ETIKA Islam Ziarah Mayat Kafir, Lain Macam Ajaran Menteri Segala Agama

ETIKA Islam Ziarah Mayat Kafir, Lain Macam Ajaran Menteri Segala Agama - Hallo sahabat Berita Wawancara, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul ETIKA Islam Ziarah Mayat Kafir, Lain Macam Ajaran Menteri Segala Agama, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Artikel Kabar, Artikel Berita, Artikel Berita Wawan cara, Artikel Fenomena, Artikel Indonesia, Artikel Islam, Artikel Islami, Artikel Muslim, Artikel Politik, Artikel Ragam, Artikel Unik, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : ETIKA Islam Ziarah Mayat Kafir, Lain Macam Ajaran Menteri Segala Agama
link : ETIKA Islam Ziarah Mayat Kafir, Lain Macam Ajaran Menteri Segala Agama

Baca juga


ETIKA Islam Ziarah Mayat Kafir, Lain Macam Ajaran Menteri Segala Agama


Etika dan cara menghadiri mayat orang kafir dicatatkan dalam beberapa riwayat yang ada kaitan mengenainya, di antaranya:

Maksudnya: “Muhammad bin Al-Hassan bin Harun berkata: “Abu Abdullah ditanya: “Dan adakah dia boleh menghadiri mayatnya?

“Beliau menjawab: “Ya, boleh sebagaimana yang dilakukan oleh Al-Harith bin Abu Rubai‘ah di mana dia menghadiri mayat ibunya dan dia hanya berada di tepi dan tidak berada di dekat mayat kerana mayat itu dilaknat”.

Dalam sebuah riwayat yang lain:
Maksudnya: “Daripada Abdullah bin Ka‘ab bin Malik daripada bapanya: “Qais bin Syammas datang menemui Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, katanya lagi: “Ibunya kebetulan mati sebagai seorang Kristian dan dia ingin menghadiri mayatnya”, maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepadanya: “Naiki kenderaanmu dan berjalanlah di hadapan mayatnya, kerana apabila engkau menunggang dan engkau berada di hadapannya maka engkau tidak dikira bersamanya”.
(Hadis riwayat Ad-Daruqutni: 2/75-76)

Berdasarkan riwayat di atas, keharusan menghadiri dan mengucapkan takziah di dalam majlis yang ada padanya mayat orang kafir hanyalah sekadar menunjukkan simpati saja dan tidak terlalu dekat dengan mayat, manakala ketika membawanya ke tempat pengkebumian pula, maka beradalah di hadapan mayat, bukan di arah belakang.

Simpati (takziah) yang ditunjukkan itu hanya sekadar mujamalah saja dan kehadiran itu pula tidak sekali-kali dikaitkan dengan agama dan akidah.

Dengan lain perkataan kehadiran itu bukan kerana mengikut acara keagamaan mereka. Dengan yang demikian bertakziah dengan menghadiri mayat orang kafir daripada kalangan keluarga atau teman rapat dalam batas-batas yang tidak termasuk dalam acara keagamaan mereka adalah diharuskan.

(Biar gambar berbicara Menteri Agama utk semua agama)

-Buletin Istiqomah


Demikianlah Artikel ETIKA Islam Ziarah Mayat Kafir, Lain Macam Ajaran Menteri Segala Agama

Sekianlah artikel ETIKA Islam Ziarah Mayat Kafir, Lain Macam Ajaran Menteri Segala Agama kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel ETIKA Islam Ziarah Mayat Kafir, Lain Macam Ajaran Menteri Segala Agama dengan alamat link https://beritawawancara.blogspot.com/2018/08/etika-islam-ziarah-mayat-kafir-lain.html

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "ETIKA Islam Ziarah Mayat Kafir, Lain Macam Ajaran Menteri Segala Agama"

Posting Komentar