Bana Alabed
(Gambar 3. Bendera pasukan sekte-sekte syiah yang didominasi warna kuning
http://ift.tt/2gTcyGz)

Warga muslim Aleppo yang memilih menyerah, di luar dugaan (atau justru sesuai dugaan – akibat pemboman yang kerusakannya sudah berskala nuklir) jumlahnya banyak juga, sehingga 50% wilayah Aleppo yang muslim hanya dalam waktu 2 bulan ini bisa merosot tajam menjadi sebuah wilayah kecil berukuran 4 km x 4 km kurang dari 15 km persegi alias 5 kecamatan saja. Warga muslim selama bertahun-tahun sebetulnya banyak yang berharap mendapat bantuan dari muslim sedunia untuk membebaskan mereka, namun ternyata tidak mudah berharap kepada umat islam.

Inilah Mereka, Anak-Anak Generasi Rabbani Dambaan Ummat. Ibrah 212 Bagi Pembebasan Aleppo: Antara Peran Santri Ciamis dan Gadis Cilik Aleppo Bana Alabed

(Gambar 4. Warga muslim terakhir di Aleppo dikepung dan diserbu dari segala penjuru
https://twitter.com/C_Military1/status/806837031791947776)

Warga muslim yang bertahan untuk menjaga Aleppo, saat ini menempati wilayah kecil di posisi selatan - timur dari kota, dan saat ini diserbu dari setiap sudut penjuru arah angin 360 derajat, tanpa kecuali. Menjadikan salah satu mesjid bersejarah di kecamatan Sukkari sebagai benteng terakhir, semua warga Aleppo yang tersisa dengan tenaga yang tersisa mengangkat salah seorang pejuang yang namanya tak pernah terdengar sebelumnya: Abu Abed. Di pundaknya estafet perjuangan membebaskan tanah Aleppo disematkan. Abu Abed dan warga Aleppo yang tersisa akan berhadapan head-to-head dengan pasukan Vladimir Putin + Bashar Assad + Imam Khamenei. Sanggupkah bertahan?

Lalu bagaimana nasib warga muslim yang memilih menyerah?

Tak dinyana tak diduga, mereka dikembalikan lagi ke wilayah Aleppo yang akan diserbu, diperlengkapi baju tentara invader, diberi senjata lengkap minus amunisi. Mereka diminta sebagai pemandu jalan dan berperan sebagai tentara invader gadungan merangkap sebagai tameng bagi tentara invader asli yang berada di belakangnya. Sudah banyak yang menjadi korban penembakan oleh para pejuang yang sebelumnya adalah sahabat karibnya sendiri.

Sebuah kesadisan yang sangat menyayat hati, terutama bagi para pejuang yang tersisa.

Maskot Bana Alabed

Pada aksi 212 lalu secara de facto yang menjadi maskot pemersatu adalah para santri Ciamis, maka bagi perjuangan mempertahankan kemerdekaan di Aleppo maskot pemersatunya adalah seorang gadis cilik : Bana Alabed.

Inilah Mereka, Anak-Anak Generasi Rabbani Dambaan Ummat. Ibrah 212 Bagi Pembebasan Aleppo: Antara Peran Santri Ciamis dan Gadis Cilik Aleppo Bana Alabed
(Gambar 5. Bana Alabed gadis maskot pembebasan Aleppo)

Anak kecil berumur 7 tahun, dilatih oleh ibunya yang juga guru bahasa inggris untuk memiliki kemampuan berbicara bahasa inggris. Dia rajin menulis status pada akun twitter @alabedbana. Keteguhan gadis ini untuk memilih bertahan hidup dan survival daripada menyerah kepada pihak invader membuat kagum sekaligus membuat cemas 234.000 followernya. Update statusnya yang sederhana seperti menampakkan perang dari kacamata anak kecil. Anak kecil dan ibunya merupakan salah satu target utama di perang ini, karena mereka merupakan tulang punggung dari denyut kehidupan. Seperti halnya para santri yang menjadi lambang kemurnian hati, begitu juga anak kecil dan ibunya.

Sanggupkah Bana bertahan hidup dan melanjutkan perjuangan yang 'tak disadarinya' sebagai pemersatu semua kalangan di dunia untuk memperjuangkan perdamaian di Aleppo?

Rasulullah bersabda,

“Apabila penduduk Syam telah rusak maka tidak ada kebaikan pada kalian. Akan senantiasa ada sekelompok umatku yang selalu beruntung tanpa terganggu dari orang-orang yang menipu mereka hingga hari kiamat.” (HR. Tirmizi no. 2351).

Perang Syria adalah pembuka kekacauan di muka bumi. Tanpa kita kehendaki kekacauan yang diakibatkan perbedaan pemahaman akan merembet ke seluruh dunia. Fitnah masihid dajjal yang selalu kita doakan agar dijauhkan dari kita, tanpa kita sadari memang akan mendekati kita dengan kecepatan yang semakin tinggi. Dan kita tidak akan selamat darinya jika kita tidak memperbaiki diri dan bahu membahu saling bantu dengan penuh keikhlasan.

Mudah-mudahan keberhasilan bangsa Indonesia untuk menyatukan suara dalam aksi 212 kemarin bisa menjadi ibroh bagi warga Syria untuk selamat dari ujian fitnah masihid dajjal. Amin.

(Pa Moyo)

Portalpiyungan


Demikianlah Artikel Inilah Mereka, Anak-Anak Generasi Rabbani Dambaan Ummat. Ibrah 212 Bagi Pembebasan Aleppo: Antara Peran Santri Ciamis dan Gadis Cilik Aleppo Bana Alabed

Sekianlah artikel Inilah Mereka, Anak-Anak Generasi Rabbani Dambaan Ummat. Ibrah 212 Bagi Pembebasan Aleppo: Antara Peran Santri Ciamis dan Gadis Cilik Aleppo Bana Alabed kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Inilah Mereka, Anak-Anak Generasi Rabbani Dambaan Ummat. Ibrah 212 Bagi Pembebasan Aleppo: Antara Peran Santri Ciamis dan Gadis Cilik Aleppo Bana Alabed dengan alamat link https://beritawawancara.blogspot.com/2016/12/inilah-mereka-anak-anak-generasi.html

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Inilah Mereka, Anak-Anak Generasi Rabbani Dambaan Ummat. Ibrah 212 Bagi Pembebasan Aleppo: Antara Peran Santri Ciamis dan Gadis Cilik Aleppo Bana Alabed"

Posting Komentar