Indonesia Menemui Jalan Buntu Mengenai Sistem Tempur Fregat 'Merah Putih'

Indonesia Menemui Jalan Buntu Mengenai Sistem Tempur Fregat 'Merah Putih' - Hallo sahabat Berita Wawancara, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Indonesia Menemui Jalan Buntu Mengenai Sistem Tempur Fregat 'Merah Putih', kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Artikel Kabar, Artikel Berita, Artikel Berita Wawan cara, Artikel Fenomena, Artikel Indonesia, Artikel Islam, Artikel Islami, Artikel Muslim, Artikel Politik, Artikel Ragam, Artikel Unik, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Indonesia Menemui Jalan Buntu Mengenai Sistem Tempur Fregat 'Merah Putih'
link : Indonesia Menemui Jalan Buntu Mengenai Sistem Tempur Fregat 'Merah Putih'

Baca juga


Indonesia Menemui Jalan Buntu Mengenai Sistem Tempur Fregat 'Merah Putih'

 Ilustrasi Fregat Merah Putih saat acara keel laying di PT PAL (PAL)

Kementerian Pertahanan Indonesia (Kementerian Pertahanan) dan Angkatan Laut Indonesia menemui jalan buntu mengenai sistem tempur program fregat ‘Merah Putih’.

Inti dari kebuntuan ini adalah desakan Kementerian Pertahanan agar fregat tersebut dilengkapi dengan sistem manajemen tempur (CMS) Turki, bukan sistem yang dipasok Thales seperti yang direncanakan semula, sumber industri terpisah telah mengkonfirmasi kepada Janes.

Kementerian Pertahanan menandatangani kontrak untuk dua kapal fregat turunan kelas Iver Huitfeldt dengan pembuat kapal milik negara PT PAL pada bulan April 2020. Namun, kontrak tersebut baru berlaku efektif pada Mei 2021 setelah pendanaan diperoleh.

Setelah kontrak berlaku efektif, kelompok pertahanan Inggris Babcock mengungkapkan pada September 2021 bahwa mereka menandatangani perjanjian lisensi untuk memberi PT PAL desain Arrowhead 140 untuk kedua kapal tersebut.

Desain ini berasal dari tiga kapal kelas Iver Huitfeldt Angkatan Laut Kerajaan Denmark, yang ditugaskan antara Januari dan November 2011.

Fregat Indonesia masing-masing akan berbobot sekitar 5.996 ton pada muatan penuh dan memiliki panjang keseluruhan 140 m.

Rangkaian senjata yang telah diusulkan untuk kebutuhan Indonesia mencakup sistem peluncuran vertikal (VLS) 12 sel untuk rudal permukaan-ke-udara (SAM) jarak menengah, VLS 12 sel terpisah untuk SAM jarak jauh, dan 16 sel VLS. -sel VLS untuk rudal permukaan-ke-permukaan, dua senjata angkatan laut 76 mm, dan sistem senjata jarak dekat (CIWS) 35 mm.

Berdasarkan kontrak yang ditandatangani pada bulan April 2020, sebagian besar persyaratan Angkatan Laut Indonesia menyerukan penggabungan komponen buatan Thales, termasuk CMS dan radar utamanya.

Namun, Kementerian Pertahanan telah memilih Advent CMS dari perusahaan Turki Havelsan, sebagaimana dikonfirmasi oleh juru bicara perusahaan kepada Janes pada Mei 2023.
 

  Jane's  


Demikianlah Artikel Indonesia Menemui Jalan Buntu Mengenai Sistem Tempur Fregat 'Merah Putih'

Sekianlah artikel Indonesia Menemui Jalan Buntu Mengenai Sistem Tempur Fregat 'Merah Putih' kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Indonesia Menemui Jalan Buntu Mengenai Sistem Tempur Fregat 'Merah Putih' dengan alamat link http://beritawawancara.blogspot.com/2023/09/indonesia-menemui-jalan-buntu-mengenai.html

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Indonesia Menemui Jalan Buntu Mengenai Sistem Tempur Fregat 'Merah Putih'"

Posting Komentar